Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Isra' Ayat 8

Al-Isra' Ayat ke-8 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يَّرْحَمَكُمْۚ وَاِنْ عُدْتُّمْ عُدْنَاۘ وَجَعَلْنَا جَهَنَّمَ لِلْكٰفِرِيْنَ حَصِيْرًا ( الاسراۤء : ٨)

ʿasā
عَسَىٰ
"(It) may be
mudah-mudahan
rabbukum
رَبُّكُمْ
that your Lord
Tuhan kalian
an
أَن
that your Lord
bahwa
yarḥamakum
يَرْحَمَكُمْۚ
(may) have mercy upon you
memberi rahmat kepadamu
wa-in
وَإِنْ
But if
dan jika
ʿudttum
عُدتُّمْ
you return
kamu kembali
ʿud'nā
عُدْنَاۘ
We will return
Kami kembali
wajaʿalnā
وَجَعَلْنَا
And We have made
dan Kami jadikan
jahannama
جَهَنَّمَ
Hell
neraka Jahannam
lil'kāfirīna
لِلْكَٰفِرِينَ
for the disbelievers
bagi orang-orang kafir
ḥaṣīran
حَصِيرًا
a prison-bed"
tempat berkumpul/penjara

Transliterasi Latin:

'asā rabbukum ay yar-ḥamakum, wa in 'uttum 'udnā, wa ja'alnā jahannama lil-kāfirīna ḥaṣīrā (QS. 17:8)

English Sahih:

[Then Allah said], "It is expected, [if you repent], that your Lord will have mercy upon you. But if you return [to sin], We will return [to punishment]. And We have made Hell, for the disbelievers, a prison-bed." (QS. [17]Al-Isra verse 8)

Arti / Terjemahan:

Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman. (QS. Al-Isra' ayat 8)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah Yang Maha Pengasih tidak menutup rahmat-Nya kepada siapa yang mau bertobat dari kejahatan dan kembali kepada jalan yang benar. Allah menyatakan, "Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat kepadamu, setelah kali yang kedua kejahatan yang kamu lakukan, dan kamu sungguh-sungguh bertobat kepada Allah, tetapi jika kamu kembali kepada kedurhakaan dengan melakukan kejahatan lagi, niscaya Kami kembali mengazabmu di dunia dan kelak di akhirat Kami jadikan neraka Jahanam penjara atau hamparan tempat duduk bagi orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Kemudian Allah swt memerintahkan agar mereka benar-benar sadar, bertobat, dan berpegang pada ajaran Taurat serta menjauhi perbuatan maksiat. Dengan demikian, Allah akan melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka. Janji Allah seperti ini tentu akan terlaksana dan pasti mereka rasakan.
Tersebut dalam sejarah bahwa pada tahun 614 M yakni sesudah 483 tahun dari peristiwa penghancuran Yerusalem oleh Hadrianus, bangsa Persia di bawah pimpinan Kisra Barwiz merebut kota-kota di Palestina dari tangan bangsa Romawi. Mereka melawan orang Romawi menindas orang Yahudi, dan membatalkan kebiasaan orang-orang Nasrani membuang sampah ke Kuil Sulaeman. Mereka juga menjual orang-orang Nasrani yang berdiam di Yerusalem ke kota orang-orang Yahudi, dan membakar gereja-gereja mereka.
Kemudian pada tahun 624 M, bangsa Romawi di bawah pimpinan Kaisar Heraclius I dapat merebut Palestina kembali dari tangan bangsa Persia. Bahkan, Heraclius dapat memasuki pedalaman kerajaan Persia, dan memadamkan api yang disembah Persia.
Kemenangan bangsa Romawi ini bertepatan dengan kemenangan kaum Muslimin dalam perang Badar melawan kaum musyrikin Mekah (Ramadan tahun 2 H) atau Januari 624 M, kurang lebih 9 tahun sesudah bangsa Romawi dikalahkan oleh bangsa Persia. Akan tetapi, perdamaian antara bangsa Romawi dan Persia baru terjadi pada tahun 928 M, sesudah Kisra Evermiz dibunuh oleh perwiranya sendiri. Pada tahun tersebut, seluruh Palestina kembali berada di bawah kekuasaan Romawi dan palang salib pun dikembalikan ke Yerusalem.
Nabi Muhammad saw, yang diutus sejak tahun 610 M sebagai nabi pembawa rahmat bagi seluruh alam, pada tahun 622 M hijrah ke Medinah. Setibanya di Medinah, beliau mengadakan perjanjian dengan orang-orang Yahudi yang ada di kota itu. Perjanjian itu yang dikenal dengan Piagam Medinah. Isinya menyebutkan bahwa orang-orang Yahudi adalah warga kota Medinah di samping kaum Ansar dan Muhajirin. Mereka dibiarkan tetap menganut agama mereka. Akan tetapi, mereka berkhianat dan mengadakan makar untuk membunuh Rasulullah. Mereka lalu diperangi oleh Rasulullah, dan di antaranya ada yang diusir dari Medinah, yaitu Bani Nadhir.
Setelah Umar bin Khaththab menjadi khalifah, beliau menaklukkan negeri Syam (Suria) pada tahun 636 Masehi. Penduduk Yerusalem (Baitul Makdis) di bawah pimpinan Patrip Suverianus menyerahkan kota itu kepadanya, dan piagam perdamaian disepakati dan ditandatangani oleh kedua belah pihak. Umar bin Khaththab lalu mendirikan masjid di tempat Kiblat Masjidil Aqsa (Kuil Sulaeman), dan membersihkan kota Yerusalem. Maka kota Yerusalem yang sudah hilang selama ini muncul kembali dengan megah.
Setelah negeri Syam seluruhnya termasuk Palestina jatuh ke tangan kaum Muslimin, Kaisar Romawi Heraclius I naik ke suatu bukit dan menghadap ke Suria. Lalu ia melambaikan tangannya dengan mengucapkan, "Selamat tinggal Suria untuk selama-lamanya."
Dengan demikian, bangsa Yahudi lepas dari cengkeraman, aniaya, dan penindasan bangsa Romawi. Mereka kembali bebas beribadah di sekeliling Kuil Sulaiman (Masjidil Aqsa). Inilah rahmat dari Allah swt yang Maha Besar.
Demikianlah keterangan yang disebutkan dalam buku-buku sejarah. Adapun dalam Al-Qur'an, tidak diterangkan dengan rinci, karena Al-Qur'an bukan buku sejarah.
Sementara itu Allah swt tetap mengingatkan bahwa apabila mereka kembali mengulangi kedurhakaan mereka, seperti yang pernah dilakukan oleh nenek moyang mereka, niscaya Allah swt akan menurunkan azab-Nya kembali dengan yang lebih pedih.
Di samping itu, Allah menyediakan azab api neraka Jahanam sebagai penjara yang abadi bagi mereka di akhirat, karena hukuman itulah yang pantas dijatuhkan terhadap orang-orang yang tidak mau beriman.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

