Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Qasas Ayat 5

Al-Qasas Ayat ke-5 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَنُرِيْدُ اَنْ نَّمُنَّ عَلَى الَّذِيْنَ اسْتُضْعِفُوْا فِى الْاَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ اَىِٕمَّةً وَّنَجْعَلَهُمُ الْوٰرِثِيْنَ ۙ ( القصص : ٥)

wanurīdu
وَنُرِيدُ
And We wanted
dan Kami hendak
an
أَن
to
bahwa
namunna
نَّمُنَّ
bestow a favor
Kami memberi karunia
ʿalā
عَلَى
upon
atas
alladhīna
ٱلَّذِينَ
those who
orang-orang yang
us'tuḍ'ʿifū
ٱسْتُضْعِفُوا۟
were oppressed
(mereka) ditindas
فِى
in
di
l-arḍi
ٱلْأَرْضِ
the land
muka bumi
wanajʿalahum
وَنَجْعَلَهُمْ
and make them
dan Kami akan menjadikan mereka
a-immatan
أَئِمَّةً
leaders
pemimpin
wanajʿalahumu
وَنَجْعَلَهُمُ
and make them
dan Kami akan menjadikan mereka
l-wārithīna
ٱلْوَٰرِثِينَ
the inheritors
orang-orang yang mewarisi

Transliterasi Latin:

Wa nurīdu an namunna 'alallażīnastuḍ'ifụ fil-arḍi wa naj'alahum a immataw wa naj'alahumul-wāriṡīn (QS. 28:5)

English Sahih:

And We wanted to confer favor upon those who were oppressed in the land and make them leaders and make them inheritors (QS. [28]Al-Qasas verse 5)

Arti / Terjemahan:

Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi), (QS. Al-Qasas ayat 5)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Penindasan dan pembunuhan anak-anak lelaki yang dilakukan Fir'aun itu adalah guna mempertahankan kekuasaan-Nya, Dan Kami di masa mendatang hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi Mesir itu, yakni bani Israil, dan hendak menjadikan mereka pemimpin yang diteladani dalam segala hal, dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi kekuasaan dan harta benda di dunia yang serupa atau melebihi apa yang dimiliki oleh Fir'aun.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa Dia akan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada Bani Israil yang tertindas dan lemah itu dengan memberikan kepada mereka kekuatan dan kekuasaan duniawi dan agama. Maka berkat perjuangan Bani Israil, berdirilah satu kerajaan yang besar dan kuat di negeri Syam dan akhirnya mereka mempunyai kekuasaan yang besar di Mesir yang dahulunya pernah menindas dan memperbudak mereka. Hal ini ditegaskan Allah dalam firman-Nya:
Dan Kami wariskan kepada kaum yang tertindas itu, bumi bagian timur dan bagian baratnya yang telah Kami berkahi. Dan telah sempurnalah firman Tuhanmu yang baik itu (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir'aun dan kaumnya dan apa yang telah mereka bangun. (al-A'raf/7: 137)

