Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Isra' Ayat 92

Al-Isra' Ayat ke-92 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اَوْ تُسْقِطَ السَّمَاۤءَ كَمَا زَعَمْتَ عَلَيْنَا كِسَفًا اَوْ تَأْتِيَ بِاللّٰهِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ قَبِيْلًاۙ ( الاسراۤء : ٩٢)

aw
أَوْ
Or
atau
tus'qiṭa
تُسْقِطَ
you cause to fall
kamu menjatuhkan
l-samāa
ٱلسَّمَآءَ
the sky
langit
kamā
كَمَا
as
sebagaimana
zaʿamta
زَعَمْتَ
you have claimed
kamu katakan
ʿalaynā
عَلَيْنَا
upon us
atas kami
kisafan
كِسَفًا
(in) pieces
berkeping-keping
aw
أَوْ
or
atau
tatiya
تَأْتِىَ
you bring
kamu mendatangkan
bil-lahi
بِٱللَّهِ
Allah
dengan Allah
wal-malāikati
وَٱلْمَلَٰٓئِكَةِ
and the Angels
dan Malaikat
qabīlan
قَبِيلًا
before (us)
berhadap-hadapan

Transliterasi Latin:

Au tusqiṭas-samā`a kamā za'amta 'alainā kisafan au ta`tiya billāhi wal-malā`ikati qabīlā (QS. 17:92)

English Sahih:

Or you make the heaven fall upon us in fragments as you have claimed or you bring Allah and the angels before [us] (QS. [17]Al-Isra verse 92)

Arti / Terjemahan:

Atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami. (QS. Al-Isra' ayat 92)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

atau engkau jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana engkau katakan dalam ancamanmu kepada kami, atau engkau datangkan Allah dan para malaikat datang ke muka bumi berhadapan muka dengan kami, dan kami pun melihatnya dengan mata kepala,

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat-ayat ini menerangkan sikap para pemimpin Quraisy menghadapi seruan Nabi Muhammad saw, mereka itu di antaranya Uthbah, Syaibah, Abu Sufyan, Nadhar, dan lain-lain. Sikap mereka itu menunjukkan tampak tanda-tanda keingkaran dan keengganan mereka menerima seruan tersebut. Akibatnya, apa saja bukti yang dikemukakan kepada mereka, mereka tetap tidak akan beriman. Mereka meminta kepada Rasulullah hal-hal yang mustahil karena mereka tahu bahwa Rasulullah tidak akan sanggup mengerjakannya. Dengan demikian ada alasan bagi mereka untuk tidak mengikuti seruan Rasul itu.
Di antara permintaan orang-orang kafir itu ialah:
1. Agar Rasulullah saw memancarkan mata air dari bumi, padahal negeri mereka padang pasir.
2. Agar Rasulullah mewujudkan sebuah kebun kurma atau anggur yang dialiri sungai-sungai. Dengan air yang tetap mengalir, akan bertambah suburlah pohon korma dan anggur itu dan memberi hasil yang berlipat ganda.
3. Agar Rasulullah menjatuhkan langit berkeping-keping sehingga menim-pa mereka. Permintaan mereka yang seperti ini diterangkan pada ayat yang lain. Allah swt berfirman:

Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata, "Ya Allah, jika (Al-Qur'an) ini benar (wahyu) dari Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih." (al-Anfal/8: 32)
Permintaan mereka ini adalah seperti permintaan penduduk Aikah (Madyan) kepada Nabi Syuaib dahulu, sebagaimana Allah berfirman:

