Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Anbiya' Ayat 95

Al-Anbiya' Ayat ke-95 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَحَرَامٌ عَلٰى قَرْيَةٍ اَهْلَكْنٰهَآ اَنَّهُمْ لَا يَرْجِعُوْنَ ( الانبياۤء : ٩٥)

waḥarāmun
وَحَرَٰمٌ
And (there is) prohibition
dan haram
ʿalā
عَلَىٰ
upon
atas
qaryatin
قَرْيَةٍ
a city
suatu negeri
ahlaknāhā
أَهْلَكْنَٰهَآ
which We have destroyed
Kami telah binasakannya
annahum
أَنَّهُمْ
that they
karena sesungguhnya mereka
لَا
not
(mereka) tidak
yarjiʿūna
يَرْجِعُونَ
will return
kembali

Transliterasi Latin:

Wa ḥarāmun 'alā qaryatin ahlaknāhā annahum lā yarji'ụn (QS. 21:95)

English Sahih:

And it is prohibited to [the people of] a city which We have destroyed that they will [ever] return (QS. [21]Al-Anbya verse 95)

Arti / Terjemahan:

Sungguh tidak mungkin atas (penduduk) suatu negeri yang telah Kami binasakan, bahwa mereka tidak akan kembali (kepada Kami). (QS. Al-Anbiya' ayat 95)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Di antara umat manusia ada yang dibinasakan sebagai hukuman atas kekufurannya, dan ada juga yang dibiarkan. Dan tidak mungkin bagi penduduk suatu negeri yang telah Kami binasakan, baik di masa silam, sekarang, maupun di masa depan, bahwa mereka tidak akan kembali kepada Kami guna mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia.  

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini dijelaskan bahwa tidak mungkinlah bagi penduduk suatu negeri yang telah dibinasakan dengan azab-Nya, bahwa mereka tidak akan kembali kepada-Nya.
Maksudnya, kaum yang ingkar dan kafir itu, walaupun sudah dibinasakan dengan azab yang berat di dunia, namun mereka pasti akan kembali kepada Allah di akhirat kelak, lalu dihisab semua amalannya, dan diberi balasan yang setimpal.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Sungguh tidak mungkin atas suatu negeri yang telah Kami binasakan) yang dimaksud adalah penduduknya (bahwa mereka) huruf La di sini Zaidah yakni tidak ada maknanya (akan kembali) maksudnya mereka tidak mungkin akan dapat hidup kembali ke dunia.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Sesungguhnya tidak mungkin atas (penduduk) suatu negeri. (Al Anbiyaa:95)

Ibnu Abbas mengatakan bahwa makna haramun ialah sudah semestinya. Dengan kata lain, telah ditakdirkan bahwa sesungguhnya penduduk suatu kota yang telah dibinasakan tidak akan dihidupkan kembali sebelum hari kiamat. Demikianlah menurut penjelasan yang dikemukakan oleh Ibnu Abbas, Abu Ja'far Al-Baqir, dan Qatadah serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang.

Menurut riwayat lain yang bersumber dari Ibnu Abbas, yang dimaksud dengan mereka tidak dikembalikan ialah tidak bertobat.

Akan tetapi, pendapat yang pertama lebih kuat, hanya Allah-lah yang mengetahui kebenarannya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Tidak mungkin bagi penduduk setiap negeri yang telah Kami binasakan akibat kezaliman mereka untuk tidak kembali kepada Kami di hari kiamat. Mereka pasti kembali dan akan dihitung perbuatan jelek mereka.