Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-'Ankabut Ayat 64

Al-'Ankabut Ayat ke-64 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا لَهْوٌ وَّلَعِبٌۗ وَاِنَّ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ ( العنكبوت : ٦٤)

wamā
وَمَا
And not
dan tidaklah
hādhihi
هَٰذِهِ
(is) this
ini
l-ḥayatu
ٱلْحَيَوٰةُ
life
kehidupan
l-dun'yā
ٱلدُّنْيَآ
(of) the world
dunia
illā
إِلَّا
but
kecuali
lahwun
لَهْوٌ
amusement
senda gurau
walaʿibun
وَلَعِبٌۚ
and play
dan main-main
wa-inna
وَإِنَّ
And indeed
dan sesungguhnya
l-dāra
ٱلدَّارَ
the Home
rumah/kampung
l-ākhirata
ٱلْءَاخِرَةَ
(of) the Hereafter -
akhirat
lahiya
لَهِىَ
surely it
sungguh ia
l-ḥayawānu
ٱلْحَيَوَانُۚ
(is) the life
kehidupan
law
لَوْ
if only
jika
kānū
كَانُوا۟
they
adalah mereka
yaʿlamūna
يَعْلَمُونَ
know
mereka mengetahui

Transliterasi Latin:

Wa mā hāżihil-ḥayātud-dun-yā illā lahwuw wa la'ib, wa innad-dāral-ākhirata lahiyal-ḥayawān, lau kānụ ya'lamụn (QS. 29:64)

English Sahih:

And this worldly life is not but diversion and amusement. And indeed, the home of the Hereafter – that is the [eternal] life, if only they knew. (QS. [29]Al-'Ankabut verse 64)

Arti / Terjemahan:

Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (QS. Al-'Ankabut ayat 64)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Salah satu faktor yang menjadikan orang-orang kafir enggan menyembah Allah, meski bukti wujud dan keesaan-Nya begitu jelas, adalah motivasi duniawi. Karena itu, ayat ini menginformasikan hakikat kehidupan dunia dan perbandingannya dengan kehidupan akhirat. Dan kehidupan dunia ini hina, tidak bernilai, dan tidak pula kekal. Dunia ini hanya senda-gurau yang akan melenakan orang kafir dari tugas hidup yang sebenarnya, dan dunia ini juga layaknya permainan yang hanya memberi kesenangan sesaat, sebelum kelelahan datang. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya bagi manusia. Itulah kehidupan yang kekal dan abadi. Di sana manusia akan merasakan kebahagiaan dan kesengsaraan yang hakiki, sekiranya mereka mengetahui dan memahami kefanaan dunia dan kekekalan akhirat. Namun, banyak dari mereka tidak berusaha memahami hal itu.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menerangkan hakikat kehidupan duniawi, terutama kepada orang-orang musyrik yang teperdaya dengan kehidupan duniawi. Diterangkan bahwa kehidupan duniawi itu hanyalah permainan dan senda gurau saja, bukan kehidupan yang sebenarnya. Pandangan dan pikiran orang-orang musyrik telah tertutup, sehingga mereka telah disibukkan oleh urusan duniawi. Mereka berlomba-lomba mencari harta kekayaan, kekuasaan, kesenangan, dan kelezatan yang ada padanya, seakan-akan kehidupan dunia ialah kehidupan yang sebenarnya bagi mereka. Andaikata mereka mau mengurangi perhatian mereka kepada kehidupan duniawi itu sedikit saja, dan memandangnya sebagai medan persiapan untuk bekal dalam kehidupan lain yang lebih kekal dan abadi, serta mau pula mendengarkan ayat-ayat Allah, tentulah mereka tidak akan durhaka dan mempersekutukan Allah. Andaikata mereka mendengarkan seruan rasul dengan menggunakan telinga, akal, dan hati, mereka tidak akan tersesat dari jalan Allah.
Kemudian Allah menerangkan bahwa kehidupan yang hakiki itu adalah kehidupan akhirat, dan ia merupakan sisi lain dari kehidupan manusia, yaitu kehidupan yang diliputi oleh kebenaran yang mutlak. Kehidupan dunia adalah kehidupan yang di dalamnya bercampur baur antara kebenaran dan kebatilan, sedangkan dalam kehidupan akhirat, kebenaran dan kebatilan telah dipisahkan. Kehidupan akhirat banyak ditentukan oleh kehidupan dunia yang dijalani seseorang, dan tergantung kepada amal dan usahanya sewaktu masih hidup. Kehidupan dunia dapat diibaratkan dengan kehidupan masa kanak-kanak, sedang kehidupan akhirat dapat diibaratkan dengan kehidupan masa dewasa. Jika seseorang pada masa kanak-kanak mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh, seperti belajar dan bekerja dengan tekun, maka kehidupan masa dewasanya akan menjadi kehidupan yang cerah. Sebaliknya jika ia banyak bermain-main dan tidak menggunakan waktu sebaik-baiknya, maka ia akan mempunyai masa dewasa yang suram.
Demikianlah halnya dengan kehidupan akhirat, tergantung kepada amal dan usaha seseorang sewaktu masih hidup di dunia. Jika ia selama hidup di dunia beriman dan beramal saleh, maka kehidupannya di akhirat akan baik dan bahagia. Sebaliknya jika ia kafir dan mengerjakan perbuatan-perbuatan yang terlarang, ia akan mengalami kehidupan yang sengsara di akhirat nanti.
Pada akhir ayat ini, Allah memperingatkan kepada orang-orang musyrik agar mengetahui hakikat hidup. Andaikata mereka mendalami dan mengetahui hal itu, tentu mereka tidak akan tersesat dan teperdaya oleh kehidupan dunia yang fana ini. Setiap orang yang berilmu dan mau mempergunakan akalnya dengan mudah dapat membedakan antara yang baik dengan yang buruk, antara yang benar dan yang salah, dan sebagainya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main) sedangkan amal-amal takarrub termasuk perkara akhirat karena buahnya akan dipetik di akhirat nanti. (Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan) lafal al-hayawan artinya kehidupan (kalau mereka mengetahui) hal tersebut, niscaya mereka tidak akan memilih perkara duniawi dan meninggalkan perkara akhirat.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. berfirman, menceritakan hinanya duniawi dan kefanaannya serta kesudahannya yang akan lenyap, dan bahwa dunia itu tidak kekal, dan bahwa kehidupan dunia itu tiada lain hanyalah senda gurau dan main-main.

Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan. (Al-'Ankabut: 64)

Yaitu kehidupan yang abadi lagi sebenarnya yang tiada kefanaan serta tiada penghabisannya, bahkan kehidupan akhirat terus berlangsung untuk selama-lamanya.

Firman Allah Swt.:

kalau mereka mengetahui. (Al-'Ankabut: 64)

Seandainya mereka mengetahui, tentulah mereka lebih memilih pahala yang kekal daripada imbalan yang fana.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Kenikmatan hidup di dunia ini hanya bersifat sementara dan terbatas. Ia ibarat permainan yang menyenangkan bagi orang-orang lalai, seperti halnya permainan yang melalaikan anak-anak, lalu mereka pun menginggalkannya. Kehidupan akhiratlah yang merupakan kehidupan yang sebenarnya, sempurna dan abadi. Hal ini adalah kenyataan yang dapat mereka ketahui kalau mereka benar-benar mau mengetahui.