Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Kahf Ayat 8

Al-Kahf Ayat ke-8 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَاِنَّا لَجَاعِلُوْنَ مَا عَلَيْهَا صَعِيْدًا جُرُزًاۗ ( الكهف : ٨)

wa-innā
وَإِنَّا
And indeed We
dan sesungguhnya Kami
lajāʿilūna
لَجَٰعِلُونَ
(will) surely make
sungguh telah menjadikan
مَا
what
apa
ʿalayhā
عَلَيْهَا
(is) on it
diatasnya
ṣaʿīdan
صَعِيدًا
soil
tanah
juruzan
جُرُزًا
barren
tandus/gersang

Transliterasi Latin:

Wa innā lajā'ilụna mā 'alaihā ṣa'īdan juruzā (QS. 18:8)

English Sahih:

And indeed, We will make that which is upon it [into] a barren ground. (QS. [18]Al-Kahf verse 8)

Arti / Terjemahan:

Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus. (QS. Al-Kahf ayat 8)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan kelak di hari kiamat, Kami benar-benar akan menjadikan apa yang di atasnya, yakni apa yang ada di atas bumi menjadi tanah yang tandus lagi kering, tidak ada lagi keindahannya. Demikianlah Allah menjadikan bumi dengan segala isinya yang dipandang indah oleh manusia sebagai sarana untuk menguji siapa di antara manusia itu yang baik perbuatannya dan siapa yang berbuat jahat. Kelak di hari kiamat kebaikan dan kejahatan itu akan mendapat pembalasan yang seadil-adilnya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menerangkan bahwa Allah benar-benar mampu untuk membuat apa yang ada di atas bumi ini menjadi tanah yang datar dan tandus, tidak ada tumbuh-tumbuhan yang menghiasinya. Keindahan yang semula memikat penglihatan berubah menjadi pemandangan yang kering dan pudar. Perubahan demikian itu dapat terjadi disebabkan perubahan iklim, dan dapat pula disebabkan oleh tangan manusia sendiri yang tidak mempertimbangkan akibat dari perbuatan mereka sendiri, seperti tata kota yang salah, peng-gundulan hutan, pemakaian tanah berlebih-lebihan tanpa pemeliharaan, peperangan, dan sebagainya.
Dengan demikian, tidak patut bagi Nabi Muhammad untuk berduka cita bagi mereka yang anti terhadap ajaran-ajaran Islam yang dibawanya, karena Allah swt akan menguji mereka dengan menciptakan keindahan di muka bumi ini dengan menciptakan bermacam-macam benda seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan mineral. Siapa di antara manusia yang beramal baik, Allah akan memberi pahala bagi mereka yang paling baik karena mempergunakan benda hiasan bumi itu sesuai dengan petunjuk Tuhan untuk kemanusiaan. Tetapi jika mereka mempergunakan benda-benda hiasan bumi ini untuk tidak mengikuti petunjuk-Nya, maka Allah swt kelak menjadikan bumi ini datar dan tandus. Setiap manusia akan diberi ganjaran terhadap perbuatannya yang durhaka.
Dengan ayat ini Nabi Muhammad saw menjadi terhibur. Bagi Rasul saw sudah jelas, jalan yang ditempuh oleh masing-masing golongan manusia, baik yang beriman kepada Al-Qur'an dan maupun yang berpaling dari-Nya.
Berbahagialah mereka yang lulus dalam ujian Tuhan itu dan sengsaralah mereka yang gagal. Tugas Rasul saw hanyalah menyampaikan petunjuk-petunjuk Allah swt. Apakah manusia beriman kepada petunjuk-petunjuk itu ataukah berpaling dari-Nya, Allahlah yang menentukannya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan pula apa yang di atasnya menjadi tanah rata) merata dengan tanah (lagi tandus) kering tidak subur.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. memberitahukan bahwa dunia itu pasti lenyap dan fana, masanya pasti habis dan lenyap serta hancur. Untuk itu Allah Swt. berfirman:

Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.

Yakni sesungguhnya sesudah menghiasinya Kami benar-benar akan men­jadikan dunia rusak dan hancur, dan Kami akan menjadikan segala sesuatu yang berada di atasnya binasa.

...tanah rata lagi tandus.

Artinya, tidak dapat menumbuhkan tetumbuhan dan tidak bermanfaat.

Seperti yang dikatakan oleh Al-Aufi, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:

Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.
Yaitu segala sesuatu yang ada di atasnya binasa dan lenyap.

Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:

...tanah rata lagi tandus.
Maksudnya, tandus tidak dapat menumbuhkan tetumbuhan.

Qatadah me­ngatakan, as-sa id artinya tanah yang tidak ada pohon dan tidak ada tanamannya.

Ibnu Zaid mengatakan bahwa as-sa'id ialah tanah yang tidak ada tumbuh-tumbuhannya sama sekali. Tidakkah Anda perhatikan firman Allah Swt. yang mengatakan:

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Kami meng­halau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus. Lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanam-tanaman yang darinya (dapat) makan binatang-binatang ternak mereka dan mereka sendiri. Maka apakah mereka tidak memperhatikan? (As Sajdah:27)

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah Swt.: Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus. (Al Kahfi:8) Yakni apa yang ada di atas bumi, sesungguhnya semuanya itu pasti akan lenyap dan binasa. Dan sesungguhnya kembali semuanya adalah kepada Allah. Makaj anganlah kamu berputus asa, janganlah pula bersedih hati terhadap apa yang kamu dengar dan kamu lihat.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Di akhir perjalanan dunia ini nanti, Kami akan membuat bumi dan segala yang ada di atasnya menjadi rata tanpa pepohonan. Padahal, sebelum itu, bumi hijau subur, penuh dengan berbagai bentuk kehidupan.