Skip to content

Al-Qur'an Surat An-Naml Ayat 71

An-Naml Ayat ke-71 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ( النمل : ٧١)

wayaqūlūna
وَيَقُولُونَ
And they say
dan mereka berkata
matā
مَتَىٰ
"When
kapan
hādhā
هَٰذَا
(will) this
ini
l-waʿdu
ٱلْوَعْدُ
promise (be fulfilled)
janji
in
إِن
if
jika
kuntum
كُنتُمْ
you are
kalian adalah
ṣādiqīna
صَٰدِقِينَ
truthful"
orang-orang yang benar

Transliterasi Latin:

Wa yaqụlụna matā hāżal-wa'du ing kuntum ṣādiqīn (QS. 27:71)

English Sahih:

And they say, "When is [the fulfillment of] this promise, if you should be truthful?" (QS. [27]An-Naml verse 71)

Arti / Terjemahan:

Dan mereka (orang-orang kafir) berkata: "Bilakah datangnya azab itu, jika memang kamu orang-orang yang benar". (QS. An-Naml ayat 71)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Pendustaan orang-orang kafir itu telah mencapai puncaknya, dan mereka meminta agar siksa itu segera didatangkan dengan selalu berkata, “Kapankah datangnya janji azab yang kamu ancamkan itu? Buktikan jika kamu, wahai Nabi Muhammad dan pengikutmu, adalah orang yang benar dalam janji dan ancamanmu itu.”

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini diterangkan bahwa orang-orang Quraisy tidak saja mengingkari hari Kebangkitan, bahkan mereka menantang dengan menyuruh Nabi Muhammad mendatangkan azab yang diancamkan kepada mereka. Tantangan itu menunjukkan sikap mereka yang benar-benar mendustakan adanya hari Kebangkitan. Bahkan, mereka mengemukakan tuntutan kepada Nabi Muhammad untuk mempercepat datangnya ancaman Allah dengan ucapan mereka, "Bilakah datangnya azab yang kamu ancamkan kepada kami jika memang kamu orang-orang yang bisa dipercaya?"

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan mereka berkata, "Bilakah datangnya ancaman itu) azab yang diancamkan itu (jika memang kamu orang-orang yang benar.") di dalam pengakuanmu itu.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. menceritakan perihal orang-orang musyrik yang meminta agar kiamat disegerakan, padahal mereka menganggap mustahil terjadinya hari kiamat itu.

Dan mereka (orang-orang kafir) berkata, "Bilakah datangnya azab itu, jika memang kamu orang-orang yang benar.” (An-Naml: 71)

Maka Allah menjawab mereka melalui firman-Nya:

Katakanlah. (An-Naml: 72)

hai Muhammad, kepada mereka.

Mungkin telah hampir datang kepadamu sebagian dari (azab) yang kamu minta (supaya) disegerakan itu. (An-Naml: 72)

Menurut Ibnu Abbas, makna radifa ialah sudah dekat, atau dekat bagi kalian azab yang kalian minta supaya disegerakan itu. Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Ad-Dahhak, Ata Al-Khurrasani, Qatadah, dan As-Saddi.

Hal inilah yang dimaksudkan oleh firman-Nya dalam ayat yang lain:

dan mereka berkata, "Kapan itu (akan terjadi)?" Katakanlah, "Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat.” (Al-Isra: 51)

Ayat ini semakna dengan firman Allah Swt. dalam ayat yang lain, yaitu:

Mereka meminta kepadamu supaya segera diturunkan azab. Dan sesungguhnya Jahannam benar-benar meliputi orang-orang yang kafir. (Al-'Ankabut: 54)

Dan sesungguhnya huruf lam masuk ke dalam lafaz radifa lakum, karena mengandung makna 'ajila lakum, yakni disegerakan kepada kalian. Seperti yang dikatakan oleh suatu riwayat yang bersumber dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya: Mungkin telah hampir datang kepadamu. (An-Naml: 72) Yakni disegerakan terhadap kalian.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Pendustaan orang-orang kafir itu telah sampai pada puncaknya. Mereka meminta agar siksa itu segera didatangkan dengan mengatakan, "Kapan akan datang siksa yang kamu ancamkan kepada kami itu? Mana azab yang akan menimpa orang-orang yang berdusta seperti kami itu? Buktikan, jika perkataanmu memang benar!"