Skip to content

Al-Qur'an Surat Asy-Syu'ara' Ayat 14

Asy-Syu'ara' Ayat ke-14 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَلَهُمْ عَلَيَّ ذَنْۢبٌ فَاَخَافُ اَنْ يَّقْتُلُوْنِ ۚ ( الشعراۤء : ١٤)

walahum
وَلَهُمْ
And they have
dan terhadap mereka
ʿalayya
عَلَىَّ
against me
atasku
dhanbun
ذَنۢبٌ
a crime
berdosa
fa-akhāfu
فَأَخَافُ
so I fear
maka aku takut
an
أَن
that
bahwa
yaqtulūni
يَقْتُلُونِ
they will kill me"
mereka membunuhku

Transliterasi Latin:

Wa lahum 'alayya żambun fa akhāfu ay yaqtulụn (QS. 26:14)

English Sahih:

And they have upon me a [claim due to] sin, so I fear that they will kill me." (QS. [26]Ash-Shu'ara verse 14)

Arti / Terjemahan:

Dan aku berdosa terhadap mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku". (QS. Asy-Syu'ara' ayat 14)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan aku berdosa terhadap mereka karena aku pernah membunuh salah seorang di antara mereka. Maka, aku takut mereka akan membunuhku, karena aku yakin mereka masih menaruh dendam kepadaku.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini, Allah menerangkan bagaimana tanggapan Musa a.s. terhadap perintah Tuhannya. Musa a.s. menyadari sepenuhnya bahwa dia harus melaksanakan perintah Allah karena merupakan tugasnya sebagai rasul. Akan tetapi, Musa a.s. membayangkan bagaimana kaum Fir'aun itu telah tersesat dari jalan yang benar. Ia juga tahu bagaimana keras dan kasarnya sikap mereka terhadap orang yang menentang kepercayaan mereka, sedangkan dia sendiri merasa sebagai seorang yang lemah tak berdaya. Musa merasa sangat khawatir kalau kaum Fir'aun itu menuduhnya sebagai seorang pembohong dan pendusta. Apalagi jika terjadi perdebatan yang sengit dengan Fir'aun dan kaumnya, Musa yang tidak begitu fasih lidahnya akan menjadi gugup dalam memberikan alasan yang tepat dan kuat, sehingga menjadi sempitlah dadanya ketika menghadapi mereka.
Musa mengadukan semua yang dirasakannya kepada Allah dan memohon agar Dia mengangkat Harun a.s., saudaranya, menjadi rasul untuk membantu dan menolongnya. Harun adalah seorang yang fasih lidahnya dan pandai mengungkapkan apa yang ada dalam hatinya dengan bahasa yang baik dan menarik. Hal ini disebutkan pula pada ayat lain:
Dia (Musa) berkata, "Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku, dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun, saudaraku, teguhkanlah kekuatanku dengan (adanya) dia, dan jadikanlah dia teman dalam urusanku. (thaha/20: 25-32).

Demikian pula disebutkan dalam firman-Nya yang lain yaitu:
Dan saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya daripada aku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku; sungguh, aku takut mereka akan mendustakanku." (al-Qasas/28: 34).

Musa merasa khawatir kalau dia menghadapi Fir'aun dan kaumnya seorang diri karena pernah membunuh seorang Qibthi (penduduk Mesir asli) dengan tidak sengaja. Hal itu terjadi ketika Musa melihat perkelahian yang terjadi antara orang Qibthi itu dengan seorang Bani Israil. Ia berniat membantu anggota kaumnya tersebut dan memukul orang Qibthi itu dengan kuat sehingga jatuh dan langsung meninggal. Musa khawatir akan dibunuh oleh kaum Fir'aun karena peristiwa tersebut, sehingga dia tidak dapat menyampaikan dakwahnya. Akan tetapi, seandainya Harun di sampingnya dan dia mati terbunuh, maka saudaranya itu dapat melanjutkan risalahnya. Jadi permintaan Musa supaya Harun diangkat menjadi rasul untuk membantunya bukan karena ia takut mati dalam menyampaikan dakwah dan risalahnya, tetapi agar dakwah dan risalahnya itu jangan terhenti kalau dia meninggal, karena dilanjutkan oleh saudaranya, Harun.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan aku berdosa terhadap mereka) disebabkan aku telah membunuh seorang bangsa Kobtik (maka aku takut mereka akan membunuhku") disebabkan aku telah membunuh salah seorang dari mereka.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Adapun firman Allah Swt.:

Dan aku berdosa terhadap mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku. (Asy-Syu'ara': 14)

Yakni karena aku telah membunuh seorang Qibti yang berakibat aku keluar dari negeri Mesir.

Allah berfirman, "Jangan takut." (Asy-Syu'ara': 15)

Allah Swt. berfirman kepada Musa, "Janganlah kamu merasa takut terhadap sesuatu pun yang kamu pikirkan itu." Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat lain, yaitu:

Allah berfirman, “Kami akan membantumu dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar, maka mereka tidak dapat mencapaimu; (berangkatlah kamu berdua) dengan membawa mukjizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamulah yang menang.”(Al-Qasas: 35)

Sedangkan firman Allah Swt.:

maka pergilah kamu berdua dengan membawa ayat-ayat Kami (mukjizat-mukjizat); sesungguhnya Kami bersama kalian mendengarkan (apa-apa yang mereka katakan). (Asy-Syu'ara': 15)

Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat. (Taha: 46)

Yaitu sesungguhnya Aku selalu bersama kamu berdua melalui pemeliharaan-Ku, penjagaan-Ku, pertolongan-Ku, dan dukungan-Ku.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Lagi pula mereka telah menganggap aku bersalah karena telah membunuh salah seorang di antara mereka. Aku khawatir, mereka--sebagai suatu bentuk pembalasan--akan lebih dulu membunuhku sebelum aku sempat melaksanakan tugas ini. Dan ini menambah kekhawatiranku."