Al-Qur'an Surat Al-'Ankabut Ayat 5
Al-'Ankabut Ayat ke-5 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
مَنْ كَانَ يَرْجُوْا لِقَاۤءَ اللّٰهِ فَاِنَّ اَجَلَ اللّٰهِ لَاٰتٍ ۗوَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ ( العنكبوت : ٥)
- man
- مَن
- Whoever
- barangsiapa
- kāna
- كَانَ
- [is]
- adalah
- yarjū
- يَرْجُوا۟
- hopes
- mereka mengharapkan
- liqāa
- لِقَآءَ
- (for the) meeting
- pertemuan
- l-lahi
- ٱللَّهِ
- (with) Allah
- Allah
- fa-inna
- فَإِنَّ
- then indeed
- maka sesungguhnya
- ajala
- أَجَلَ
- (the) Term
- waktu
- l-lahi
- ٱللَّهِ
- (of) Allah
- Allah
- laātin
- لَءَاتٍۚ
- (is) surely coming
- pasti datang
- wahuwa
- وَهُوَ
- And He
- dan Dia
- l-samīʿu
- ٱلسَّمِيعُ
- (is) the All-Hearer
- Maha Mendengar
- l-ʿalīmu
- ٱلْعَلِيمُ
- the All-Knower
- Maha Mengetahui
Transliterasi Latin:
Mang kāna yarjụ liqā`allāhi fa inna ajalallāhi la`āt, wa huwas-samī'ul-'alīm(QS. 29:5)
English Sahih:
Whoever should hope for the meeting with Allah – indeed, the term [decreed by] Allah is coming. And He is the Hearing, the Knowing. (QS. [29]Al-'Ankabut verse 5)
Arti / Terjemahan:
Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-'Ankabut ayat 5)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Setelah memperingatkan semua pihak, baik yang taat maupun yang durhaka, Allah mengisyaratkan anugerah-Nya kepada yang taat dengan berfirman, "Barangsiapa yang beriman kepada kebangkitan dan mengharap pertemuan dengan Allah, maka bergegaslah mengerjakan amal saleh, karena sesungguhnya waktu yang dijanjikan Allah pasti datang. Dan Dia Yang Maha Mendengar perkataan-perkataan hamba-Nya, Maha Mengetahui perbuatan-perbuatan mereka, dan Dia akan membalas mereka masing-masing sesuai dengan apa yang dilakukannya."
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini menjelaskan bahwa orang yang sangat menginginkan untuk bertemu dengan Allah dan memperoleh balasan amal dari-Nya di hari Kiamat, sepatutnya beramal dan menjauhi segala larangan yang mungkin menimbulkan kemurkaan-Nya. Sebab balasan untuk amal seseorang pasti akan datang. Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui niat dan amal seseorang. Oleh karena itu, ayat ini merupakan peringatan agar setiap orang senantiasa berniat untuk mencapai apa yang diinginkannya, yakni keridaan Allah dan menanamkan rasa takut dalam hati sanubarinya akan azab dan siksa-Nya.
Maksud "menemui Allah" dalam ayat ini ialah "memperoleh nikmat dalam surga sebagai balasan amal perbuatan baik", di mana puncak dari kenikmatan itu adalah dengan melihat Zat Allah itu sendiri. Sementara itu Ibnu 'Abbas menafsirkan dengan arti "hari Kebangkitan dan hari Perhitungan". Yang jelas makna yang terkandung dalam ayat ini mendorong seseorang untuk mempersiapkan diri dengan mengerjakan perbuatan baik sebanyak mungkin dan menjauhi sama sekali larangan-larangan Allah. Dengan demikian, mereka memperoleh kebahagiaan yang abadi di akhirat kelak.
Jumhur ulama tafsir menafsirkan liqa'ullah dengan maut (kematian) yang sudah pasti datangnya. Namun dalam kata di atas terkandung pula arti janji Allah berupa balasan bagi amal baik dan siksaan untuk perbuatan jahat. Baik mati atau janji Allah, keduanya pasti akan datang.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Barang siapa yang mengharap) merasa takut (bertemu dengan Allah, maka sesungguhnya waktu Allah itu) yang dijanjikan-Nya (pasti datang) maka hendaknya dia bersiap sedia untuk itu. (Dan Dialah Yang Maha Mendengar) perkataan hamba-hamba-Nya (lagi Maha Mengetahui) perbuatan-perbuatan mereka.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Barang siapa yang mengharap pertemuan dengan Allah. (Al-'Ankabut: 5)
Yakni di hari kemudian dan ia mengerjakan amal-amal saleh serta mengharapkan pahala yang berlimpah di sisi Allah, maka sesungguhnya Allah pasti akan merealisasikan harapannya dan menunaikan pahala amalnya dengan sempurna dan berlimpah. Hal tersebut pasti terjadi, karena Allah Maha Mendengar semua doa dan Maha Melihat semua makhluk-Nya. Untuk itulah maka disebutkan oleh firman-Nya:
Barang siapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu pasti datang. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al-'Ankabat: 5)
Adapun firman Allah Swt.:
Dan barang siapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. (Al-'Ankabut: 6)
Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri. (Fussilat: 46)
Yaitu barang siapa yang mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya manfaat dari amalnya itu untuk dirinya sendiri, karena sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan) amal perbuatan hamba-hamba-Nya, sekalipun mereka semuanya bertakwa sebagaimana bertakwanya diri seseorang dari mereka. Hal tersebut tidak menambahkan sesuatu apa pun ke dalam kerajaan-Nya.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Barangsiapa yang beriman kepada kebangkitan dan mengharapkan pahala Allah serta takut dari hukuman-Nya, maka keimanannya adalah benar. Maka bergegaslah mengerjakan amal saleh, karena hari yang telah dijanjikan pasti akan datang. Allah Maha Mendengar perkataan-perkataan hamba-Nya dan Maha Mengetahui perbuatan-perbuatan mereka, dan Dia akan membalas mereka masing-masing sesuai dengan apa yang dilakukannya.