Skip to content

Al-Qur'an Surat Asy-Syu'ara' Ayat 70

Asy-Syu'ara' Ayat ke-70 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اِذْ قَالَ لِاَبِيْهِ وَقَوْمِهٖ مَا تَعْبُدُوْنَ ( الشعراۤء : ٧٠)

idh
إِذْ
When
tatkala
qāla
قَالَ
he said
dia berkata
li-abīhi
لِأَبِيهِ
to his father
kepada bapaknya
waqawmihi
وَقَوْمِهِۦ
and his people
dan kaumnya
مَا
"What
apa
taʿbudūna
تَعْبُدُونَ
(do) you worship?"
yang kamu sembah

Transliterasi Latin:

Iż qāla li`abīhi wa qaumihī mā ta'budụn (QS. 26:70)

English Sahih:

When he said to his father and his people, "What do you worship?" (QS. [26]Ash-Shu'ara verse 70)

Arti / Terjemahan:

Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Apakah yang kamu sembah?" (QS. Asy-Syu'ara' ayat 70)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Ketika dia Ibrahim berkata kepada ayahnya dan kaumnya, yang menyembah berhala di Irak selatan, “Apakah yang kamu sembah? bukankah itu benda mati yang dibuat dengan tanganmu sendiri?"

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ibrahim menganggap penyembahan berhala itu adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Ia menanyakan kepada bapak dan kaumnya apa alasan mereka mengabdikan diri kepada tuhan-tuhan yang tidak mengerti apa-apa. Sebenarnya beliau bukan tidak mengetahui apa sesungguhnya hakikat berhala yang disembah itu, namun Ibrahim ingin sekadar mendengar dari mulut mereka alasan kongkrit dari penyembahan semacam itu. Menurut ahli sejarah, patung-patung sembahan mereka itu terbuat dari emas dan perak, dan ada juga dari tembaga dan besi. Oleh karena itu, mereka merasa bangga dengan tuhan hasil ciptaannya. "Apa sebabnya kamu mempertuhankan patung-patung itu?" tanya Ibrahim.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya, "Apakah yang kalian sembah?")

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Apakah yang kalian sembah? (Asy-Syu'ara': 70)

Artinya, apakah berhala-berhala yang kalian sembah ini?

Mereka menjawab, "Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya.”(Asy-Syu'ara': 71)

Yakni kami tekun menyembahnya dan menyerunya.

Berkata Ibrahim, "Apakah berhala-berhala itu mendengar (doa) kalian sewaktu kalian berdoa (kepadanya)? Atau (dapatkah) mereka memberi manfaat kepada kalian atau memberi mudarat?” Mereka menjawab, "(Bukan karena itu) sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian.”(Asy-Syu'ara': 72-74)

Yaitu mereka mengakui bahwa berhala-berhala mereka tidak dapat melakukan sesuatu pun dari hal tersebut. Sesungguhnya mereka hanya melihat nenek moyang mereka berbuat demikian, lalu mereka bersegera mengikuti jejaknya. Maka pada saat itu juga Ibrahim berkata kepada mereka:

"Maka apakah kalian telah memperhatikan apa yang selalu kalian sembah, kalian dan nenek moyang kalian yang dahulu? Karena sesungguhnya apa yang kalian sembah itu adalah musuhku, kecuali Tuhan semesta alam. (Asy-Syu'ara': 75-77)

Maksudnya, jika berhala-berhala ini dapat melakukan sesuatu dan mempunyai pengaruh, silakan mereka melakukan perbuatan jahat terhadap diriku; karena sesungguhnya aku adalah musuh mereka, aku tidak mempedulikan mereka dan sama sekali tidak memikirkannya. Hal ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. tentang perkataan Nuh yang disitir oleh firman-Nya:
karena itu bulatkanlah keputusan kalian dan (kumpulkanlah) sekutu-sekutu kalian (untuk membinasakanku). (Yunus: 71), hingga akhir ayat.

Hud berkata, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:

Sesungguhnya aku jadikan Allah sebagai saksiku, dan saksikanlah oleh kamu sekalian bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian persekutukan dari selain-Nya. Sebab itu, jalankanlah tipu daya kalian semuanya terhadapku dan janganlah kalian memberi tangguh kepadaku. Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhanku dan Tuhan kalian. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.” (Hud: 54-56)

Hal yang sama dikatakan oleh Ibrahim a.s. saat berlepas diri dari berhala-berhala sembahan kaumnya, sebagaimana yang disebutkan oleh firman-Nya:

Bagaimana aku takut kepada sembahan yang kalian persekutukan (dengan Allah), padahal kalian tidak takut mempersekutukan Allah. (Al-An'am: 81), hingga akhir ayat.

Dan firman Allah Swt.:

Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim (Al-Mumtahanah: 4)

sampai dengan firman-Nya:


Se­sampai kamu beriman kepada Allah saja. (Al-Mumtahanah: 4)

Demikian pula dalam firman Allah Swt.:

Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya, "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kalian sembah, tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku.” Dan (Ibrahim) menjadikan kalimat tauhid itu. (Az-Zukhruf: 26-28)

Yakni kalimat 'Tidak ada Tuhan selain Allah.'

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Tatkala ia berkata kepada bapak dan kaumnya, "Sembahan apa yang, sebenarnya, tak patut kalian sembah ini?" Ibrâhîm melontarkan pertanyaan ini untuk mencerca kecenderungan penyembahan mereka terhadap berhala-berhala.