Al-Qur'an Surat Al-Qasas Ayat 17
Al-Qasas Ayat ke-17 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
قَالَ رَبِّ بِمَآ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ فَلَنْ اَكُوْنَ ظَهِيْرًا لِّلْمُجْرِمِيْنَ ( القصص : ١٧)
- qāla
- قَالَ
- He said
- (Musa) berkata
- rabbi
- رَبِّ
- "My Lord!
- ya Tuhanku
- bimā
- بِمَآ
- Because
- dengan apa/nikmat
- anʿamta
- أَنْعَمْتَ
- You have favored
- telah Engkau anugerahkan
- ʿalayya
- عَلَىَّ
- [on] me
- atasku/kepadaku
- falan
- فَلَنْ
- so not
- maka aku tidak
- akūna
- أَكُونَ
- I will be
- menjadi
- ẓahīran
- ظَهِيرًا
- a supporter
- penolong
- lil'muj'rimīna
- لِّلْمُجْرِمِينَ
- (of) the criminals"
- bagi orang-orang yang berdosa
Transliterasi Latin:
Qāla rabbi bimā an'amta 'alayya fa lan akụna ẓahīral lil-mujrimīn(QS. 28:17)
English Sahih:
He said, "My Lord, for the favor You bestowed upon me, I will never be an assistant to the criminals." (QS. [28]Al-Qasas verse 17)
Arti / Terjemahan:
Musa berkata: "Ya Tuhanku, demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, aku sekali-kali tiada akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa". (QS. Al-Qasas ayat 17)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Puji syukur atas segala anugerah dan nikmat Allah selama ini juga dia panjatkan dengan berkata, "Ya Tuhanku! Demi dan disebabkan nikmat yang selama ini telah Engkau anugerahkan kepadaku sejak dalam perut ibu hingga tobat dan pengampunan-Mu ini, serta aneka nikmat lainnya, maka demi semua itu aku berjanji tidak akan menjadi penolong bagi orang-orong yang berdosa dalam melakukan perbuatan jahat,"
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Pada ayat ini dijelaskan bahwa di saat menyadari kesalahannya, Musa memohon ampun kepada Tuhan, seraya berkata, "Sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri dengan melakukan pembunuhan terhadap orang yang tidak boleh dibunuh. Maka ampunilah dosaku dan janganlah Engkau siksa aku karena perbuatan yang tidak kusengaja itu." Allah Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang terhadap hamba-Nya, mengampuni kesalahan Musa. Dengan pengampunan itu, hati Musa menjadi tenteram dan bebas dari kebimbangan dan kesusahan memikirkan nasibnya karena melakukan perbuatan dosa. Sesungguhnya pengampunan itu adalah rahmat dan karunia Allah. Di antara karunia Allah kepada Musa disebutkan dalam firman-Nya:
Dan engkau pernah membunuh seseorang, lalu Kami selamatkan engkau dari kesulitan (yang besar) dan Kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan (yang berat). (thaha/20: 40)
Musa berjanji tidak akan melakukan kesalahan itu lagi dan tidak akan menjadi penolong bagi orang yang melakukan kesalahan. Apalagi pertolongan itu akan menyebabkan penganiayaan atau pembunuhan dan mencelakakan diri sendiri.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Musa berkata, "Ya Rabbku! Demi nikmat yang telah Engkau limpahkan) (kepadaku) berupa ampunan, peliharalah diriku ini (aku sekali-kali tiada akan menjadi penolong) yakni menjadi pembantu (bagi orang-orang yang berdosa.") yaitu orang-orang kafir sesudah peristiwa ini, jika Engkau memelihara diriku.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Tafsir ayat ini tidak diterangkan secara terpisah pada kitab aslinya.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Dengan tetap berendah diri, Mûsâ berkata, "Ya Tuhan, demi ilmu dan hikmah yang telah Engkau karuniakan kepadaku, tunjukkanlah aku ke jalan yang baik dan benar. Jika Engkau berikan aku petunjuk dan perkenan-Mu, niscaya aku tidak akan menjadi pembela orang-orang kafir."