Al-Qur'an Surat Al-Anbiya' Ayat 43
Al-Anbiya' Ayat ke-43 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
اَمْ لَهُمْ اٰلِهَةٌ تَمْنَعُهُمْ مِّنْ دُوْنِنَاۗ لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ نَصْرَ اَنْفُسِهِمْ وَلَا هُمْ مِّنَّا يُصْحَبُوْنَ ( الانبياۤء : ٤٣)
- am
- أَمْ
- Or
- ataukah
- lahum
- لَهُمْ
- have they
- bagi mereka
- ālihatun
- ءَالِهَةٌ
- gods
- tuhan-tuhan
- tamnaʿuhum
- تَمْنَعُهُم
- (to) defend them
- mencegah/melindungi mereka
- min
- مِّن
- from
- dari
- dūninā
- دُونِنَاۚ
- Us?
- selain kami
- lā
- لَا
- Not
- tidak
- yastaṭīʿūna
- يَسْتَطِيعُونَ
- they are able
- mereka sanggup/mampu
- naṣra
- نَصْرَ
- (to) help
- menolong
- anfusihim
- أَنفُسِهِمْ
- themselves
- diri mereka sendiri
- walā
- وَلَا
- and not
- dan tidak
- hum
- هُم
- they
- mereka
- minnā
- مِّنَّا
- from Us
- dari pada Kami
- yuṣ'ḥabūna
- يُصْحَبُونَ
- can be protected
- mereka dibela/ditolong
Transliterasi Latin:
Am lahum ālihatun tamna'uhum min dụninā, lā yastaṭī'ụna naṣra anfusihim wa lā hum minnā yuṣ-ḥabụn(QS. 21:43)
English Sahih:
Or do they have gods to defend them other than Us? They are unable [even] to help themselves, nor can they be protected from Us. (QS. [21]Al-Anbya verse 43)
Arti / Terjemahan:
Atau adakah mereka mempunyai tuhan-tuhan yang dapat memelihara mereka dari (azab) Kami. Tuhan-tuhan itu tidak sanggup menolong diri mereka sendiri dan tidak (pula) mereka dilindungi dari (azab) Kami itu? (QS. Al-Anbiya' ayat 43)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Pertanyaan kedua dimaksudkan untuk menyadarkan mereka tentang kemampuan tuhan-tuhan mereka. Ataukah mereka mempunyai tuhan-tuhan yang dapat memelihara mereka dari azab Kami di dunia maupun akhirat? Allah kemudian menegaskan bahwa tuhan-tuhan mereka itu tidak sanggup menolong diri mereka sendiri apa lagi menolong orang-orang kafir yang menyembahnya; dan tidak pula mereka, baik yang disembah maupun yang menyembah tuhan-tuhan selain Allah, dilindungi dari (azab) Kami di akhirat.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini merupakan lanjutan dari ayat sebelumnya, di mana Allah menyuruh Rasul-Nya untuk mengajukan pertanyaan kepada kaum kafir, untuk menyadarkan mereka tentang kekuasaan Allah. Isi pertanyaan yang disebutkan dalam ayat ini adalah, "Apakah mereka mempunyai tuhan-tuhan yang dapat memelihara mereka dari azab Allah? Tuhan-tuhan yang mereka sembah sudah pasti tidak mampu menolong mereka, bahkan menolong dirinya sendiri pun tidak mampu. Pada akhir ayat ini Allah menegaskan kembali, bahwa tuhan-tuhan yang disembah mereka itu tidak akan luput dari azab Allah. Kalau demikian halnya, bagaimana mereka akan mampu untuk melindungi para penyembahnya?
Dengan demikian, ayat ini mengemukakan dua macam kelemahan tuhan-tuhan yang disembah kaum kafir itu, yang menyebabkan tidak pantasnya disembah dan dipertuhan. Pertama, mereka tidak mampu untuk menolong diri sendiri. Kedua, bahwa mereka pun tidak luput dari azab Allah. Dengan demikian, keadaannnya lebih lemah dari penyembahnya.
Dengan adanya dua kenyataan itu, seharusnya mereka dapat mengambil kesimpulan, bahwa benda-benda yang mereka sembah itu tidak mempunyai kemampuan apa pun untuk melindungi mereka dari azab Allah.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Atau) di dalam kalimat ini terkandung makna ingkar, maksudnya, apakah (mereka mempunyai tuhan-tuhan yang dapat memelihara diri mereka) dari apa-apa yang mencelakakan diri mereka (selain dari Kami) maksudnya apakah mereka mempunyai tuhan-tuhan selain Kami yang dapat mencegah diri mereka dari azab Allah? Tentu saja tidak (mereka pasti tidak akan sanggup) yakni tuhan-tuhan itu (menolong diri mereka sendiri) maka mereka tidak dapat menolongnya (dan tidak pula mereka) orang-orang kafir itu (dari Kami) yakni dari azab Kami (dilindungi) mendapat perlindungan. Asal katanya ialah dari kalimat Shahabakallaahu artinya mudah-mudahan Allah memelihara dan melindungimu.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Atau apakah mereka mempunyai tuhan-tuhan yang dapat memelihara mereka dari (azab) Kami.
Istifham atau kata tanya dalam ayat ini mengandung makna ingkar, peringatan, dan celaan. Dengan kata lain, apakah mereka mempunyai tuhan-tuhan yang dapat mencegah mereka dan memelihara mereka dari azab Kami selain Kami sendiri? Duduk perkara yang sebenarnya tidaklah seperti apa yang mereka ilusikan, tidak pula seperti apa yang mereka dugakan. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya,
Tuhan-tuhan itu tidak sanggup menolong diri mereka sendiri.
Yakni tuhan-tuhan yang diandalkan oleh mereka selain Allah, sama sekali tidak dapat menolong diri mereka sendiri.
Firman Allah Swt.:
...dan tidak (pula) mereka dilindungi dari (azab) Kami itu?
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa tuhan-tuhan mereka itu tidak dilindungi dari azab Kami.
Qatadah mengatakan, mereka tidak memperoleh suatu kebaikan pun dari Allah.
Sedangkan menurut lainnya mengatakan: dan tidak (pula) mereka dilindungi dari (azab) Kami itu?
Bahwa mereka tidak dapat mencegah diri mereka dari azab Allah.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Adakah mereka mempunyai tuhan selain Kami yang dapat memelihara mereka dari siksaan? Tidak. Mereka tidak dapat menolong diri sendiri, apalagi menolong orang lain. Dan tidak ada seseorang pun yang dapat menjaga dan menemani mereka jika Kami hendak memberikan siksaan dan memusnahkan mereka.