Al-Qur'an Surat Asy-Syu'ara' Ayat 117
Asy-Syu'ara' Ayat ke-117 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
قَالَ رَبِّ اِنَّ قَوْمِيْ كَذَّبُوْنِۖ ( الشعراۤء : ١١٧)
- qāla
- قَالَ
- He said
- (Nuh)berkata
- rabbi
- رَبِّ
- "My Lord!
- ya Tuhanku
- inna
- إِنَّ
- Indeed
- sesungguhnya
- qawmī
- قَوْمِى
- my people
- kaumku
- kadhabūni
- كَذَّبُونِ
- have denied me
- telah mendustakan aku
Transliterasi Latin:
Qāla rabbi inna qaumī każżabụn(QS. 26:117)
English Sahih:
He said, "My Lord, indeed my people have denied me. (QS. [26]Ash-Shu'ara verse 117)
Arti / Terjemahan:
Nuh berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku; (QS. Asy-Syu'ara' ayat 117)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Dia, Nabi Nuh, berkata, “Ya Tuhanku sungguh kaumku telah mendustakan aku. Mereka telah memilih jalan kesesatan, padahal aku, sesuai dengan perintah-Mu, telah mengajak mereka dengan baik-baik, siang dan malam, selama ratusan tahun, untuk kembali ke jalan-Mu.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Mendapat ancaman seperti itu, Nabi Nuh tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain mengadu kepada Allah bahwa kaumnya telah mendustakannya. Ia berharap dengan doa itu akan mendapat pertolongan dari Allah.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Berkata) Nuh ("Ya Rabbku! Sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku).
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Setelah Nuh a.s. tinggal lama di kalangan mereka seraya menyeru mereka untuk menyembah Allah siang dan malam, baik secara sembunyi-sembunyi maupun secara terang-terangan, dan setiap kali Nuh a.s. menyeru mereka untuk menyembah Allah, maka semakin nekad pula sikap mereka dalam kekafirannya dan makin sengit pula penolakan mereka terhadap seruannya. Pa'da akhirnya mereka mengatakan:
Sungguh jika kamu tidak (mau) berhenti, hai Nuh, niscaya benar-benar kamu akan termasuk orang-orang yang dirajam. (Asy-Syu'ara': 116)
Yakni sungguh jika kamu tidak mau berhenti dari seruanmu itu yang mengajak agar memeluk agamamu.
niscaya benar-benar kamu akan termasuk orang-orang yang dirajam. (Asy-Syu'ara': 116)
Artinya, sungguh kami akan merajammu. Maka pada saat itulah Nabi Nuh a.s. berdoa kepada Allah untuk kebinasaan mereka, yaitu dengan suatu doa yang diperkenankan oleh Allah Swt.
Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku; maka itu adakanlah suatu keputusan antaraku dan antara mereka. (Asy-Syu'ara': 117-118), hingga akhir ayat.
Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Maka dia mengadu kepada Tuhannya, "Bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan. Oleh sebab itu, tolonglah (aku).”(Al-Qamar: 10), hingga akhir ayat.
Dan dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:
Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan. Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal. (Asy-Syu'ara': 119-120)
Al-masyhun artinya penuh dengan muatan barang dan berbagai macam binatang yang dimuat di dalamnya, masing-masing jenis satu jodoh. Yakni Kami selamatkan Nuh beserta semua pengikutnya dan Kami tenggelamkan semua orang yang kafir kepadanya dan menentang perintahnya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sesungguhnya Tuhanmu Dialah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang. (Asy-Syu'ara': 121-122)
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Nûh mengadukan kekukuhan pendustaan kaumnya, seraya berseru, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku adalah orang-orang yang selalu mendustakan aku." Oleh karena itu, Nûh mempunyai alasan untuk memohonkan keburukan bagi mereka.