Skip to content

Al-Qur'an Surat As-Sajdah Ayat 26

As-Sajdah Ayat ke-26 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اَوَلَمْ يَهْدِ لَهُمْ كَمْ اَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِّنَ الْقُرُوْنِ يَمْشُوْنَ فِيْ مَسٰكِنِهِمْ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍۗ اَفَلَا يَسْمَعُوْنَ ( السّجدة : ٢٦)

awalam
أَوَلَمْ
Does it not
ataukah tidak
yahdi
يَهْدِ
guide
menjadi petunjuk
lahum
لَهُمْ
[for] them
bagi mereka
kam
كَمْ
(that) how many
berapa banyak
ahlaknā
أَهْلَكْنَا
We have destroyed
telah Kami binasakan
min
مِن
before them
dari
qablihim
قَبْلِهِم
before them
sebelum mereka
mina
مِّنَ
of
dari
l-qurūni
ٱلْقُرُونِ
the generations
ummat-ummat
yamshūna
يَمْشُونَ
they walk about
mereka berjalan
فِى
in
dalam
masākinihim
مَسَٰكِنِهِمْۚ
their dwellings
tempat-tempat kediaman mereka
inna
إِنَّ
Indeed
sesungguhnya
فِى
in
pada yang
dhālika
ذَٰلِكَ
that
demikian itu
laāyātin
لَءَايَٰتٍۖ
surely, are Signs
benar-benar tanda-tanda
afalā
أَفَلَا
Then do not
maka apakah tidak
yasmaʿūna
يَسْمَعُونَ
they hear?
mereka mendengar

Transliterasi Latin:

A wa lam yahdi lahum kam ahlaknā ming qablihim minal-qurụni yamsyụna fī masākinihim, inna fī żālika la`āyāt, a fa lā yasma'ụn (QS. 32:26)

English Sahih:

Has it not become clear to them how many generations We destroyed before them, [as] they walk among their dwellings? Indeed in that are signs; then do they not hear? (QS. [32]As-Sajdah verse 26)

Arti / Terjemahan:

Dan apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah). Maka apakah mereka tidak mendengarkan? (QS. As-Sajdah ayat 26)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka, yaitu para pendusta risalah, betapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan akibat pendustaan dan penentangan mereka terhadap para rasul, sedangkan mereka sendiri seringkali berjalan di tempat-tempat kediaman mereka yang dibinasakan itu sehingga mereka melihat bekas-bekas kehancurannya? Kaum-kaum itu hancur karena kekafiran mereka. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah. Apakah mereka tidak mendengarkan dan memperhatikan?

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini, Allah memperingatkan orang-orang musyrik Mekah yang selalu menentang dan mengingkari seruan Nabi Muhammad. Apakah belum jelas bagi mereka jalan benar yang telah ditunjukkan kepada mereka. Apakah mereka lupa dan tidak memperhatikan akibat yang diterima umat-umat dahulu yang mendustakan para rasul yang diutus kepada mereka. Bukankah orang-orang musyrik Mekah sering melakukan perdagangan ke Syiria dan Yaman. Dalam perjalanan itu, mereka menyaksikan dan melihat bekas negeri kaum 'Ad, Samud, Lut, penduduk Aikah, dan sebagainya yang telah hancur akibat tindakan mereka yang mendustakan para rasul.
Ayat lain yang senada dengan ayat ini ialah firman Allah:
Maka betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan karena (penduduk)nya dalam keadaan zalim, sehingga runtuh bangunan-bangunannya dan (betapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi (tidak ada penghuninya). (al-hajj/22: 45)
Firman Allah lainnya:
Maka itulah rumah-rumah mereka yang runtuh karena kezaliman mereka. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mengetahui. (an-Naml/27: 52)

Allah mengatakan bahwa sebenarnya pada bekas reruntuhan dan tempat kediaman orang-orang yang mendustakan dan mengingkari seruan rasul itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran. Kejadian itu menunjukkan bahwa sunatullah berlaku bagi semua orang yang zalim.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan) maksudnya apakah tidak jelas bagi orang-orang kafir Mekah, bahwasanya Kami telah banyak membinasakan umat-umat sebelum mereka disebabkan kekafirannya (sedangkan mereka sendiri berjalan) lafal ayat ini berkedudukan sebagai hal atau kata keterangan keadaan bagi dhamir lahum (di tempat-tempat kediaman mereka itu) sewaktu mereka mengadakan perjalanan ke negeri Syam dan negeri-negeri lainnya, yakni apakah mereka tidak mengambil pelajaran daripadanya. (Sesungguhnya yang demikian itu terdapat tanda-tanda) yang menunjukkan akan kekuasaan Kami. (Maka apakah mereka tidak mendengarkan) dengan pendengaran yang penuh perhatian dan mau menerima apa yang didengarnya?

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. berfirman bahwa tidakkah menjadi pelajaran bagi mereka yang mendustakan para rasul keadaan umat-umat terdahulu yang telah dibinasakan oleh Allah karena telah mendustakan para rasul dan menentang jalan yang lurus yang didatangkan oleh para rasul kepada mereka, sehingga tiada yang tersisa dari mereka, dan tidak ada bekas atau mata air pun bekas peninggalan mereka.

Adakah kamu melihat seorang pun dari mereka atau kamu dengar suara mereka yang samar-samar? (Maryam:98)

Karena itulah dalam surat ini disebutkan melalui firman-Nya:

sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. (As Sajdah:26)

Yakni mereka yang mendustakan para rasul itu berjalan di tempat-tempat kediaman orang-orang terdahulu yang telah mendustakan-para rasul, maka pastilah mereka tidak akan melihat seorang pun dari kalangan orang-orang yang dahulu menghuni dan membangunnya. Mereka semuanya telah tiada darinya,

seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. (Al-Araf 92, Hud: 68 dan 95)

Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh disebabkan kezaliman mereka. (An Naml:52)

Dan firman Allah Swt.:

Berapalah banyaknya kota yang Kami telah membinasakannya, yang penduduknya dalam keadaan zalim, maka (tembok-tembok) kota itu roboh menutupi atap-atapnya dan (berapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi, maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi. (Al Hajj:45-46) sampai dengan firman-Nya: tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada. (Al Hajj:46)

Karena itulah dalam surat ini disebutkan:

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Tuhan). (As Sajdah:26)

Yaitu sesungguhnya lenyapnya kaum tersebut, kebinasaan mereka, serta azab yang menimpa mereka disebabkan mereka mendustakan para rasul, dan selamatnya orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Allah, benar-benar terdapat pelajaran, nasihat, dan bukti-bukti yang terang (yang menunjukkan kekuasaan Tuhan).

Maka apakah mereka tidak mendengarkan (memperhatikan)? (As Sajdah:26)

Berita-berita orang-orang yang terdahulu, bagaimanakah kesudahan urusan mereka.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Apakah Allah akan membiarkan begitu saja orang-orang yang mendustakan para rasul tanpa memberikan penjelasan kepada mereka bahwa Dia telah membinasakan umat-umat terdahulu, padahal para pendusta Muhammad itu telah pernah melewati negeri tempat tinggal mereka? Sungguh, pada peninggalan mereka itu terdapat pelajaran yang menunjukkan kebenaran. Tetapi, apakah mereka tuli sehingga tidak bisa menyimak pelajaran itu?