Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Isra' Ayat 99

Al-Isra' Ayat ke-99 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

۞ اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّ اللّٰهَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ قَادِرٌ عَلٰٓى اَنْ يَّخْلُقَ مِثْلَهُمْ وَجَعَلَ لَهُمْ اَجَلًا لَّا رَيْبَ فِيْهِۗ فَاَبَى الظّٰلِمُوْنَ اِلَّا كُفُوْرًا ( الاسراۤء : ٩٩)

awalam
أَوَلَمْ
Do not
ataukah tidak
yaraw
يَرَوْا۟
they see
mereka memperhatikan
anna
أَنَّ
that
bahwasanya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
Allah
alladhī
ٱلَّذِى
the One Who
yang
khalaqa
خَلَقَ
created
telah menciptakan
l-samāwāti
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
the heavens
langit(jamak)
wal-arḍa
وَٱلْأَرْضَ
and the earth
dan bumi
qādirun
قَادِرٌ
(is) Able
berkuasa
ʿalā
عَلَىٰٓ
[on]
untuk
an
أَن
to
bahwa
yakhluqa
يَخْلُقَ
create
menciptakan
mith'lahum
مِثْلَهُمْ
the like of them?
serupa dengan mereka
wajaʿala
وَجَعَلَ
And He has made
dan Dia menjadikan
lahum
لَهُمْ
for them
bagi mereka
ajalan
أَجَلًا
a term
waktu tertentu
لَّا
no
tidak ada
rayba
رَيْبَ
doubt
keraguan
fīhi
فِيهِ
in it
di dalamnya/padanya
fa-abā
فَأَبَى
But refused
maka/tetapi enggan
l-ẓālimūna
ٱلظَّٰلِمُونَ
the wrongdoers
orang-orang yang zalim
illā
إِلَّا
except
kecuali
kufūran
كُفُورًا
disbelief
ingkar

Transliterasi Latin:

A wa lam yarau annallāhallażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa qādirun 'alā ay yakhluqa miṡlahum wa ja'ala lahum ajalal lā raiba fīh, fa abaẓ-ẓālimụna illā kufụrā (QS. 17:99)

English Sahih:

Do they not see that Allah, who created the heavens and earth, is [the one] Able to create the likes of them? And He has appointed for them a term, about which there is no doubt. But the wrongdoers refuse except disbelief. (QS. [17]Al-Isra verse 99)

Arti / Terjemahan:

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwasanya Allah yang menciptakan langit dan bumi adalah kuasa (pula) menciptakan yang serupa dengan mereka, dan telah menetapkan waktu yang tertentu bagi mereka yang tidak ada keraguan padanya? Maka orang-orang zalim itu tidak menghendaki kecuali kekafiran. (QS. Al-Isra' ayat 99)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah menjawab pertanyaan mereka dengan menyatakan, "Dan apakah mereka tidak memperhatikan, melihat dengan mata hatinya, bahwa Allah yang menciptakan langit dan bumi dengan segala keharmonisan dan ketelitian sistemnya adalah Mahakuasa pula menciptakan yang serupa dengan mereka, tidak sulit bagi Allah menjadikan kulit dan tulang belulang yang hancur menjadi makhluk yang baru, dan Dia telah menetapkan waktu tertentu, yakni waktu kematian dan kebangkitan bagi mereka, yang tidak diragukan lagi, walau sedikit pun kedatangannya? Maka orang zalim itu, yaitu orang-orang yang tidak percaya kepada ayat-ayat Kami dan menolak hari kebangkitan, mereka tidak menolaknya kecuali dengan kekafiran, meskipun telah jelas bukti-bukti dipaparkan kepada mereka.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah swt membantah pendapat orang-orang yang tidak mem-percayai adanya hari kebangkitan dengan mengatakan bahwa apakah mereka tidak melihat dan memperhatikan bagaimana Allah telah menciptakan mereka dari tidak ada menjadi ada, begitu juga langit dan semua isinya, dan bumi dengan segala benda dan makhluk yang ada di dalamnya, termasuk manusia sendiri. Apakah mereka tidak memperhatikan segala kejadian yang ada di langit dan di bumi? Semuanya diciptakan dari tiada menjadi ada. Jika Allah swt sanggup menciptakan semuanya untuk kali yang pertama, tentu sanggup pula menciptakannya untuk kali yang kedua karena merancang ulang biasanya lebih mudah dibandingkan dengan menciptakan pertama kali. Allah telah menciptakan bagi manusia jangka waktu yang tidak ada keraguan padanya, menetapkan masa hidup mereka di dunia dan dalam kubur, dan masa mereka dibangkitkan kembali. Hanya Allah sajalah Yang Maha Mengetahui penentuan masa-masa itu.
Meskipun bukti-bukti tentang hari kebangkitan, kebesaran, dan kekuasaan Allah telah dikemukakan dan dijelaskan kepada orang-orang kafir yang zalim itu, mereka tetap ingkar dan tidak percaya kepada bukti-bukti tersebut.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan apakah mereka tidak memperhatikan) apakah mereka tidak mengetahui (bahwasanya Allah yang menciptakan langit dan bumi) padahal keduanya sangat besar sekali (adalah kuasa pula menciptakan yang serupa dengan mereka) serupa dengan manusia dalam hal kekecilannya (dan telah menetapkan waktu yang tertentu bagi mereka) untuk mati dan dibangkitkan (yang tidak ada keraguan padanya? Maka orang-orang yang zalim itu tidak menghendaki kecuali kekafiran) yaitu keingkaran terhadap-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwasanya Allah yang menciptakan langit dan bumi adalah kuasa (pula) men­ciptakan yang serupa dengan mereka.

Yakni pada hari kiamat nanti, Dia mampu mengembalikan tubuh mereka secara utuh dan menciptakan mereka dengan ciptaan yang baru sebagai­mana permulaan Dia menciptakan mereka.

Firman Allah Swt.:

...dan telah menetapkan waktu yang tertentu bagi mereka yang tidak ada keraguan padanya?

Artinya, Allah telah menetapkan bagi kebangkitan mereka dari kuburnya masing-masing waktu yang ditentukan-Nya, dan pasti akan terjadi. Seba­gaimana yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat lain:

Dan Kami tiadalah mengundurkannya, melainkan sampai waktu yang tertentu. (Huud:104)

Firman Allah Swt.:

Maka orang-orang yang zalim itu tidak menghendaki.

Yakni sesudah tegaknya hujah atas diri mereka.

...kecuali kekafiran.

Maksudnya, kecuali makin bertambah tenggelam ke dalam kebatilan dan kesesatan mereka.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Apakah mereka lalai dan tidak tahu bahwa Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan segala keagungannya adalah Mahakuasa untuk menciptakan yang serupa dengan mereka, baik berupa jin maupun manusia. Zat Yang Mahakuasa dan mampu berbuat demikian, tentu mampu pula mengembalikan mereka seperti semula! Bahkan hal itu lebih mudah bagi-Nya. Allah telah menetapkan waktu tertentu yang pasti akan terjadi, yaitu hari kiamat, untuk membangkitkan mereka kembali setelah mati. Namun orang-orang yang zalim terhadap dirinya sendiri dengan kekufuran hanya menghendaki kekufuran setelah adanya bukti ini.