Skip to content

Al-Qur'an Surat As-Sajdah Ayat 24

As-Sajdah Ayat ke-24 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ اَىِٕمَّةً يَّهْدُوْنَ بِاَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوْاۗ وَكَانُوْا بِاٰيٰتِنَا يُوْقِنُوْنَ ( السّجدة : ٢٤)

wajaʿalnā
وَجَعَلْنَا
And We made
dan Kami jadikan
min'hum
مِنْهُمْ
from them
diantara mereka
a-immatan
أَئِمَّةً
leaders
pemimpin-pemimpin
yahdūna
يَهْدُونَ
guiding
mereka memberikan petunjuk
bi-amrinā
بِأَمْرِنَا
by Our Command
dengan perintah Kami
lammā
لَمَّا
when
ketika
ṣabarū
صَبَرُوا۟ۖ
they were patient
mereka sabar
wakānū
وَكَانُوا۟
and they were
dan adalah mereka
biāyātinā
بِـَٔايَٰتِنَا
of Our Verses
dengan ayat-ayat Kami
yūqinūna
يُوقِنُونَ
certain
mereka meyakini

Transliterasi Latin:

Wa ja'alnā min-hum a`immatay yahdụna bi`amrinā lammā ṣabarụ, wa kānụ bi`āyātinā yụqinụn (QS. 32:24)

English Sahih:

And We made from among them leaders guiding by Our command when they were patient and [when] they were certain of Our signs. (QS. [32]As-Sajdah verse 24)

Arti / Terjemahan:

Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami. (QS. As-Sajdah ayat 24)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan tidak hanya menurunkan Taurat kepada Bani Israil, Kami juga jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin dan ulama-ulama yang memberi petunjuk dengan perintah dan pertolongan Kami selama mereka sabar dalam menegakkan kebenaran. Mereka senantiasa meyakini ayat-ayat Kami. Ayat ini dimaksudkan untuk menghibur hati Rasulullah. Bila umat beliau menentang dakwahnya, sesungguhnya Bani Israil dulu tidak saja menentang Nabi Musa melainkan juga mengajukan permintaan yang mengherankan (Lihat pula: an-Nisà’/4: 153 dan al-Mà’idah/5: 24).

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah menjadikan di antara Bani Israil yang mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya menjadi pemuka masyarakat. Di antara mereka ada yang diangkat menjadi nabi dan rasul yang menyampaikan petunjuk yang benar kepada kaumnya, dan ada pula di antara mereka yang dijadikan pemimpin bagi kaumnya menuju ke jalan yang benar. Hal itu diberikan karena mereka adalah orang-orang yang beriman dan sabar melaksanakan hukum-hukum Allah. Mereka juga sabar menerima setiap cobaan yang menimpa mereka, dan mereka yakin benar akan petunjuk Allah.
Allah berfirman:
Dan Kami berikan kepada Musa Kitab (Taurat) dan Kami menjadikannya sebagai petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), "Janganlah kamu mengambil (pelindung) selain Aku." (al-Isra'/17

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin) lafal ayat ini boleh dibaca tahqiq dan tashil (yang memberi petunjuk) kepada manusia (dengan perintah Kami ketika mereka sabar) di dalam memegang agama mereka dan sewaktu mereka menghadapi berbagai cobaan dari musuh-musuh mereka. Menurut qiraat yang lain dibaca limaa shabaruu. (Dan adalah mereka terhadap ayat-ayat Kami) yang menunjukkan kekuasaan dan keesaan Kami (orang-orang yang meyakini.)

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Adapun firman Allah Swt.:

Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami. (As Sajdah:24)

Yaitu setelah mereka bersabar dalam menjalankan perintah-perintah Allah, meninggalkan larangan-larangan-Nya, membenarkan rasul-rasul-Nya, dan mengikuti petunjuk yang dibawakan oleh para rasul kepada mereka, maka jadilah di antara mereka pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk kepada kebenaran dengan perintah Allah, menyeru kepada kebaikan, memerintahkan kepada kebajikan, serta mencegah kemungkaran. Kemudian setelah mereka mengganti, mengubah, serta menakwilkan ayat-ayat Allah (dengan takwilan yang menyimpang), maka dicabutlah kedudukan itu dari mereka dan jadilah hati mereka keras. Mereka mengubah-ubah kalimah-kalimah Allah dari tempat-tempatnya, maka tiada lagi amal yang saleh dan tiada akidah lagi yang benar (pada mereka). Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:

Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Bani Israil Al-Kitab. (Al-Jasiyah: 16)

Qatadah dan Sufyan mengatakan bahwa hal itu terjadi setelah mereka bersabar dalam menjauhi keduniawian. Hal yang sama dikatakan oleh Al-Hasan ibnu Saleh. Sufyan mengatakan bahwa demikianlah keadaan mereka, dan tidaklah patut bagi seorang lelaki menjadi pemimpin yang dianuti sebelum ia menjauhi keduniawian.

Waki' mengatakan, Sufyan pernah mengatakan bahwa sudah merupakan suatu keharusan bagi agama didampingi oleh ilmu, sebagaimana tubuh memerlukan roti (makanan).

Ibnu Bintisy Syafii mengatakan, ayahnya belajar pada pamannya atau pamannya belajar pada ayahnya (yang antara lain asar berikut), bahwa Sufyan pernah ditanya mengenai ucapan Ali r.a. yang mengatakan bahwa kedudukan sabar dalam iman sama dengan kedudukan kepala bagi tubuh. Selanjutnya Sufyan mengatakan, "Bukankah engkau pernah mendengar firman Allah Swt. yang menyatakan: 'Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar.' (As Sajdah:24)"

Sufyan mengatakan bahwa setelah mereka memegang teguh pokok urusannya, maka jadilah mereka para pemimpin.

Sebagian ulama mengatakan bahwa dengan bekal sabar dan keyakinan, kepemimpinan dalam agama dapat diperoleh. Karena itulah Allah Swt. berfirman:

Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Bani Israil Al-Kitab (Taurat), kekuasaan dan kenabian, dan Kami berikan kepada mereka rezeki-rezeki yang baik dan Kami lebihkan mereka atas bangsa-bangsa (pada masanya). Dan Kami berikan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata tentang urusan (agama). (Al-Jasiyah: 16-17)

Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain dalam surat ini melalui firman-Nya:

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang memberikan keputusan di antara mereka pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka perselisihkan padanya. (As Sajdah:25)

Yakni menyangkut masalah akidah dan amal perbuatan.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Kami telah mengangkat pemuka-pemuka agama dari kalangan Banû Isrâ'îl yang bertugas menyampaikan petunjuk Kami kepada manusia. Mereka melaksanakan tugas itu sebagai perwujudan dari perintah Kami pada mereka untuk tabah mengamalkan ajaran-ajaran Taurât. Mereka pun meyakini kebenaran ayat-ayat Kami dengan sepenuh hati.