Maka jatuhkanlah kepada kami gumpalan dari langit, jika engkau termasuk orang-orang yang benar." (asy-Syu'ara'/26: 187)
4. Agar Rasulullah saw mendatangkan Allah dan malaikat secara kasat mata (bisa dilihat secara nyata) kepada mereka untuk menyatakan secara langsung bahwa Muhammad adalah seorang rasul yang diutus-Nya.
5. Agar Rasulullah saw mendirikan rumah yang terbuat dari emas. Orang-orang musyrik berpendapat bahwa seorang rasul yang diutus Allah hendaklah seorang penguasa, kaya raya, dan terhormat. Oleh karena itu, menurut pendapat mereka, mustahil Muhammad sebagai anak yatim piatu lagi miskin diangkat menjadi rasul.
6. Agar Rasulullah saw naik ke langit melalui sebuah tangga yang dapat mereka lihat, kemudian turun kembali ke dunia melalui tangga yang sama dengan membawa sebuah kitab yang dapat mereka baca dan menggunakan bahasa mereka yang menerangkan bahwa Muhammad adalah rasul Allah.
Sebenarnya semua yang diminta oleh orang musyrikin itu amatlah mudah bagi Allah mengabulkannya, tidak ada satu pun yang sukar dan mustahil bagi Allah mengadakan dan melakukannya. Namun Allah tahu bahwa semua permintaan itu hanyalah mengada-ada, sebagai alasan untuk tidak beriman kepada Nabi Muhammad. Sikap orang-orang musyrik itu dijelaskan dalam firman Allah swt:

Sungguh, orang-orang yang telah dipastikan mendapat ketetapan Tuhanmu, tidaklah akan beriman, meskipun mereka mendapat tanda-tanda (kebesaran Allah), hingga mereka menyaksikan azab yang pedih. (Yunus/10: 96-97)

Dan firman Allah:

Dan sekalipun Kami benar-benar menurunkan malaikat kepada mereka, dan orang yang telah mati berbicara dengan mereka dan Kami kumpulkan (pula) di hadapan mereka segala sesuatu (yang mereka inginkan), mereka tidak juga akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki. Tapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (arti kebenaran). (al-An'am/6: 111)

Allah swt memerintahkan kepada Muhammad agar menyampaikan kepada orang-orang musyrik itu bahwa ia hanyalah manusia yang diangkat sebagai seorang rasul dan diberi wahyu. Allah mampu mewujudkan semua permintaan mereka itu, tetapi permintaan mereka itu tidak dikabulkan-Nya karena tidak diperlukan. Seandainya dikabulkan pun, mereka tetap tidak akan beriman.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami sebagaimana kamu katakan) yakni hancur berkeping-keping (atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami.) secara berhadap-hadapan dan terang-terangan dengan kami sehingga kami dapat melihat mereka.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

...atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, seba­gaimana kamu katakan.

Yakni engkau telah mengancam kami bahwa kelak di hari kiamat langit akan berbelah, lemah, dan bergayutan pinggir-pinggirnya. Maka segera­kanlah terjadinya peristiwa itu di dunia ini, dan runtuhkanlah langit berke­ping-keping atas kami. Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Ya Allah jika betul (Al-Qur'an) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit. (Al Anfaal:32), hingga akhir ayat.

Hal yang sama pernah dimintakan oleh kaum Nabi Syu'aib kepada nabi mereka, seperti yang disitir oleh Allah Swt. dari perkataan mereka melalui firman-Nya:

Maka jatuhkanlah atas kami gumpalan dari langit, jika kamu termasuk orang-orang yang benar. (Asy Syu'ara:187)

Maka Allah mengazab mereka di hari yang penuh dengan awan, sesung­guhnya azab itu adalah azab hari yang besar. Lain halnya dengan Nabi pembawa rahmat yang juga Nabi Tobat yang diutus oleh Allah sebagai rahmat buat semesta alam, maka ia memohon kepada Tuhannya agar Dia menangguhkan mereka, dengan harapan mudah-mudahan Allah me­ngeluarkan dari keturunan mereka orang-orang yang mau menyembaji-Nya dan tidak mempersekutukan Dia dengan sesuatu pun. Dan memang harapan itu menjadi kenyataan, karena sesungguhnya dari mereka lahirlah orang-orang yang masuk Islam, lalu berbuat baik dalam Islamnya, sehingga Abdullah ibnu Abu Umayyah yang disebutkan di atas mengikuti Nabi Saw. dan mengucapkan kata-kata tersebut kepadanya, pada akhirnya ia masuk Islam juga dengan sempurna dan bertobat kepada Allah Swt.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Atau sebelum kamu runtuhkan langit menjadi berkeping-keping di atas kepala kami seperti kamu katakan bahwa Allah menjanjikan kami dengan semua itu. Atau kamu mendatangkan Allah dan malaikat- malaikat berhadapan muka dengan kami.