Skip to content

Al-Qur'an Surat An-Naml Ayat 68

An-Naml Ayat ke-68 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

لَقَدْ وُعِدْنَا هٰذَا نَحْنُ وَاٰبَاۤؤُنَا مِنْ قَبْلُۙ اِنْ هٰذَآ اِلَّآ اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَ ( النمل : ٦٨)

laqad
لَقَدْ
Certainly
sesungguhnya
wuʿid'nā
وُعِدْنَا
we have been promised
kami diberi ancaman
hādhā
هَٰذَا
this
ini
naḥnu
نَحْنُ
we
kami
waābāunā
وَءَابَآؤُنَا
and our forefathers
dan bapak-bapak kami
min
مِن
before
dari
qablu
قَبْلُ
before
dahulu
in
إِنْ
Not
tidak lain
hādhā
هَٰذَآ
(is) this
ini
illā
إِلَّآ
except
kecuali
asāṭīru
أَسَٰطِيرُ
tales
dongengan
l-awalīna
ٱلْأَوَّلِينَ
(of) the former (people)"
orang-orang dahulu

Transliterasi Latin:

Laqad wu'idnā hāżā naḥnu wa ābā`unā ming qablu in hāżā illā asāṭīrul-awwalīn (QS. 27:68)

English Sahih:

We have been promised this, we and our forefathers, before. This is not but legends of the former peoples." (QS. [27]An-Naml verse 68)

Arti / Terjemahan:

Sesungguhnya kami telah diberi ancaman dengan ini dan (juga) bapak-bapak kami dahulu; ini tidak lain hanyalah dongengan-dongengan orang dahulu kala". (QS. An-Naml ayat 68)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Sejak dahulu sungguh kami telah dijanjikan oleh Nabi Muhammad, persis seperti apa yang disampaikan nabi-nabi terdahulu, akan diberi ancaman dengan hari kebangkitan ini kami dan nenek moyang kami. Jika benar apa yang dikatakannya tentang kebangkitan, mestinya telah terjadi. Tetapi, sebenarnya janji dan ancaman kebangkitan ini tidak lain hanyalah dongeng orang-orang terdahulu.”

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini, Allah menerangkan alasan orang-orang kafir yang mengingkari hari Kebangkitan dengan ucapan mereka bahwa sesungguhnya mereka selalu diberi ancaman seperti itu sejak nenek moyang mereka dahulu. Itu tidak lain hanya dongengan orang dahulu kala yang sama sekali tidak berdasarkan kenyataan.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Sesungguhnya kami telah diberi ancaman dengan ini dan juga bapak-bapak kami dahulu, tiada lain) yakni tidak lain (ini hanyalah dongeng-dongengan orang dahulu kala") lafal Asathir bentuk jamak dari lafal Usthurah, artinya dongeng yang tidak ada kenyataannya, atau cerita dusta.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. menceritakan tentang orang-orang musyrik yang ingkar terhadap adanya hari berbangkit, bahwa mereka menganggap mustahil tubuh-tubuh ini dibangkitkan kembali sesudah menjadi tulang belulang yang telah hancur. Kemudian mereka mengatakan:

Sesungguhnya kami telah diberi ancaman dengan ini dan (juga) bapak-bapak kami dahulu. (An Naml:68)

Yakni kami masih mendengar ancaman ini dan juga bapak-bapak kami, tetapi kami tidak pernah melihat kenyataannya dan tidak pula kejadiannya. Ucapan mereka yang disitir oleh firman-Nya:

ini tidak lain hanyalah dongengan-dongengan orang dahulu kala. (An Naml:68)

Yaitu peringatan dan ancaman yang mengatakan bahwa tubuh-tubuh ini akan dihidupkan kembali sesudah matinya, tidak lain hanyalah dongengan-dongengan orang-orang dahulu kala, yang diambil oleh suatu kaum dari orang-orang yang sebelum mereka melalui kitab-kitab mereka, sebagian dari mereka menerimanya dari sebagian yang lain, padahal tidak ada kenyataannya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Muhammad telah mengingatkan kami akan datangnya hari kebangkitan itu, persis seperti apa yang dikatakan oleh rasul-rasul sebelumnya kepada moyang-moyang kami. Jika benar apa yang dikatakannya itu, mestinya telah terbukti. Tapi kenyatannya itu hanya kebohongan orang-orang yang telah lalu."