Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Kahf Ayat 13

Al-Kahf Ayat ke-13 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَاَهُمْ بِالْحَقِّۗ اِنَّهُمْ فِتْيَةٌ اٰمَنُوْا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنٰهُمْ هُدًىۖ ( الكهف : ١٣)

naḥnu
نَّحْنُ
We
Kami
naquṣṣu
نَقُصُّ
narrate
Kami kisahkan
ʿalayka
عَلَيْكَ
to you
atasmu/kepadamu
naba-ahum
نَبَأَهُم
their story
cerita mereka
bil-ḥaqi
بِٱلْحَقِّۚ
in truth
dengan sebenarnya
innahum
إِنَّهُمْ
Indeed they (were)
sesungguhnya mereka
fit'yatun
فِتْيَةٌ
youths
pemuda-pemuda
āmanū
ءَامَنُوا۟
who believed
mereka beriman
birabbihim
بِرَبِّهِمْ
in their Lord
dengan/kepada Tuhan mereka
wazid'nāhum
وَزِدْنَٰهُمْ
and We increased them
dan Kami tambahkan mereka
hudan
هُدًى
(in) guidance
petunjuk

Transliterasi Latin:

Naḥnu naquṣṣu 'alaika naba`ahum bil-ḥaqq, innahum fityatun āmanụ birabbihim wa zidnāhum hudā (QS. 18:13)

English Sahih:

It is We who relate to you, [O Muhammad], their story in truth. Indeed, they were youths who believed in their Lord, and We increased them in guidance. (QS. [18]Al-Kahf verse 13)

Arti / Terjemahan:

Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk. (QS. Al-Kahf ayat 13)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Kami akan ceritakan kepadamu dengan rinci wahai Nabi Muhammad kisah mereka yang penting dan menakjubkan itu dengan sebenarnya, tidak ada keraguan maupun kesamaran agar engkau jelaskan kepada orang-orang yang bertanya dan menjadi pelajaran bagimu dan bagi umatmu. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dengan keimanan yang benar, tetapi mereka ditindas oleh penguasa pada masanya maka Kami kukuhkan iman mereka dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka kepada jalan yang benar.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat ini, Allah mulai menguraikan kisah Ashhabul Kahf, yang pada ayat-ayat sebelumnya telah disampaikan secara global. Allah mengata-kan kepada Rasul saw bahwa kisah yang disampaikan ini mengandung kebenaran. Maksudnya diceritakan menurut kejadian, tidak seperti yang dikenal oleh bangsa Arab. Mereka telah mengenal kisah pemuda-pemuda penghuni gua ini, akan tetapi dalam bentuk yang berbeda. Umayyah bin Abi Salt, seorang penyair Arab zaman permulaan Islam dari Bani Umayyah (w. 9 H), pernah dalam sebuah baitnya menyebut gua ini, yang menunjukkan bahwa bangsa Arab telah mengenal kisah ini. Baitnya berbunyi:
Tidak ada di situ kecuali ar-Raqim (batu bertulis) yang berada di dekatnya serta anjingnya. Sedang kaum itu tidur dalam gua.

Kemudian Allah menjelaskan bahwa sesungguhnya para penghuni gua itu adalah para pemuda yang beriman kepada Allah Yang Maha Kuasa dengan penuh keyakinan. Meskipun masyarakat mereka menganut agama syirik, tetapi mereka dapat mempertahankan keimanan mereka dari pengaruh kemusyrikan. Memang para pemuda pada umumnya mempunyai sifat mudah menerima kebenaran, mereka lebih cepat menerima petunjuk ke jalan yang benar dibandingkan dengan orang-orang tua yang sudah tenggelam dalam ajaran-ajaran yang batil. Oleh karena itu, dalam sejarah, terutama sejarah perkembangan Islam, para pemuda yang lebih banyak pertama kali menerima ajaran Allah dan Rasul-Nya.
Adapun orang tua, seperti tokoh-tokoh Quraisy, tetap mempertahankan ajaran agama yang salah, sedikit sekali di antara mereka yang menerima ajaran Islam.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Kami ceritakan) Kami membacakan (kisah mereka kepadamu dengan sebenarnya) dengan sesungguhnya. (Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Rabb mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk).

