Al-Qur'an Surat Al-Kahf Ayat 78
Al-Kahf Ayat ke-78 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
قَالَ هٰذَا فِرَاقُ بَيْنِيْ وَبَيْنِكَۚ سَاُنَبِّئُكَ بِتَأْوِيْلِ مَا لَمْ تَسْتَطِعْ عَّلَيْهِ صَبْرًا ( الكهف : ٧٨)
- qāla
- قَالَ
- He said
- (Khaidir) berkata
- hādhā
- هَٰذَا
- "This
- inilah
- firāqu
- فِرَاقُ
- (is) parting
- perpisahan
- baynī
- بَيْنِى
- between me
- diantaraku
- wabaynika
- وَبَيْنِكَۚ
- and between you
- dan diantara kamu
- sa-unabbi-uka
- سَأُنَبِّئُكَ
- I will inform you
- akan aku beritahukan kepadamu
- bitawīli
- بِتَأْوِيلِ
- of (the) interpretation
- ta'wil/maksud kejadian
- mā
- مَا
- (of) what
- apa
- lam
- لَمْ
- not
- yang tidak
- tastaṭiʿ
- تَسْتَطِع
- you were able
- kamu sanggup/dapat
- ʿalayhi
- عَّلَيْهِ
- on it
- atasnya/terhadapnya
- ṣabran
- صَبْرًا
- (to have) patience
- bersabar
Transliterasi Latin:
Qāla hāżā firāqu bainī wa bainik, sa`unabbi`uka bita`wīli mā lam tastaṭi' 'alaihi ṣabrā(QS. 18:78)
English Sahih:
[Al-Khidhr] said, "This is parting between me and you. I will inform you of the interpretation of that about which you could not have patience. (QS. [18]Al-Kahf verse 78)
Arti / Terjemahan:
Khidhr berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; kelak akan kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya. (QS. Al-Kahf ayat 78)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Mendengar komentar Nabi Musa, dia, hamba yang saleh itu, berkata, “Inilah saat perpisahan antara aku dengan engkau sebagaimana janjimu sebelumnya. Sebelum kita berpisah, aku akan memberikan penjelasan secara rinci kepadamu atas semua perbuatan yang telah aku lakukan dan membuat engkau tidak mampu bersikap sabar terhadapnya. Kesabaran dalam menuntut ilmu harus dimiliki oleh semua penuntut ilmu. Tanpa kesabaran niscaya muncul ketergesa-gesaan yang pada akhirnya akan menyebabkan kegagalan.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini menjelaskan jawaban Khidir kepada Musa, "Pertanyaanmu yang ketiga kalinya ini adalah penyebab perpisahan antara aku dan kamu." Sebagian Ulama Tafsir mengatakan bahwa sebab perpisahan itu tidak terjadi pada pertanyaan yang pertama dan kedua, oleh karena pertanyaan pertama dan kedua itu menyangkut perbuatan yang munkar yaitu membunuh anak yang tidak berdosa dan membuat lubang (merusak) pada dinding kapal, maka wajarlah bila dimaafkan. Adapun pertanyaan yang ketiga adalah Khidir berbuat baik kepada orang yang kikir, yang tidak mau memberikan jamuan kepadanya, dan perbuatan itu adalah perbuatan yang baik yang tidak perlu disangkal dan dipertanyakan.
Khidir berkata, "Aku akan memberitahukan kepadamu berbagai hikmah perbuatanku, yang kamu tidak sabar terhadapnya, yaitu membunuh anak, melubangi kapal dan menegakkan dinding rumah. Tujuannya ialah untuk menyelamatkan kapal dari penyitaan orang yang zalim, menyelamatkan ibu-bapak anak yang dibunuh itu dari kekafiran andaikata ia hidup dan menggantinya dengan adiknya yang saleh serta menyelamatkan harta pusaka kepunyaan dua anak yatim yang berada di bawah dinding yang akan roboh itu."
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Khidhir berkata) kepada Nabi Musa, ("Inilah perpisahan) waktu perpisahan (antara aku dengan kamu). Lafal Baina dimudhafkan kepada hal yang tidak Muta'addi atau berbilang, pengulangan lafal Baina di sini diperbolehkan karena di antara keduanya terdapat huruf 'Athaf Wawu. (Aku akan memberitahukan kepadamu) sebelum perpisahanku denganmu (tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak sabar terhadapnya).
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Khidir berkata, "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu.”
Karena kamu telah mengajukan syarat saat terbunuhnya anak muda tadi, bahwa jika kamu bertanya tentang sesuatu kepadaku sesudah peristiwa itu, maka kamu tidak diperkenankan lagi untuk menemaniku. Inilah perpisahan antara aku dengan kamu.
"Aku akan memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.”
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Hamba itu berkata, "Nampaknya, sikap tidak menerima dari dirimu yang terus-menerus itu menyebabkan kita harus berpisah. Aku akan menceritakan kepadamu hikmah di balik tingkah lakuku yang tidak kau ketahui dan membuatmu tidak sabar untuk mengetahui rahasia sebenarnya."