Al-Qur'an Surat Asy-Syu'ara' Ayat 203
Asy-Syu'ara' Ayat ke-203 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
فَيَقُوْلُوْا هَلْ نَحْنُ مُنْظَرُوْنَ ۗ ( الشعراۤء : ٢٠٣)
- fayaqūlū
- فَيَقُولُوا۟
- Then they will say
- lalu mereka berkata
- hal
- هَلْ
- "Are
- apakah
- naḥnu
- نَحْنُ
- we
- kami
- munẓarūna
- مُنظَرُونَ
- (to be) reprieved?"
- orang-orang yang diberi tangguh
Transliterasi Latin:
Fa yaqụlụ hal naḥnu munẓarụn(QS. 26:203)
English Sahih:
And they will say, "May we be reprieved?" (QS. [26]Ash-Shu'ara verse 203)
Arti / Terjemahan:
Lalu mereka berkata: "Apakah kami dapat diberi tangguh?" (QS. Asy-Syu'ara' ayat 203)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Lalu mereka berkata, "Apakah kami diberi penangguhan waktu, yakni perpanjangan umur kami, sehingga kami bisa bertobat, beriman kepada Al-Qur’an dan melakukan amal saleh?
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Dalam keadaan demikian, tanpa mereka sadari, datanglah azab kepada mereka secara tiba-tiba dan tidak diketahui dari mana datangnya. Ketika itu, barulah mereka sadar akan perbuatan mereka selama ini. Mereka mengeluh dan mengharap agar ditangguhkan kedatangan azab itu, sehingga mereka dapat mengerjakan amal saleh, beriman, dan taat kepada Allah dan rasul-Nya. Meskipun telah mengetahui bahwa permintaan itu tidak akan dikabulkan Allah, namun mereka mencoba-coba untuk meminta, sekadar mengurangi kepedihan azab yang sedang mereka alami.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Lalu mereka berkata, "Apakah kami dapat diberi tangguh?") supaya kami mempunyai kesempatan untuk beriman. Maka dikatakan kepada mereka, "Tidak". Mereka berkata: "Kapankah datangnya azab itu?" Maka Allah swt. berfirman,
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
maka datanglah azab kepada mereka dengan mendadak. (Asy-Syu'ara': 202)
Artinya, azab Allah menimpa mereka dengan sekonyong-konyong.
sedang mereka tidak menyadarinya, lalu mereka berkata, "Apakah kami dapat diberi tangguh?" (Asy-Syu'ara': 202-203)
Yakni ketika mereka menyaksikan datangnya azab, mereka berharap seandainya saja mereka diberi masa tangguh barang sedikit waktu agar dapat mengerjakan ketaatan kepada Allah menurut dugaan mereka. Seperti pengertian yang terdapat di dalam ayat yang lain:
Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka. (Ibrahim: 44)
sampai dengan firman-Nya:
bahwa sekali-kali kalian tidak akan binasa. (Ibrahim: 44)
Semua orang zalim, orang durhaka, dan orang kafir bila menyaksikan hukuman yang menimpanya merasakan penyesalan yang berat. Seperti yang disebutkan dalam kisah Fir'aun ketika Nabi Musa a.s. berdoa untuk kebinasaannya, yang disitir oleh firman-Nya:
Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia. (Yunus: 88)
sampai dengan firman-Nya:
Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua. (Yunus: 89)
Doa tersebut berpengaruh terhadap diri Fir'aun. Akhirnya ia tidak beriman hingga melihat azab yang pedih, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam, berkatalah, dia, "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil.” (Yunus: 90)
sampai dengan firman-Nya:
dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. (Yunus: 91)
Dan firman Allah Swt.:
Maka tatkala mereka melihat azab Kami, mereka berkata, "Kami beriman hanya kepada Allah saja.” (Al-Mu-min: 84), hingga akhir surat.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Di saat azab itu turun, mereka--dengan perasaan menyesal dan meminta diberi kesempatan lagi--berkata, "Adakah kesempatan lagi untuk kami?" Tetapi permintaan mereka ini akan ditolak.