Dan Kami katakan di dalam kitab (Mudah-mudahan Rabb kalian akan melimpahkan rahmat-Nya kepada kalian) sesudah kali yang kedua ini jika kalian bertobat (dan sekiranya kalian kembali) melakukan kejahatan (niscaya Kami kembali) mengazab kalian. Dan memang mereka kembali melakukan kejahatan lagi, yaitu mendustakan Nabi saw., maka Allah swt. membinasakan mereka dengan terbunuhnya orang-orang Bani Quraizhah dan Bani Nadhir serta mereka dikenakan membayar jizyah. (Dan Kami jadikan neraka Jahanam penjara bagi orang-orang kafir") sebagai tempat tahanan dan penjara bagi mereka.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

...Mudah-mudahan Tuhan kalian akan melimpahkan rahmat-(Nya) kepada kalian.

Artinya, berkat rahmat dari-Nya itu musuh-musuh kalian akan berpaling pergi dari kalian, dan kalian selamat dari ulah mereka.

...dan sekiranya kalian kembali kepada (kedurhakaan), niscaya Kami kembali (mengazab kalian).

Maksudnya, manakala kalian kembali melakukan pengrusakan.

...tentulah Kami kembali (mengazab kalian).

Yakni Kami kembali mengazab kalian di dunia di samping azab dan pembalasan yang Kami simpan buat kalian di akhirat nanti. Karena itulah dalam firman selanjutnya Allah Swt. menyebutkan:

...dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.

Yaitu tempat menetap, penjara, dan sekapan bagi mereka yang tiada jalan menyelamatkan diri bagi mereka darinya. Ibnu Abbas mengatakan bahwa hasiran artinya penjara.

Mujahid mengatakan bahwa mereka dipenjarakan di dalamnya. Hal yang sama telah dikatakan oleh yang lainnya.

Al-Hasan mengatakan, yang dimaksud dengan hasiran ialah hamparan dan lantai.

Qatadah mengatakan bahwa memang setelah itu Bani Israil kembali melakukan pengrusakan. Maka Allah menguasakan mereka kepada go­longan ini —yakni Nabi Muhammad Saw. dan para sahabatnya — yang memungut jizyah dari mereka, sedangkan mereka dalam keadaan terhina.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Mudah-mudahan Tuhan kalian melimpahkan rahmat-Nya kepada kalian setelah kali yang kedua, jika kalian bertobat. Tetapi jika kalian kembali berbuat kerusakan, Kami akan kembali memberikan hukuman. Kami jadikan neraka jahanam penjara dan tahanan bagi orang-orang kafir.