Al-Qur'an Surat Al-Qasas Ayat 88
Al-Qasas Ayat ke-88 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهٗ ۗ لَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ࣖ ( القصص : ٨٨)
- walā
- وَلَا
- And (do) not
- dan jangan
- tadʿu
- تَدْعُ
- invoke
- kamu seru/sembah
- maʿa
- مَعَ
- with
- beserta/disamping
- l-lahi
- ٱللَّهِ
- Allah
- Allah
- ilāhan
- إِلَٰهًا
- god
- Tuhan
- ākhara
- ءَاخَرَۘ
- other
- yang lain
- lā
- لَآ
- (There is) no
- tidak ada
- ilāha
- إِلَٰهَ
- god
- tuhan
- illā
- إِلَّا
- except
- melainkan
- huwa
- هُوَۚ
- Him
- Dia
- kullu
- كُلُّ
- Every
- segala
- shayin
- شَىْءٍ
- thing
- sesuatu
- hālikun
- هَالِكٌ
- (will be) destroyed
- binasa
- illā
- إِلَّا
- except
- kecuali
- wajhahu
- وَجْهَهُۥۚ
- His Face
- wajah/dzat-Nya
- lahu
- لَهُ
- To Him
- bagi-Nya
- l-ḥuk'mu
- ٱلْحُكْمُ
- (is) the Decision
- hukum/penentuan
- wa-ilayhi
- وَإِلَيْهِ
- and to Him
- dan kepadaNya
- tur'jaʿūna
- تُرْجَعُونَ
- you will be returned
- kalian dikembalikan
Transliterasi Latin:
Wa lā tad'u ma'allāhi ilāhan ākhar, lā ilāha illā huw, kullu syai`in hālikun illā waj-hah, lahul-ḥukmu wa ilaihi turja'ụn(QS. 28:88)
English Sahih:
And do not invoke with Allah another deity. There is no deity except Him. Everything will be destroyed except His Face. His is the judgement, and to Him you will be returned. (QS. [28]Al-Qasas verse 88)
Arti / Terjemahan:
Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (QS. Al-Qasas ayat 88)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Dan jangan pula engkau sembah tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada tuhan pengendali dan penguasa seluruh alam yang berhak disembah selain Dia Yang Maha Esa lagi Mahakekal itu. Segala sesuatu pasti binasa dan fana, kecuali Allah. Segala keputusan di dunia dan akhirat menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dan seluruh makhluk dikembalikan.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Pada ayat ini, Allah melarang Nabi Muhammad menyembah sembahan lain selain Allah, karena tiada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah, sebagaimana firman Nya:
(Dialah) Tuhan timur dan barat, tidak ada tuhan selain Dia, maka jadikanlah Dia sebagai pelindung. (al-Muzzammil/73: 9)
Allah itu kekal abadi sekalipun semua makhluk yang ada sudah mati dan binasa. Firman Allah:
Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal. (ar-Rahman/55: 26-27)
Dan sabda Nabi Muhammad saw:
Ungkapan paling benar yang diucapkan penyair adalah yang diucapkan oleh Labid, yaitu: "Ketahuilah setiap sesuatu selain dari Allah akan binasa." (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)
Allah-lah yang mempunyai kerajaan, dan berbuat sekehendak-Nya. Dia-lah yang menentukan segala sesuatu yang akan berlaku kepada semua makhluk. Kepada-Nyalah akan dikembalikan semuanya, dan dibalas menurut amal perbuatannya masing-masing. Kalau ia beramal baik, taat, dan patuh kepada perintah Allah, akan dimasukkan ke dalam surga. Sebaliknya kalau ia berbuat maksiat dan bergelimang dosa, akan dimasukkan ke dalam neraka. Nabi saw bersabda sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah:
Semua umatku akan masuk surga kecuali yang tidak mau. Barang siapa taat kepadaku, maka ia masuk ke dalam surga, dan barang siapa durhaka kepadaku, maka sungguh ia telah enggan. (Riwayat al-Bukhari dari Abu Hurairah).
