Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Qasas Ayat 14

Al-Qasas Ayat ke-14 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَلَمَّا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَاسْتَوٰىٓ اٰتَيْنٰهُ حُكْمًا وَّعِلْمًاۗ وَكَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ ( القصص : ١٤)

walammā
وَلَمَّا
And when
dan setelah
balagha
بَلَغَ
he reached
(Musa) sampai
ashuddahu
أَشُدَّهُۥ
his full strength
umurnya/dewasanya
wa-is'tawā
وَٱسْتَوَىٰٓ
and became mature
dan dia telah sempurna
ātaynāhu
ءَاتَيْنَٰهُ
We bestowed upon him
Kami berikan kepadanya
ḥuk'man
حُكْمًا
wisdom
hikmah
waʿil'man
وَعِلْمًاۚ
and knowledge
dan ilmu
wakadhālika
وَكَذَٰلِكَ
And thus
dan demikianlah
najzī
نَجْزِى
We reward
Kami memberi balasan
l-muḥ'sinīna
ٱلْمُحْسِنِينَ
the good-doers
orang-orang yang berbuat baik

Transliterasi Latin:

Wa lammā balaga asyuddahụ wastawā ātaināhu ḥukmaw wa 'ilmā, wa każālika najzil-muḥsinīn (QS. 28:14)

English Sahih:

And when he attained his full strength and was [mentally] mature, We bestowed upon him judgement and knowledge. And thus do We reward the doers of good. (QS. [28]Al-Qasas verse 14)

Arti / Terjemahan:

Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Qasas ayat 14)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Janji Allah untuk menjadikan Musa sebagai salah seorang rasul dari kalangan bani lsrail itu benar. Dan kisahnya bermula dari setelah dia yakni Musa dewasa dan sempurna jasmani dan akalnya, Kami anugerahkan kepadanya hikmah yakni kenabian, kearifan, amal ilmiah dan pengetahuan yakni ilmu amaliah. Dan demikianlah, sebagaimana Kami telah memberi balasan kepada Musa atas ketaatannya, Kami juga akan memberi balasan kepada orang-orang yang selalu berbuat baik.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat-ayat ini diterangkan bahwa setelah dewasa, Allah mengaruniakan kepada Musa ilmu dan hikmah karena ketaatan dan kepatuhannya kepada Tuhan serta kesabarannya menghadapi berbagai cobaan. Sudah sewajarnyalah bila Musa mengetahui dari ibunya bagaimana ia sampai dapat tinggal di istana keluarga raja Fir'aun, padahal ia hanya anak orang biasa dari Bani Israil yang selalu dihina dan diperhamba oleh Fir'aun dan kaumnya. Hal ini akan menimbulkan simpati Musa kepada Bani Israil walaupun Fir'aun telah berjasa mendidik dan mengasuhnya semenjak kecil sampai menjadi seorang laki-laki dewasa yang sehat wal afiat, baik fisik maupun mentalnya.
Rasa simpati kepada kerabat dan kaumnya adalah naluri yang tidak dapat dipisahkan dari jiwa seseorang, apalagi dari diri Musa yang setiap hari melihat Bani Israil ditindas dan dianiaya oleh orang-orang Qibthi penduduk negeri Mesir. Akan tetapi, berkat kesabaran yang dimilikinya, sebagai karunia Allah, ia dapat menahan hatinya sampai Allah memberikan jalan baginya untuk mengangkat kaumnya dari lembah kehinaan dan penderitaan. Karena kesabaran, kebaikan budi dan tingkah laku, serta kepatuhannya menjalankan ajaran agama, Musa dikaruniai Allah ilmu dan hikmah sebagai persiapan untuk diangkat menjadi rasul. Ia diutus untuk menyampaikan risalah Allah kepada kaumnya dan Fir'aun yang sangat sombong, takabur, dan mengangkat dirinya sebagai tuhan.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan setelah Musa cukup umur) telah mencapai umur tiga puluh tahun atau tiga puluh tiga tahun (dan sempurna akalnya) yaitu telah mencapai umur empat puluh tahun (Kami berikan kepadanya hikmah) yakni kebijaksanaan (dan ilmu) yaitu pengetahuan tentang agama sebelum ia diutus menjadi Nabi. (Dan demikianlah) Kami memberikan balasan kepada Musa (Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik) untuk diri mereka sendiri.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Setelah menceritakan tentang masa bayi Musa, lalu Allah menceritakan masa dewasanya, bahwa setelah Musa berusia dewasa, Dia menganugerahkan kepadanya hikmah dan ilmu. Menurut Mujahid ditafsirkan dengan kenabian.

Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (Al Qashash:14)

Selanjutnya Allah menceritakan penyebab atau latar belakang yang menghantarkan Musa sampai kepada tingkatan kenabian dan diajak berbicara langsung oleh-Nya sesuai dengan apa yang telah ditakdirkan untuknya, yaitu keterlibatannya dalam kasus pembunuhan terhadap seorang Egypt. Peristiwa inilah yang melatarbelakangi keluarnya dia dari negeri Mesir menuju ke negeri Madyan.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Ketika Mûsâ telah menginjak usia dewasa dan matang, Allah memberikan kepadanya ilmu dan hikmah. Dengan kebaikan seperti yang Kami berikan kepada Mûsâ dan ibunya itu, Kami juga akan memberikan kebaikan pada orang-orang yang berbuat baik sebagai balasan atas kebaikan mereka.