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Dari sini dimulailah penjabaran kisah tentang mereka secara rinci. Allah menyebutkan bahwa mereka adalah segolongan kaum muda yang menerima perkara yang hak dan mendapat petunjuk ke jalan yang lurus dari guru-guru mereka yang saat itu telah durhaka dan tenggelam ke dalam agama kebatilan menjadi sesat. Karena itulah kebanyakan orang yang menyambut baik seruan Allah dan Rasul-Nya adalah dari kalangan kaum muda. Adapun orang-orang tuanya, sebagian besar dari mereka tetap berpegang pada agamanya dan tidak ada yang masuk Islam dari kalangan mereka kecuali sedikit.

Demikianlah Allah Swt. menceritakan tentang para penghuni gua, bahwa mereka semua terdiri dari kalangan kaum muda.

Mujahid mengatakan, telah sampai berita kepadaku bahwa sebagian dari kalangan mereka ada yang memakai anting-anting. Lalu Allah mem­berikan kepada mereka jalan petunjuk dan menggerakkan mereka untuk bertakwa kepada-Nya, sehingga mereka beriman kepada Tuhannya, yakni mengakui keesaan Allah dan bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah.

...dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk.

Dengan berlandaskan kepada dalil ayat ini dan ayat-ayat lainnya yang semakna, sebagian para imam—seperti Imam Bukhari dan lain-lainnya dari kalangan mereka— berpendapat bahwa iman itu berbeda-beda ting­katannya, dan iman itu dapat bertambah serta dapat berkurang. Karena itulah disebutkan dalam ayat ini: dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk. (Al Kahfi:13) Sama seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Dan orang-orang yang mendapat petunjuk Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (ba­lasan) ketakwaannya. (Muhammad:17)

Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, sedangkan mereka merasa gembira. (At Taubah:124)

supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan me­reka (yang telah ada). (Al Fath:4)

Dan masih banyak ayat lainnya yang semakna.

Menurut suatu kisah, mereka memeluk agama Al-Masih Isa putra Maryam. Hanya Allah-lah yang mengetahui kebenarannya.

Akan tetapi, makna lahiriah ayat menunjukkan bahwa mereka ber­ada di masa sebelum adanya agama Nasrani. Seandainya mereka meme­luk agama Nasrani, tentulah orang-orang Yahudi dari kalangan pendetanya tidak mau mencatat cerita mereka dan hal ikhwal yang dialami oleh para pemuda penghuni gua itu, karena orang-orang Yahudi bertentangan de­ngan orang-orang Nasrani.

Dalam pembahasan yang lalu telah disebutkan bahwa Ibnu Abbas pernah mengatakan bahwa orang-orang Quraisy mengirimkan utusannya kepada pendeta-pendeta Yahudi di Madinah dengan maksud meminta berbagai saran dari mereka untuk menguji kebenaran Rasulullah Saw. Maka mereka mengutus beberapa orang kaumnya untuk menanyakan kepada Rasulullah Saw. tentang berita para pemuda penghuni gua itu, kisah tentang Zul Qarnain, dan pertanyaan mengenai roh.

Dari riwayat ini tersimpulkan bahwa kisah para pemuda itu tercatat di dalam kitab-kitab Ahli Kitab, dan kejadian itu terjadi jauh sebelum agama Nasrani.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Wahai Muhammad, Kami menuturkan kisah tentang mereka kepadamu dengan sebenar-benarnya. Mereka adalah sekelompok pemuda penganut agama yang benar pada masa itu. Mereka meyakini keesaan Allah di tengah kalangan masyarakat yang menyekutukan Tuhan, sehingga Kami membuat keyakinan mereka bertambah kuat.