Al-Qur'an Surat Asy-Syu'ara' Ayat 176
Asy-Syu'ara' Ayat ke-176 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
كَذَّبَ اَصْحٰبُ لْـَٔيْكَةِ الْمُرْسَلِيْنَ ۖ ( الشعراۤء : ١٧٦)
- kadhaba
- كَذَّبَ
- Denied
- telah mendustakan
- aṣḥābu
- أَصْحَٰبُ
- (the) companions
- penduduk
- al'aykati
- لْـَٔيْكَةِ
- (of the) Wood
- Aikah
- l-mur'salīna
- ٱلْمُرْسَلِينَ
- the Messengers
- para rasul
Transliterasi Latin:
Każżaba aṣ-ḥābul-aikatil-mursalīn(QS. 26:176)
English Sahih:
The companions of the thicket [i.e., the people of Madyan] denied the messengers . (QS. [26]Ash-Shu'ara verse 176)
Arti / Terjemahan:
Penduduk Aikah telah mendustakan rasul-rasul; (QS. Asy-Syu'ara' ayat 176)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Penduduk Aikah telah mendustakan para rasul; yaitu Nabi Syuaib yang diutus kepada mereka, untuk memperbaiki akidah dan akhlak mereka,
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini menerangkan bahwa penduduk Madyan, yang disebut juga kabilah Madyan, telah mendustakan Nabi Syuaib yang menyeru mereka agar bertakwa kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Dalam ayat ini diterangkan bahwa tindakan penduduk Madyan itu sama hukumnya dengan mendustakan para rasul, karena mendustakan seorang rasul sama artinya dengan mendustakan semua rasul yang diutus Allah. Menurut Ibnu Kasir, penduduk Madyan dan Aikah adalah satu kabilah. Hanya di dalam Al-Qur'an kadangkala mereka diungkapkan sebagai penduduk Madyan dan kadangkala disebut sebagai penduduk Aikah.
Kabilah Madyan adalah satu kabilah yang mendiami daerah di sekitar Teluk Aqabah dan tempat sebelah utaranya. Madyan ialah eponim dari nenek moyang mereka, Madyan. Madyan adalah salah seorang putra Nabi Ibrahim. Kehidupan mereka pada waktu itu sejahtera. Mereka berbahagia, dan berkedudukan sebagai saudagar. Kota yang terbesar di daerah Madyan ini pun dinamai pula Madyan. Kota ini terletak di tengah-tengah daerah Madyan di pantai timur Laut Merah segaris lintang dengan Tabuk. Yang dimaksud dengan penduduk Aikah pada ayat di atas adalah penduduk Madyan.
Sebagian mufasir berpendapat bahwa Nabi Syuaib diutus setelah Nabi Musa. Sebagian yang lain mengatakan sebaliknya, yaitu sebelum pengutusan Nabi Musa.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Penduduk Aikah telah mendustakan) dalam satu qiraat Aikati dibaca Laikata; adalah nama sebuah sumber air yang banyak pepohonan di sekitarnya di dekat kota Madyan (Rasul-rasul).
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Menurut pendapat yang sahih, mereka (penduduk Aikah) tinggal di negeri Madyan. Nabi Allah Syu'aib adalah salah seorang dari mereka, dan sesungguhnya di sini tidak disebutkan 'saudara mereka' tiada lain karena mereka dinisbatkan kepada Aikah, nama sebuah pohon yang menjadi sembahan mereka. Menurut suatu pendapat, Aikah adalah sebuah pohon yang rindang dedaunannya sama dengan pohon gaidah, mereka menyembah pohon tersebut. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya: Penduduk Aikah telah mendustakan rasul-rasul. (Asy-Syu'ara': 176)
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Inilah kisah Syu'ayb dan penduduk Aykah, penghuni suatu lahan yang dipenuhi dengan pepohonan yang rindang di dekat kota Madyan. Kepada penduduk Aykah ini, Allah telah mengutus Syu'ayb yang juga diutus ke Madyan. Tetapi mereka telah mendustakan seruan rasul mereka. Dengan demikian, mereka--karena kesamaan prinsip dakwah seluruh rasul--berarti telah mengingkari semua risalah.