Al-Qur'an Surat Asy-Syu'ara' Ayat 193
Asy-Syu'ara' Ayat ke-193 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ ۙ ( الشعراۤء : ١٩٣)
- nazala
- نَزَلَ
- Has brought it down
- (dibawa) turun
- bihi
- بِهِ
- Has brought it down
- dengannya (Al-Qur'an)
- l-rūḥu
- ٱلرُّوحُ
- the Spirit
- Ruhul
- l-amīnu
- ٱلْأَمِينُ
- [the] Trustworthy
- Amin
Transliterasi Latin:
Nazala bihir-rụḥul-amīn(QS. 26:193)
English Sahih:
The Trustworthy Spirit [i.e., Gabriel] has brought it down. (QS. [26]Ash-Shu'ara verse 193)
Arti / Terjemahan:
Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), (QS. Asy-Syu'ara' ayat 193)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Al-Qur’an itu dibawa turun secara berangsur-angsur oleh Ar-Ruh Al-Amin yaitu Jibril, atas izin Allah. Ruh adalah sesuatu yang dengannya raga menjadi hidup, begitu juga Al-Qur’an.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Pada ayat-ayat ini diterangkan bahwa Al-Qur'an yang diturunkan kepada Muhammad adalah kitab suci yang berasal dari Tuhan semesta alam. Diturunkan kepada Muhammad secara berangsur-angsur dengan perantaraan Jibril, malaikat yang bertugas membawa wahyu kepada para rasul. Al-Qur'an itu ditanamkan ke dalam hati Muhammad, maksudnya ialah Al-Qur'an itu dibacakan oleh Jibril sedemikian rupa sehingga Nabi Muhammad memahami betul arti dan maksudnya. Dengan pemahaman dan pengertian yang demikian, maka Nabi Muhammad mudah menyampaikan kepada umatnya dan umatnya mudah pula menerimanya.
Sebagai contoh, ketika Surah al-An'am yang ayatnya berjumlah 165 ayat dan Surah Yusuf sebanyak 111 ayat diturunkan sekaligus, Rasulullah langsung menerima dan menghafalnya. Ini bukti bahwa Al-Qur'an telah dihunjamkan ke hati Rasul oleh malaikat dengan lisannya.
Allah menerangkan bahwa Al-Qur'an itu diturunkan dalam bahasa Arab yang jelas dan fasih serta gaya bahasa yang indah. Di dalamnya terdapat pula ayat-ayat yang menantang orang-orang musyrik Mekah agar membuat ayat-ayat yang lain seperti ayat-ayat Al-Qur'an itu, kalau mereka tidak percaya bahwa Al-Qur'an itu diturunkan dari Allah dan hanyalah buatan Muhammad sendiri. Akan tetapi, mereka tidak mampu menandinginya, walaupun dengan membuat satu surah pun yang sefasih dan seindah gaya bahasa Al-Qur'an. Dengan demikian, tidak ada lagi alasan bagi orang-orang musyrik Mekah itu untuk mengatakan bahwa Al-Qur'an itu hanyalah buatan Muhammad semata. Tegasnya, kendati Al-Qur'an itu diturunkan dalam bahasa Arab, yakni bahasa mereka sendiri, tetapi mereka tidak mampu menandingi ayat-ayatnya. Kalau Muhammad dapat membuat Al-Qur'an, tentu menurut logikanya, mereka juga dapat membuatnya, karena sama-sama bangsa Arab dan sama-sama berbahasa Arab.
Mereka memahami ayat-ayat Al-Qur'an itu, mengetahui keindahan gaya bahasanya, dan meyakini bahwa Al-Qur'an itu bukan bersumber dari manusia. Mereka mengetahui betul sampai di mana batas kemampuan manusia, namun mereka tetap tidak mau beriman kepadanya karena sifat takabur dan keingkaran yang berurat dan berakar pada diri mereka.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan dibawa turun oleh Ruhul Amin) yakni malaikat Jibril.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
dia dibawa turun oleh Ar-Ruhul Amin. (Asy-Syu'ara: 193)
Maksudnya, malaikat Jibril a.s. menurut ulama Salaf yang bukan hanya seorang mengatakannya, seperti Ibnu Abbas, Muhammad ibnu Ka'b, Qatadah, Atiyyah Al-Aufi, As-Saddi, Ad-Dahhak, Az-Zuhri, dan Ibnu Juraij. Hal ini termasuk pendapat yang tidak dipertentangkan lagi. Az-Zuhri mengatakan bahwa ayat ini sama dengan firman-Nya:
Katakanlah, "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya. (Al-Baqarah: 97)
Mujahid mengatakan bahwa barang siapa yang pernah diajak bicara oleh Ar-Ruhul Amin, tubuhnya tidak akan dimakan oleh tanah.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Al-Qur'ân itu diturunkan lewat perantaraan al-Rûh al-Amîn, Jibril a. s.