Al-Qur'an Surat Ar-Rum Ayat 10
Ar-Rum Ayat ke-10 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
ثُمَّ كَانَ عَاقِبَةَ الَّذِيْنَ اَسَاۤءُوا السُّوْۤاٰىٓ اَنْ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَكَانُوْا بِهَا يَسْتَهْزِءُوْنَ ࣖ ( الرّوم : ١٠)
- thumma
- ثُمَّ
- Then
- kemudian
- kāna
- كَانَ
- was
- adalah
- ʿāqibata
- عَٰقِبَةَ
- (the) end
- akibat
- alladhīna
- ٱلَّذِينَ
- (of) those who
- orang-orang yang
- asāū
- أَسَٰٓـُٔوا۟
- did evil -
- (mereka) berbuat kejahatan
- l-sūā
- ٱلسُّوٓأَىٰٓ
- the evil
- kejahatan (lebih buruk)
- an
- أَن
- because
- karena
- kadhabū
- كَذَّبُوا۟
- they denied
- mereka mendustakan
- biāyāti
- بِـَٔايَٰتِ
- (the) Signs
- dengan ayat-ayat
- l-lahi
- ٱللَّهِ
- (of) Allah
- Allah
- wakānū
- وَكَانُوا۟
- and were
- dan adalah mereka
- bihā
- بِهَا
- of them
- dengannya/padanya
- yastahziūna
- يَسْتَهْزِءُونَ
- making mockery
- mereka memperolok-olok
Transliterasi Latin:
ṡumma kāna 'āqibatallażīna asā`us-sū`ā ang każżabụ bi`āyātillāhi wa kānụ bihā yastahzi`ụn(QS. 30:10)
English Sahih:
Then the end of those who did evil was the worst [consequence] because they denied the signs of Allah and used to ridicule them. (QS. [30]Ar-Rum verse 10)
Arti / Terjemahan:
Kemudian, akibat orang-orang yang mengerjakan kejahatan adalah (azab) yang lebih buruk, karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan mereka selalu memperolok-oloknya. (QS. Ar-Rum ayat 10)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Apabila mereka tetap berperilaku buruk maka keburukan pula yang akan mereka terima. Kemudian azab yang lebih buruk di akhirat kelak merupakan kesudahan bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan—mereka kekal di neraka. Yang demikian ini karena mereka telah mendustakan ayat-ayat Allah yang membuktikan keesaan-Nya dan mereka pun selalu memperolok-olokkannya.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini menegaskan bahwa azab itu adalah akibat perbuatan kufur dan jahat. Akibat itu akan dialami oleh siapa pun, di mana pun, dan kapan pun ia berada. Di dunia mereka mendapat kebinasaan dan di akhirat nanti mereka akan dibenamkan ke dalam neraka Jahanam. Semua itu sebagai akibat karena mereka mengingkari seruan para rasul, mendustakan ayat-ayat Allah, dan memperolok-olokkannya.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Kemudian akibat orang-orang yang mengerjakan kejahatan adalah azab yang lebih buruk) lafal as-suu-a adalah bentuk muannats dari lafal al-aswa' artinya yang paling buruk, berkedudukan sebagai khabar dari lafal kaana bila lafal 'aqibah dibaca rafa', tapi bila dibaca nashab berarti menjadi isim kaana. Makna yang dimaksud berupa azab neraka Jahanam dan mereka dijelek-jelekkan di dalamnya (disebabkan) (mereka mendustakan ayat-ayat Allah) yakni Alquran (dan mereka selalu memperolok-oloknya).
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al-Qur'an) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat. (Al An'am:110)
maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka. (As-Saff: 5)
Dan firman Allah Swt.:
maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. (Al Maidah:49)
Berdasarkan pengertian ini berarti lafaz as-su-a di-nasab-kan sebagai maf'ul dari lafaz asa-u. Menurut pendapat yang lain, makna firman-Nya:
Kemudian akibat orang-orang yang mengerjakan kejahatan adalah (azab) yang lebih buruk. (Ar Ruum:10)
Yakni azab yang buruk merupakan akibat dari perbuatan mereka disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan mereka selalu memperolok-oloknya. Berdasarkan pengertian ini berarti lafaz as-su-a dinasabkan karena menjadi khabar kana. Ini merupakan analisis Ibnu Jarir yang ia nukil dari Ibnu Abbas dan Qatadah. Ibnu Abu Hatim meriwayatkannya dari keduanya, juga dari Ad-Dahhak ibnu Muzahim. Dan memang pengertian inilah yang tersirat dari makna lahiriahnya, karena pada firman selanjutnya disebutkan:
dan mereka selalu memperolok-oloknya. (Ar Ruum:10)
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Kemudian, kesudahan orang-orang yang melakukan bermacam-macam kejahatan adalah sikap kufur dan memperolok-olok terhadap ayat-ayat Allah.