Skip to content

Al-Qur'an Surat Asy-Syu'ara' Ayat 84

Asy-Syu'ara' Ayat ke-84 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَاجْعَلْ لِّيْ لِسَانَ صِدْقٍ فِى الْاٰخِرِيْنَ ۙ ( الشعراۤء : ٨٤)

wa-ij'ʿal
وَٱجْعَل
And grant
dan jadikan
لِّى
[for] me
bagiku/aku
lisāna
لِسَانَ
a mention
buah tutur
ṣid'qin
صِدْقٍ
(of) honor
benar/baik
فِى
among
dalam/bagi
l-ākhirīna
ٱلْءَاخِرِينَ
the later (generations)
orang-orang yang kemudian

Transliterasi Latin:

Waj'al lī lisāna ṣidqin fil-ākhirīn (QS. 26:84)

English Sahih:

And grant me a mention [i.e., reputation] of honor among later generations. (QS. [26]Ash-Shu'ara verse 84)

Arti / Terjemahan:

Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, (QS. Asy-Syu'ara' ayat 84)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang yang datang kemudian, Allah mengabulkan doa Nabi Ibrahim. Namanya tetap bersinar, sikapnya tetap diagungkan, keturunannya adalah para nabi dari Bani Israil yang terakhir adalah Nabi Muhammad Sallallàhu ‘alaihi wa sallam.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Selanjutnya Ibrahim berdoa agar nama baik beliau menjadi buah bibir yang baik bagi orang-orang yang datang kemudian, sehingga beliau menjadi suri teladan yang utama sampai hari Kiamat, ini pun dikabulkan Allah, sebagaimana firman-Nya:
Dan Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, "Selamat sejahtera bagi Ibrahim." Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (as-saffat/37: 108-110).

Janji Allah dalam ayat di atas dibuktikan kebenarannya dalam lembaran sejarah kenabian. Banyak sekali dari keturunan Nabi Ibrahim yang menjadi nabi dan rasul Allah, baik dari keturunan Ismail ataupun dari keturunan Ishak. Agama-agama besar di dunia (Islam, Kristen dan Yahudi) masing-masing menggolongkan agamanya kepada Nabi Ibrahim. Oleh sebab itu, beliau dimuliakan dan dihormati oleh berbagai agama menurut caranya masing-masing. Berdasarkan keterangan ini, wajarlah andaikata mereka menganggap Ibrahim adalah seorang Yahudi (menurut pengakuan orang Yahudi). Demikianlah pula halnya Ibrahim dipandang sebagai orang Nasrani (menurut kepercayaan agama Nasrani), sebab Isa Almasih putra Maryam juga masih keturunan Nabi Ibrahim. Tegasnya dalam sejarah kenabian, ia dianggap sebagai bapak para nabi. Akan tetapi, semua dugaan bahwa Ibrahim penganut Yahudi atau penganut agama tertentu tidak benar. Al-Qur'an membantah keyakinan demikian:
Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, tetapi dia adalah seorang yang lurus, muslim dan dia tidaklah termasuk orang-orang musyrik. (ali 'Imran/3: 67)

Adapun pengertian buah tutur yang baik dalam doa ini ialah Nabi Muhammad. Beliau memang keturunan Nabi Ibrahim (dari pihak Ismail) yang terakhir yang diangkat sebagai nabi dan rasul. Risalah Nabi Muhammad (dan juga para nabi) adalah risalah agama tauhid. Rasulullah sendiri dalam sebuah hadis mengatakan:
Aku ini (pelaksanaan bagi terkabulnya) doa Ibrahim. (Riwayat Muslim dari 'Aisyah)

Pada hakikatnya agama yang disampaikan Nabi Muhammad merupakan lanjutan dari ajaran yang disampaikan Nabi Ibrahim.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik) pujian yang baik (bagi orang-orang yang datang kemudian) maksudnya orang-orang yang datang sesudahku hingga hari kiamat.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian. (Asy-Syu'ara': 84)

Yakni jadikanlah aku seorang yang menjadi buah tutur yang baik sesudahku yang selalu diingat dan dianuti dalam kebaikan. Sama halnya dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (yaitu), "Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim.” Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (As-Saffat: 108-110)

Mujahid dan Qatadah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian. (Asy-Syu'ara': 84) Yaitu sanjungan yang baik. Mujahid mengatakan bahwa semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya: Dan Kami berikan kepadanya kebaikan di dunia. (An-NahI: 122), hingga akhir ayat. Dan firman Allah Swt. lainnya, yaitu: Dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia. (Al-'Ankabut: 27), hingga akhir ayat.

Lais ibnu Abu Sulaim mengatakan bahwa semua agama mencintainya dan memihaknya. Hal yang sama dikatakan oleh Ikrimah.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Dan jadikanlah diriku sebagai buah bibir yang baik dan kesan yang indah bagi umat-umat yang datang setelah aku, sehingga keharumanku tetap tercatat sampai hari kiamat nanti.