Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Kahf Ayat 64

Al-Kahf Ayat ke-64 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

قَالَ ذٰلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِۖ فَارْتَدَّا عَلٰٓى اٰثَارِهِمَا قَصَصًاۙ ( الكهف : ٦٤)

qāla
قَالَ
He said
(Musa) berkata
dhālika
ذَٰلِكَ
"That
demikian itu
مَا
(is) what
apa yang
kunnā
كُنَّا
we were
adalah kita
nabghi
نَبْغِۚ
seeking"
kita kehendaki/cari
fa-ir'taddā
فَٱرْتَدَّا
So they returned
maka keduanya kembali
ʿalā
عَلَىٰٓ
on
atas
āthārihimā
ءَاثَارِهِمَا
their footprints
bekas keduanya
qaṣaṣan
قَصَصًا
retracing
mencari/mengikuti jejak

Transliterasi Latin:

Qāla żālika mā kunnā nabgi fartaddā 'alā āṡārihimā qaṣaṣā (QS. 18:64)

English Sahih:

[Moses] said, "That is what we were seeking." So they returned, following their footprints. (QS. [18]Al-Kahf verse 64)

Arti / Terjemahan:

Musa berkata: "Itulah (tempat) yang kita cari". Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. (QS. Al-Kahf ayat 64)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dia, Nabi Musa, berkata, "Itulah tempat yang kita cari." Nabi Musa menjelaskan kepada pembantunya bahwa tempat hilangnya ikan adalah tempat beliau akan bertemu dengan seorang hamba yang saleh yang dituju dalam perjalanan ini. Lalu keduanya kembali menuju tempat hilangnya ikan itu, mengikuti jejak mereka semula. Keduanya menelusuri jejak kaki yang telah dilewati sebelumnya agar tidak tersesat jalan menuju ke semula.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Mendengar jawaban seperti tersebut di atas, Nabi Musa menyambut-nya dengan gembira seraya berkata, "Itulah tempat yang kita cari. Di tempat itu, kita akan bertemu dengan orang yang kita cari, yaitu Nabi Khidir." Mereka pun kembali mengikuti jejak semula, untuk mendapatkan batu yang mereka jadikan tempat berlindung. Menurut al-Biqa'i, firman Allah dalam ayat ini menunjukkan bahwa mereka itu berjalan di padang pasir, sehingga tidak ada tanda-tanda, akan tetapi ada jejak mereka. Maka ada kemungkinan bahwa yang dimaksud dalam firman Allah tentang pertemuan dua laut itu ialah pertemuan air tawar (sungai Nil) dengan air asin (Laut Tengah) yaitu kota di Dimyath atau Rasyid di negeri Mesir.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Berkatalah) Musa, ("Itulah) tempat kita kehilangan ikan itu (tempat) sesuatu (yang kita cari)" kita cari-cari, karena sesungguhnya hal itu merupakan pertanda bagi kita, bahwa kita akan dapat bertemu dengan orang yang sedang kita cari. (Lalu keduanya kembali) kembali lagi (mengikuti jejak mereka semula) menitinya (secara benar-benar) lalu keduanya sampai di batu besar tempat mereka beristirahat.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Tafsir ayat ini tidak diterangkan secara terpisah pada kitab aslinya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Mûsâ berkata kepadanya, "Apa yang terjadi ini adalah apa yang kita cari untuk suatu hikmah yang diinginkan Allah." Mereka pun kembali meniti jalan semula yang telah dilalui.