Demikianlah, bila Allah menghendaki sesuatu, pasti terlaksana. Bagaimana pun kuatnya Fir'aun dengan tentara dan kekayaannya serta bagaimana pun lemahnya Bani Israil sampai tidak mempunyai kekuasaan sedikit pun bahkan selalu ditindas, dianiaya, dan dimusuhi, tetapi karena Allah hendak memuliakan mereka, ada saja jalan dan kesempatan bagi mereka untuk bangkit dan bergerak. Berkat keuletan dan kesabaran, mereka berhasil menguasai negeri Mesir yang pernah memperbudak mereka.
Allah memperlihatkan kepada Fir'aun apa yang selalu ditakutinya, juga oleh Haman (menterinya) dan tentaranya, yaitu keruntuhan kerajaan mereka dengan lahirnya seorang bayi, yaitu Musa. Bayi ini luput dari pengawasan Fir'aun, bahkan diasuh dan dididik di istananya, serta dimanjakan dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang. Padahal, bayi itulah nanti, di waktu besarnya, yang akan menumbangkan kekuasaannya, menghancurkan tentaranya dan menaklukkan negaranya. Bagaimana pedihnya luka di hati Fir'aun ketika melihat anak yang disayangi dan dimanjakan, menantang dan melawan kekuasaannya.
Kesombongan, takabur, dan keangkuhan Fir'aun memang tak ada gunanya ketika berhadapan dengan kekuasaan dan keperkasaan Allah. Semua tindakannya dibalas dengan tindakan yang setimpal. Di antara tindakan yang dilakukan oleh Fir'aun yang melampaui batas adalah:
1. Menganggap dirinya berkuasa mutlak sehingga ia bersikap takabur dan sombong bahkan mendakwakan dirinya sebagai tuhan.
2. Untuk menjamin kelanggengan kekuasaannya, dia memecah belah bangsanya, memusnahkan golongan yang menentangnya, membunuh semua bayi laki-laki Bani Israil, dan membiarkan anak-anak perempuan mereka hidup untuk dipekerjakan dan dijadikan sebagai gundik dan dayang-dayang kerajaan.
3. Berlaku sewenang-wenang dan berbuat kerusakan di muka bumi.
Tindakan Fir'aun itu dibalas oleh Allah dengan beberapa tindakan pula, yaitu:
1. Allah membebaskan Bani Israil dari cengkeraman Fir'aun dan kaumnya dan menjadikan mereka pemuka dan pemimpin di dunia.
2. Allah mewariskan kepada mereka negeri Syam dengan menjadikan mereka berkuasa di sana dan memberikan tempat di muka bumi.
3. Allah memperlihatkan kepada Fir'aun, Haman, dan tentaranya bagaimana keruntuhan kekuasaan mereka.

Demikianlah Allah memperlihatkan kekuasaan-Nya. Suatu hal yang rasanya tidak mungkin, bisa terjadi yaitu tumbangnya suatu kekuasaan besar oleh orang-orang yang lemah, tertindas dan teraniaya. Sungguh Allah telah memberikan kekuasaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, membuat dan mencabut kekuasaan dari siapa yang dikehendaki-Nya sebagaimana tersebut dalam firman-Nya:
Katakanlah (Muhammad), "Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala suatu. (ali 'Imran/3: 26)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi Mesir itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin) menjadi panutan dalam hal kebaikan; lafal A-immatan dapat dibaca Tahqiq dan Tas-hil (dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi) kerajaan Firaun.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman selanjutnya:

Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir). (Al Qashash:5)

sampai dengan firman-Nya:

yang selalu mereka khawatirkan. (Al Qashash:6)

Dan Allah Swt. melakukan hal tersebut kepada mereka, seperti yang disebutkan dalam firman-Nya dalam ayat yang lain, yaitu:

dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. dan telah sempurnalah Perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir'aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka. (Al A'raf:137)

Dan firman Allah Swt:

demikianlah halnya dan Kami anugerahkan semuanya (itu) kepada Bani Israil. (Asy Syu'ara:59)

Fir'aun dengan segala upayanya dan kekuatan yang ada padanya bermaksud menyelamatkan dirinya dari Musa, tetap, hal tersebut tidak ada manfaatnya dalam menghadapi kekuasaan Allah, Raja Yang Maha-besar yang perintah-Nya tidak dapat ditolak dan tidak dapat dikalahkan takdir yang ditetapkan-Nya. Bahkan Keputusan Allah berlangsung dan guratan qalam takdir-Nya di zaman azali telah menyurat, bahwa kebinasaan Fir'aun harus di tangan Musa. Dan bahkan bayi yang kamu khawatirkan kemunculannya, yang karenanya engkau telah membunuh ribuan bayi, justru kemunculannya dan tempat pemeliharaannya berada di tempat tidurmu dan di dalam rumahmu, serta makan dari makananmu: karena engkau sendirilah yang memeliharanya, memanjakannya, dan menyayanginya. Tetapi kematian dan kebinasaanmu serta kebinasaan balatentaramu berada di tangannya. Demikian itu agar kamu ketahui bahwa Tuhan seluruh langit yang tinggi, Dialah Yang Mahaperkasa, Mahamenang, Mahaagung, Mahakuat, Mahamulia, lagi Mahakeras siksaan-Nya. Segala sesuatu yang dikehendaki-Nya pasti terjadi, dan segala sesuatu yang tidak dikehendaki-Nya pasti tidak akan terjadi.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Lalu Allah berkenan memberikan karunia bagi orang-orang yang tertindas di atas bumi, menjadikan mereka orang-orang yang memperoleh petunjuk dan mendapatkan kebaikan, dan mewariskan pemilikan bumi kepada mereka.