Skip to content

Al-Qur'an Surat An-Nur Ayat 38

An-Nur Ayat ke-38 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

لِيَجْزِيَهُمُ اللّٰهُ اَحْسَنَ مَا عَمِلُوْا وَيَزِيْدَهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖۗ وَاللّٰهُ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ ( النّور : ٣٨)

liyajziyahumu
لِيَجْزِيَهُمُ
That Allah may reward them
karena hendak memberi balasan mereka
l-lahu
ٱللَّهُ
That Allah may reward them
Allah
aḥsana
أَحْسَنَ
(with the) best
lebih baik
مَا
(of) what
apa
ʿamilū
عَمِلُوا۟
they did
yang mereka kerjakan
wayazīdahum
وَيَزِيدَهُم
and increase them
dan Dia menambah mereka
min
مِّن
from
dari
faḍlihi
فَضْلِهِۦۗ
His Bounty
karunia-Nya
wal-lahu
وَٱللَّهُ
And Allah
dan Allah
yarzuqu
يَرْزُقُ
provides
Dia memberi rezeki
man
مَن
whom
orang/siapa
yashāu
يَشَآءُ
He wills
Dia kehendaki
bighayri
بِغَيْرِ
without
dengan tanpa
ḥisābin
حِسَابٍ
measure
perhitungan

Transliterasi Latin:

Liyajziyahumullāhu aḥsana mā 'amilụ wa yazīdahum min faḍlih, wallāhu yarzuqu may yasyā`u bigairi ḥisāb (QS. 24:38)

English Sahih:

That Allah may reward them [according to] the best of what they did and increase them from His bounty. And Allah gives provision to whom He wills without account [i.e., limit]. (QS. [24]An-Nur verse 38)

Arti / Terjemahan:

(Meraka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas. (QS. An-Nur ayat 38)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Orang-orang yang hatinya tidak terlalaikan oleh kesibukan duniawi itu berbuat demikian agar Allah memberi balasan kepada mereka dengan balasan yang terbaik atas apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Dia menambah karunia-Nya kepada mereka selain balasan yang telah dijanjikan itu. Dan Allah dengan segala keagungan dan kesempurnaan-Nya melebihkan anugerah-Nya kepada hamba-hamba dan memberi rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki, tanpa batas.  

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Orang-orang yang demikian sifatnya, selalu bertakwa dan bertawakkal kepada Allah, mereka itu diridai Allah dan mendapat pancaran Nur Ilahi dalam hidupnya karena mereka selalu berpedoman kepada ajaran-Nya dan banyak melakukan perbuatan yang baik, mengerjakan amal saleh baik yang wajib maupun yang sunnah. Mereka akan mendapat ganjaran berlipat ganda dari Allah sesuai dengan firman-Nya:
Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barang siapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizalimi). (al-An`am/6: 160)
Rasulullah menerangkan janji Allah kepada orang yang saleh dalam sebuah hadis qudsi.
Aku (Allah) menyediakan bagi hamba-hambaKu yang saleh nikmat-nikmat yang belum dilihat mata, belum pernah didengar telinga dan belum pernah terlintas dalam hati manusia. (Riwayat asy-Syaikhan, Ahmad dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah)
Demikianlah Allah memberi balasan kepada hamba-Nya yang saleh yang beriman dan bertakwa dengan nikmat serta karunia yang tak terhingga.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dengan harapan supaya Allah memberi balasan kepada mereka dengan balasan yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan) maksudnya pahala yang baik, karena lafal Ahsan bermakna Hasan (dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas) jika dikatakan, Fulaanun Yunfiqu Bighairi Hisabin, maka artinya, dia membelanjakan harta tanpa perhitungan lagi.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Dan firman Allah Swt. dalam surat ini:

supaya Allah memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik daripada yang telah mereka kerjakan. (An Nuur:38)

Yakni mereka termasuk orang-orang yang diterima amal kebaikannya dan dimaafkan kesalahan dan keburukannya.

Firman Allah Swt.:

dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. (An Nuur:38)

Artinya, Allah menerima dengan baik amal kebaikan mereka dan melipat­gandakan pahalanya. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang, walaupun sebesar zarrah. (An Nisaa:40), hingga akhir ayat.

Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya. (Al An'am:160)

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah). (Al Baqarah:245), hingga akhir ayat.

Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. (Al-Baqarah:261)

Dan dalam ayat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:

Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas. (An Nuur:38)

Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, bahwa disuguhkan kepadanya minuman susu laban, lalu ia menawarkannya kepada teman-teman sekedudukannya seorang demi seorang. Ternyata mereka semua tidak mau meminumnya karena mereka sedang berpuasa. Untuk itu maka Ibnu Mas'ud mengambil wadah susu itu dan meminumnya karena dia sedang tidak puasa, kemudian ia membaca firman-Nya: Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang. (An Nuur:37)

Imam Nasai dan Imam Ibnu Abu Hatim meriwayatkannya melalui hadis Al-A'masy, dari Ibrahim, dari Alqamah, dari Ibnu Mas'ud.

Ibnu Abu Hatim mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Suwaid ibnu Sa'id, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Misar, dari Abdur Rahman ibnu Ishaq, dari Syahr ibnu Hausyab, dari Asma binti Yazid ibnus Sakan yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Apabila Allah menghimpunkan orang-orang yang pertama dan orang-orang yang kemudian di hari kiamat, maka datanglah juru penyeru yang mengumandangkan seruannya dengan suara yang dapat terdengar oleh semua makhluk, maka semua makhluk yang ada di padang mahsyar itu mengetahui siapakah yang mendapat kehormatan, "Berdirilah orang-orang yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan jual belinya dari mengingati Allah!" Maka berdirilah mereka, sedangkan jumlah mereka sedikit. Kemudian semua makhluk menjalani hisab.

Imam Tabrani telah meriwayatkan melalui hadis Baqiyyah, dari Isma'il ibnu Abdullah Al-Kindi, dari Al-A'masy, dari Abu Wa-il, dari Ibnu Mas'ud, dari Nabi Saw. sehubungan dengan makna firman-Nya: agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. (Faathir':30) Bahwa pahala mereka ialah Allah memasukan mereka ke dalam surga, dan Allah memberikan tambahan dari karunia-Nya kepada mereka, yaitu memberikan izin kepada mereka untuk memberi syafaat kepada orang-orang yang berhak mendapat syafaat, yakni kepada orang-orang yang telah berbuat kebaikan kepada mereka sewaktu di dunia.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Hasil dari perbuatan mereka itu adalah balasan Allah yang terbaik sebagai ganjaran perbuatan baik mereka dan karunia yang dilebihkan untuk mereka. Allah Swt. Mahaluas karunia-Nya. Dia akan memberi karunia yang besar kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Tidak seorang pun yang dapat menghitung karunia-Nya tersebut.