Al-Qur'an Surat Al-Anbiya' Ayat 34
Al-Anbiya' Ayat ke-34 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَۗ اَفَا۟ىِٕنْ مِّتَّ فَهُمُ الْخٰلِدُوْنَ ( الانبياۤء : ٣٤)
- wamā
- وَمَا
- And not
- dan tidaklah
- jaʿalnā
- جَعَلْنَا
- We made
- kami menjadikan
- libasharin
- لِبَشَرٍ
- for any man
- bagi seorang manusia
- min
- مِّن
- before you
- dari
- qablika
- قَبْلِكَ
- before you
- sebelum kamu
- l-khul'da
- ٱلْخُلْدَۖ
- [the] immortality
- kekal
- afa-in
- أَفَإِي۟ن
- so if
- apakah jika
- mitta
- مِّتَّ
- you die
- kamu mati
- fahumu
- فَهُمُ
- then (would) they
- maka mereka
- l-khālidūna
- ٱلْخَٰلِدُونَ
- live forever?
- orang-orang yang kekal
Transliterasi Latin:
Wa mā ja'alnā libasyarim ming qablikal-khuld, a fā im mitta fa humul-khālidụn(QS. 21:34)
English Sahih:
And We did not grant to any man before you eternity [on earth]; so if you die – would they be eternal? (QS. [21]Al-Anbya verse 34)
Arti / Terjemahan:
Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad); maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal? (QS. Al-Anbiya' ayat 34)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini menegaskan bahwa Nabi Muhammad sebagai manusia sama dengan manusia lainnya, tidak akan kekal hidup di dunia. Dan Kami tidak menjadikan hidup abadi sebagai suatu sunatullah bagi seorang manusia sebelum engkau Muhammad, siapa, dan bagaimana pun dia. Maka jika engkau wafat, apakah mereka, yang hidup sezaman dengan engkau atau yang hidup di zaman modern, akan kekal?
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini menegaskan bahwa Muhammad sebagai manusia adalah sama halnya dengan manusia lainnya, yaitu bahwa ia tidak akan kekal hidup di dunia ini. Allah belum pernah memberikan kehidupan duniawi yang kekal kepada siapa pun sebelum lahirnya Nabi Muhammad. Walaupun dia adalah Nabi dan Rasul-Nya, namun ia pasti akan meninggalkan dunia yang fana ini apabila ajalnya sudah datang. Dan mereka pun demikian pula, tidak akan kekal di dunia ini selama-lamanya. Inilah salah satu segi dari keadilan Allah terhadap semua mahluk-Nya, dan merupakan Sunnah-Nya yang berlaku sepanjang masa.
Dalam ayat lain Allah berfirman:
Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul; sebelumnya telah berlalu beberapa rasul.... (Ali 'Imran/3: 144)
Maka ayat ini menyatakan lebih tegas, bahwa Nabi Muhammad akan meninggalkan dunia yang fana ini, sebagaimana halnya rasul-rasul yang telah ada sebelumnya. Akan tetapi, walaupun ia suatu ketika meninggal dunia, namun agama Islam yang telah dikembangkannnya akan tetap ada dan semakin berkembang, karena Allah telah memberikan jaminan untuk kemenangannya. Sebab itu adalah sangat keliru, bila kaum musyrikin mengharapkan bahwa dengan wafatnya Nabi Muhammad maka agama Islam akan terhenti perkembangannya, dan dakwah Islamiah akan mereda. Kenyataan sejarah kemudian menunjukkan bahwa setelah wafatnya Nabi Muhammad dakwah Islamiah berjalan terus sehingga agama Islam berkembang jauh melampaui batas-batas jazirah Arab, baik ke Timur, Utara, maupun ke Barat dan Selatan.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
Ayat ini diturunkan ketika orang-orang kafir berkata, bahwa sesungguhnya Muhammad itu pasti akan mati (Kami tidak menjadikan hidup kekal bagi seorang manusia pun sebelum kamu) hidup abadi di dunia (maka jika kamu mati, apakah mereka akan kekal?) di dunia? Tentu saja tidak. Jumlah kalimat yang terakhir inilah yang mengandung pengertian ingkar.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad).
Yaitu di dunia ini, bahkan:
Semua yang ada di bumi itu akan binasa, dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (Ar Rahmaan:26-27)'
Sebagian ulama menyimpulkan dalil dari ayat ini, bahwa Khidir a.s. telah wafat dan tidak hidup sampai sekarang, karena dia adalah seorang manusia, baik ia sebagai seorang wali, atau seorang nabi atau seorang rasul, sebab Allah Swt. telah berfirman: Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad). (Al Anbiyaa:34)
Firman Allah Swt.:
...maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?
Yakni mereka berharap dapat hidup sesudah kamu. Tidak akan terjadi hal seperti ini, melainkan semuanya pasti mati.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Tidak seorang pun sebelummu, Muhammad, yang Kami jadikan kekal dalam kehidupan ini sehingga orang-orang kafir itu menanti-nanti kematianmu. Bagaimana mereka menanti-nanti lalu bergembira dengan kematianmu, padahal mereka akan mati juga seperti kamu? Apakah, jika kamu mati, mereka akan tetap hidup?
Asbabun Nuzul
Surat Al-Anbiya' Ayat 34
Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari Ibnu Juraij bahwa ketika Nabi saw. diberitahu hari wafatnya, beliau bersabda: "Ya Rabbi. Siapa yang akan membela umatku ini?" Turunlah ayat ini (al-Anbiyaa: 34) yang menegaskan bahwa setiap makhluk tidak ada yang dapat hidup kekal di dunia.