Skip to content

Al-Qur'an Surat Asy-Syu'ara' Ayat 156

Asy-Syu'ara' Ayat ke-156 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَلَا تَمَسُّوْهَا بِسُوْۤءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابُ يَوْمٍ عَظِيْمٍ ( الشعراۤء : ١٥٦)

walā
وَلَا
And (do) not
dan janganlah
tamassūhā
تَمَسُّوهَا
touch her
kamu menyentuhnya
bisūin
بِسُوٓءٍ
with harm
dengan kejahatan
fayakhudhakum
فَيَأْخُذَكُمْ
lest seize you
maka akan menimpa kamu
ʿadhābu
عَذَابُ
(the) punishment
azab
yawmin
يَوْمٍ
(of) a Day
hari
ʿaẓīmin
عَظِيمٍ
Great"
yang besar

Transliterasi Latin:

Wa lā tamassụhā bisū`in fa ya`khużakum 'ażābu yaumin 'aẓīm (QS. 26:156)

English Sahih:

And do not touch her with harm, lest you be seized by the punishment of a terrible day." (QS. [26]Ash-Shu'ara verse 156)

Arti / Terjemahan:

Dan janganlah kamu sentuh unta betina itu dengan sesuatu kejahatan, yang menyebabkan kamu akan ditimpa oleh azab hari yang besar". (QS. Asy-Syu'ara' ayat 156)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan, ketentuan kedua, janganlah kamu sentuh unta betina itu dengan sesuatu kejahatan, baik dengan memukulnya apalagi membunuhnya, hal yang menyebabkan kamu akan ditimpa azab hari yang besar.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Kaum Samud tetap tidak percaya pada kerasulan Nabi Saleh karena menurut mereka, dia adalah manusia biasa seperti mereka juga. Seharusnya rasul yang diutus Allah itu bukan manusia biasa, tetapi malaikat atau makhluk yang berbeda dengan mereka. Utusan harus sanggup melakukan sesuatu yang ajaib dan aneh, di mana manusia tidak sanggup melaksanakannya. Oleh karena itu, mereka meminta Nabi Saleh untuk mendatangkan mukjizat sebagai bukti kerasulannya, atau yang menunjukkan bahwa dia adalah benar-benar nabi yang diutus Allah kepada mereka.
Allah memenuhi keinginan mereka dengan mendatangkan seekor unta betina sebagai mukjizat bagi Nabi Saleh. Mereka dilarang mengganggu unta tersebut, dan membiarkannya makan dan minum sesukanya. Nabi Saleh mengancam mereka dengan mengatakan bahwa mereka akan segera diazab Allah jika mengganggu unta itu.
Aspek-aspek kemukjizatan unta itu menurut para mufasir ialah:
1. Unta itu keluar dari batu, sedangkan unta-unta yang lain tidak demikian.
2. Sumber-sumber air minum penduduk dibagi dua antara unta dan penduduk negeri itu. Pada hari unta itu minum, penduduk tidak boleh mengambil air. Untuk memenuhi keperluan air minum, mereka diperbolehkan memerah susu unta itu. Pada waktu giliran penduduk mengambil air, maka unta tidak datang untuk minum air ke tempat itu.
3. Pada hari unta itu minum, binatang-binatang lain tidak datang ke tempat itu.

Sifat luar biasa dari unta itu merupakan bukti yang nyata bagi kerasulan Saleh. Mereka akan dibinasakan oleh Allah, jika melanggar perintah-Nya tentang unta itu.
Larangan Nabi Saleh agar mereka tidak menyentuh dan mengganggu unta itu tidak mereka hiraukan, bahkan mereka ingin membuktikan kebenaran ucapan Nabi Saleh. Oleh sebab itu, mereka ingin membunuhnya dan menantang apa yang telah diancamkan kepada mereka. Nabi Saleh mengatakan bahwa mereka akan dibinasakan oleh Allah setelah berlalu tiga hari karena perbuatan membunuh unta itu.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan janganlah kalian sentuh unta betina itu dengan sesuatu kejahatan, yang menyebabkan kalian akan ditimpa azab hari yang besar") yakni azab yang besar-besar.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Dan janganlah kalian sentuh unta betina ini dengan sesuatu kejahatan, yang menyebabkan kalian akan ditimpa oleh azab hari yangbesar. (Asy-Syu'ara': 156)

Nabi Saleh memperingatkan mereka akan pembalasan Allah jika mereka berani mengganggu unta betina tersebut. Unta itu tinggal di kalangan mereka selama beberapa lama; unta itu mendapat giliran minumnya seperti biasanya, dan ia makan dedaunan serta rerumputan, sedangkan mereka dapat mengambil manfaat air susunya yang mereka perah dari unta itu dalam jumlah yang cukup buat mereka minum.

Setelah hal itu berlangsung cukup lama di kalangan mereka, lalu muncullah orang-orang yang celaka di antara mereka, selanjutnya orang-orang celaka itu membuat kesepakatan untuk membunuh dan me­nyembelih unta betina tersebut.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Janganlah kalian ganggu unta ini, jika kalian tidak ingin dibinasakan oleh azab yang besar."