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Janganlah kamu seru) janganlah kamu sembah (di samping Allah, tuhan apa pun yang lain. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Dia) kecuali Allah. (Bagi-Nya-lah segala penentuan) yakni, keputusan yang terlaksana (dan hanya kepada-Nya-lah kalian dikembalikan) setelah kalian dibangkitkan dari kubur masing-masing.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. (Al Qashash:88)
Ini merupakan kalimat berita yang menyatakan bahwa Allah adalah Zat Yang Kekal, Abadi, Hidup, Yang Maha Mengatur segalanya, semua makhluk mati, sedangkan Dia tidak mati. Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (Ar Rahmaan:26-27)
Kata wajah dalam ayat ini dimaksudkan Zat, begitu pula yang terdapat di dalam surat Al-Qashash ini, yaitu firman-Nya:
Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Zat Allah. (Al Qashash:88)
Yakni kecuali hanya Allah.
Di dalam kitab sahih disebutkan melalui jalur Abu Salamah, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Kalimat yang paling benar yang dikatakan oleh penyair adalah kata-kata Labid, yaitu: "Ingatlah, segala sesuatu selain Allah pasti binasa.”
Mujahid dan As-Sauri mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. (Al Qashash:88) Yaitu terkecuali sesuatu yang dimaksudkan demi Dia, Imam Bukhari meriwayatkan pendapat ini di dalam kitab sahihnya seakan-akan dia menyetujuinya.
Menurut Ibnu Jarir, orang yang berpendapat demikian berpegang kepada perkataan seorang penyair yang mengatakan:
Aku memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang aku tidak dapat menghitungnya, Dia adalah Tuhan semua hamba, hanya kepada-Nyalah dihadapkan (ditujukan) wajah (niat) dan amal perbuatan.
Pendapat ini tidak bertentangan dengan pendapat pertama,, karena pendapat ini menyatakan bahwa semua amal perbuatan itu sia-sia, terkecuali amal perbuatan yang dikerjakan demi Zat Allah semata, yaitu amal-amal saleh yang sesuai dengan kaidah syariat.
Sedangkan kesimpulan pendapat pertama menyatakan bahwa eksistensi segala sesuatu pasti binasa kecuali hanya Zat Allah Swt. Yang Mahasuci, karena sesungguhnya Dia Yang Pertama dan Dia pula Yang Akhir, dengan pengertian 'pertamanya Dia tidak ada awalnya, dan terakhirnya Dia tidak ada akhirnya.' Dia ada sebelum segala sesuatu ada, dan Dia tetap ada sesudah segala sesuatu tiada.
Abu Bakar Abdullah ibnu Muhammad ibnu Abud Dunia mengatakan di dalam kitab Tafakkur wai I'tibar, bahwa telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Muhammad ibnu Abu Bakar, telah menceritakan kepada kami Muslim ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Umar ibnu Sulaim Al-Bahili, telah menceritakan kepada kami Abul Walid yang mengatakan bahwa Ibnu Umar r.a. apabila hendak membersihkan hatinya, ia mendatangi tempat yang telah ditinggalkan oleh para penghuninya, lalu berdiri di depan pintunya dan berseru dengan suara yang sedih.”Kemanakah para penghunimu?" Kemudian merenungkan dirinya dan membaca firman-Nya: Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Zat Allah. (Al Qashash:88)
Adapun firman Allah Swt.:
Bagi-Nyalah segala penentuan. (Al Qashash:88)
Artinya, Dialah Raja dan Yang Memerintah, tiada yang mempertanyakan terhadap ketentuan yang telah diputuskan-Nya.
dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (Al Qashash:88)
Yakni kelak di hari kemudian, lalu Dia akan membalas semua amal perbuatan kalian. Jika amal kalian baik, maka balasannya baik, dan jika amal perbuatan kalian buruk, maka balasannya buruk pula
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Janganlah kamu menyembah tuhan lain di samping menyembah Allah, karena tidak ada tuhan yang patut disembah selain Allah. Segala sesuatu selain Allah adalah binasa dan fana. Yang abadi hanyalah Allah semata yang memiliki ketentuan yang berlaku di dunia dan akhirat. Tak diragukan lagi, hanya kepada- Nyalah tempat kembali seluruh makhluk.