Al-Qur'an Surat Asy-Syu'ara' Ayat 35
Asy-Syu'ara' Ayat ke-35 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
يُّرِيْدُ اَنْ يُّخْرِجَكُمْ مِّنْ اَرْضِكُمْ بِسِحْرِهٖۖ فَمَاذَا تَأْمُرُوْنَ ( الشعراۤء : ٣٥)
- yurīdu
- يُرِيدُ
- He wants
- ia hendak
- an
- أَن
- to
- bahwa
- yukh'rijakum
- يُخْرِجَكُم
- drive you out
- mengeluarkan/mengusir kamu
- min
- مِّنْ
- from
- dari
- arḍikum
- أَرْضِكُم
- your land
- bumimu/negerimu
- bisiḥ'rihi
- بِسِحْرِهِۦ
- by his magic
- dengan sihirnya
- famādhā
- فَمَاذَا
- so what
- maka apakah
- tamurūna
- تَأْمُرُونَ
- (do) you advise?"
- kamu anjurkan
Transliterasi Latin:
Yurīdu ay yukhrijakum min arḍikum bisiḥrihī fa māżā ta`murụn(QS. 26:35)
English Sahih:
He wants to drive you out of your land by his magic, so what do you advise?" (QS. [26]Ash-Shu'ara verse 35)
Arti / Terjemahan:
Ia hendak mengusir kamu dari negerimu sendiri dengan sihirnya; maka karena itu apakah yang kamu anjurkan?" (QS. Asy-Syu'ara' ayat 35)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Para pembesar itu menawarkan kepada Fir’aun agar diadakan perang tanding antara Nabi Musa dan para pesihir Mesir. Mereka menjawab, “Tahanlah untuk sementara, jangan kau bunuh dia yaitu Musa dan saudaranya yaitu nabi Harun, dan utuslah ke seluruh negeri Mesir orang-orang yang akan mengumpulkan penyihir, niscaya mereka akan mendatangkan semua pesihir yang pandai kepadamu.”
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Kedua, untuk menghasut dan menanamkan rasa benci ke dalam hati para pembesar dan pemuka kaumnya, agar tidak percaya kepada Musa, Fir'aun berkata kepada mereka, "Sebenarnya maksud dari sihir yang ditampakkan Musa itu adalah untuk mengambil hati rakyat. Hal itu bertujuan agar pendukung dan pengikutnya bertambah banyak untuk mengalahkan pembesar-pembesar dan pemuka-pemuka kamu sekalian. Akhirnya, mereka akan merampas dan mengusirmu dari negerimu sendiri."
Ketiga, Fir'aun meminta pertimbangan, ide-ide, dan saran-saran dari pembesar negerinya dan pemuka-pemuka kaumnya, tentang apa yang ia harus perbuat, dan bagaimana cara yang mesti dilakukan untuk membendung dan menggagalkan keinginan Musa itu. Abu as-Su'ud, pengarang Tafsir Irsyad al-'Aql as-Salim ila Mazaya al-Kitab al-Karim, menganggap permintaan Fir'aun kepada pembesar negerinya tersebut adalah akibat kebingungan dan keheranannya menghadapi mukjizat yang telah ditunjukkan Musa. Hal itu menyebabkan Fir'aun mengubah sikapnya dalam tiga hal yang merendahkan martabatnya dan menurunkan kedudukannya:
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Ia hendak mengusir kalian dari negeri kalian dengan sihirnya; maka karena itu apakah yang kalian anjurkan?").
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Dan ia menarik tangannya (dari dalam bajunya), maka tiba-tiba tangan itu jadi putih (bersinar) bagi orang-orang yang melihatnya. (Asy-Syu'ara': 33)
Maksudnya, berkilauan seperti sinar rembulan. Maka dengan serta merta karena terdorong oleh sikap angkuhnya, ia mendustakan dan mengingkari hal tersebut, lalu ia berkata kepada orang-orang yang ada di sekelilingnya:
Sesungguhnya Musa itu benar-benar seorang ahli sihir yang pandai. (Asy-Syu'ara': 34), hingga akhir ayat.
Yakni seorang yang pakar dan mahir dalam ilmu sihir. Fir'aun melancarkan hasutannya kepada mereka, bahwa apa yang dikemukakan oleh Musa itu termasuk ilmu sihir, bukan mukjizat. Kemudian dia mengasung mereka dan menggerakkan mereka untuk menentang Musa dan mengingkarinya. Untuk itu ia berkata:
ia hendak mengusir kalian dari negeri kalian sendiri dengan sihirnya. (Asy-Syu'ara': 35), hingga akhir ayat.
Yaitu bermaksud memperoleh simpati hati orang-orang agar mengikutinya dengan melalui pertunjukkannya itu, sehingga para pendukung dan para pembantunya bertambah banyak, dan akhirnya dia akan mengalahkan negeri kalian ini, lalu merebutnya dari tangan kalian. Maka berilah aku saran apa yang harus kulakukan terhadapnya?
Mereka menjawab, "Tundalah (urusan) dia dan saudaranya dan kirimkanlah ke seluruh negeri orang-orang yang akan mengumpulkan (ahli sihir), niscaya mereka akan mendatangkan semua ahli sihir yang pandai kepadamu. (Asy-Syu'ara': 36-37)
Maksudnya, tangguhkanlah urusan dia dan saudaranya itu sebelum kamu menghimpunkan semua pakar tukang sihir dari seluruh kota-kota besar negerimu untuk menghadapinya. Mereka akan mendatangkan hal yang semisal dengan apa yang didatangkannya, dan akhirnya kamulah yang menang dan mendapat dukungan. Maka Fir'aun menyetujui saran dan usul mereka itu. Padahal hal ini merupakan makar dari Allah terhadap mereka untuk menundukkan mereka dalam pertandingan tersebut. Karena semua orang akan berkumpul di suatu lapangan untuk menyaksikannya; dan kelak mukjizat-mukjizat Allah, hujah-hujah, serta bukti-bukti-Nya akan menang di hadapan mata semua manusia di siang hari bolong.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Fir'aun menambahkan lagi, "Penyihir ini bermaksud menundukkan aku sehingga kalian nantinya akan terusir dari negeri ini." Ia berkata seperti itu untuk membangkitkan kemarahan kaumnya. Sebab, keterpisahan dengan tanah tumpah darah merupakan salah satu hal yang berat, terutama bila dilakukan dengan kekerasan dan pengusiran. Selanjutnya, Fir'aun meminta saran dari kaum yang menyembahnya ini. Demikianlah, karena terdesak oleh bukti-bukti kuat yang diperlihatkan Mûsâ, Fir'aun--dengan meminta saran seperti itu--lupa bahwa ia telah mengaku Tuhan.