Skip to content

Al-Qur'an Surat As-Sajdah Ayat 5

As-Sajdah Ayat ke-5 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

يُدَبِّرُ الْاَمْرَ مِنَ السَّمَاۤءِ اِلَى الْاَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ اِلَيْهِ فِيْ يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهٗٓ اَلْفَ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّوْنَ ( السّجدة : ٥)

yudabbiru
يُدَبِّرُ
He regulates
Dia mengatur
l-amra
ٱلْأَمْرَ
the affair
urusan
mina
مِنَ
of
dari
l-samāi
ٱلسَّمَآءِ
the heaven
langit
ilā
إِلَى
to
sampai
l-arḍi
ٱلْأَرْضِ
the earth
bumi
thumma
ثُمَّ
then
kemudian
yaʿruju
يَعْرُجُ
it will ascend
ia naik
ilayhi
إِلَيْهِ
to Him
kepada-Nya
فِى
in
dalam
yawmin
يَوْمٍ
a Day
satu hari
kāna
كَانَ
(the) measure of which is
adalah
miq'dāruhu
مِقْدَارُهُۥٓ
(the) measure of which is
ukurannya
alfa
أَلْفَ
a thousand
seribu
sanatin
سَنَةٍ
years
tahun
mimmā
مِّمَّا
of what
dari apa(menurut)
taʿuddūna
تَعُدُّونَ
you count
perhitunganmu

Transliterasi Latin:

Yudabbirul-amra minas-samā`i ilal-arḍi ṡumma ya'ruju ilaihi fī yauming kāna miqdāruhū alfa sanatim mimmā ta'uddụn (QS. 32:5)

English Sahih:

He arranges [each] matter from the heaven to the earth; then it will ascend to Him in a Day, the extent of which is a thousand years of those which you count. (QS. [32]As-Sajdah verse 5)

Arti / Terjemahan:

Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu (QS. As-Sajdah ayat 5)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Keteraturan alam membuktikan kekuasaan dan keesaan-Nya. Dia mengatur segala urusan makhluk-Nya dari langit, yakni alam malakut, ke bumi, yakni alam bumi, kemudian urusan itu dibawa naik oleh malaikat kepada-Nya dalam satu hari yang kadar atau lama-nya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Hanya Allah-lah yang mengurus, mengatur, mengadakan, dan melenyapkan segala yang ada di dunia ini. Segala yang terjadi itu adalah sesuai dengan kehendak dan ketetapan-Nya, tidak ada sesuatu pun yang menyimpang dari kehendak-Nya itu. Pengaturan Allah dimulai dari langit hingga sampai ke bumi, kemudian urusan itu naik kembali kepada-Nya.
Semua yang tersebut pada ayat ini merupakan gambaran dari kebesaran dan kekuasaan Allah, agar manusia mudah memahaminya. Kemudian Dia menggambarkan pula waktu yang digunakan Allah mengurus, mengatur, dan menyelesaikan segala urusan alam semesta ini, yaitu selama sehari. Akan tetapi, ukuran sehari itu sama lamanya dengan 1000 tahun dari ukuran tahun yang dikenal manusia di dunia ini.
Perkataan seribu tahun dalam bahasa Arab tidak selamanya berarti 1000 dalam arti sebenarnya, tetapi kadang-kadang digunakan untuk menerangkan banyaknya sesuatu jumlah atau lamanya waktu yang diperlukan. Dalam ayat ini bilangan seribu itu digunakan untuk menyatakan lamanya waktu kehidupan alam semesta ini sejak diciptakan Allah pertama kali sampai kehancurannya di hari Kiamat, kemudian kembalinya segala urusan ke tangan Allah, yaitu hari berhisab. Semua itu menempuh waktu yang lama sekali, sehingga sukar bagi manusia menghitungnya.
Dalam ayat yang lain digunakan perkataan ribuan itu untuk menerangkan lamanya waktu yang dibutuhkan seandainya manusia ingin naik menghadap Allah, sekalipun para malaikat hanya perlu sehari saja. Allah berfirman:
Para malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun. (al-Ma'arij/70: 4)

Ada pula yang berpendapat bahwa maksud ayat ini ialah segala urusan dunia ini kembali kepada Allah di hari Kiamat dalam waktu satu hari, yang sama lamanya dengan 1000 tahun waktu di dunia ini. Sebagian mufasir menafsirkan ayat ini, "Para malaikat naik kepada Allah ke langit dalam satu hari. Jika jarak itu ditempuh oleh selain malaikat, maka ia memerlukan waktu 1000 tahun."
Rasulullah saw dalam malam mi'raj pernah naik ke langit bersama malaikat Jibril menghadap Allah. Jarak itu ditempuh dalam waktu kurang lebih setengah malam.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dia mengatur urusan dari langit ke bumi) selama dunia masih ada (kemudian naiklah) urusan dan pengaturan itu (kepada-Nya dalam suatu hari yang lamanya adalah seribu tahun menurut perhitungan kalian) di dunia. Dan di dalam surah Al-Ma'arij ayat 4 disebutkan bahwa kadar masa itu adalah lima puluh ribu tahun. Makna yang dimaksud ialah bahwa saat hari kiamat bagi orang-orang kafir terasa begitu lama sekali karena sangat ngerinya. Berbeda halnya dengan orang yang beriman, ia merasa seolah-olah hanya sebentar saja bahkan waktunya terasa lebih pendek daripada satu salat fardu yang dilakukannya di dunia. Demikianlah menurut keterangan yang dijelaskan di dalam hadis.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya. (As Sajdah:5)

Yaitu perintah-Nya turun dari langit yang tertinggi sampai ke lapisan yang paling bawah dari bumi lapis ketujuh, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Allah-lah Yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya. (At-Talaq: 12), hingga akhir ayat.

Semua amal perbuatan dilaporkan oleh para malaikat pencatatnya ke atas langit yang terdekat, sedangkan jarak antara langit yang terdekat dan bumi sama dengan jarak perjalanan lima ratus tahun, dan ketebalan langit sama dengan jarak lima ratus tahun.

Mujahid, Qatadah, dan Ad-Dahhak mengatakan bahwa jarak yang ditempuh oleh malaikat yang turun ke bumi adalah lima ratus tahun. Begitu pula naiknya sama dengan perjalanan lima ratus tahun, tetapi malaikat dapat menempuhnya sekejap mata. Karena itulah maka disebutkan oleh firman-Nya:

dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu. Yang demikian itu ialah Tuhan Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata. (As Sajdah:5-6)

Tuhan Yang Mengatur semua urusan ini, Dialah Yang Mengetahui semua amal perbuatan hamba-hamba-Nya. Semua amal perbuatan yang agung dan yang rendah dilaporkan kepada-Nya, juga yang besar dan yang kecilnya, semuanya dilaporkan kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Yang menundukkan segala sesuatu, mengalahkannya dan membuat semua hamba tunduk kepada-Nya, lagi Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Dia Mahaperkasa dalam kasih sayang­Nya, lagi Maha Penyayang dalam keperkasaan-Nya, dan inilah sifat Yang Mahasempurna. Yakni keperkasaan yang disertai dengan kasih sayang, dan kasih sayang yang disertai keperkasaan. Karena itu, Dia Maha Penyayang bukan karena kalah.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Dia yang mengurus seluruh urusan ciptaan-Nya dari langit sampai ke bumi. Kemudian urusan itu naik kepada-Nya dalam waktu satu hari yang lamanya sama dengan seribu tahun dunia, sebagaimana hitungan kalian.