Al-Qur'an Surat Al-Isra' Ayat 65
Al-Isra' Ayat ke-65 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
اِنَّ عِبَادِيْ لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطٰنٌۗ وَكَفٰى بِرَبِّكَ وَكِيْلًا ( الاسراۤء : ٦٥)
- inna
- إِنَّ
- "Indeed
- sesungguhnya
- ʿibādī
- عِبَادِى
- My slaves
- hamba-hambaKu
- laysa
- لَيْسَ
- not
- tidak ada
- laka
- لَكَ
- for you
- bagimu
- ʿalayhim
- عَلَيْهِمْ
- over them
- atas mereka
- sul'ṭānun
- سُلْطَٰنٌۚ
- any authority
- kekuasaan
- wakafā
- وَكَفَىٰ
- And sufficient
- dan cukuplah
- birabbika
- بِرَبِّكَ
- (is) your Lord
- dengan Tuhanmu
- wakīlan
- وَكِيلًا
- (as) a Guardian"
- pelindung/penjaga
Transliterasi Latin:
Inna 'ibādī laisa laka 'alaihim sulṭān, wa kafā birabbika wakīlā(QS. 17:65)
English Sahih:
Indeed, over My [believing] servants there is for you no authority. And sufficient is your Lord as Disposer of affairs. (QS. [17]Al-Isra verse 65)
Arti / Terjemahan:
Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga". (QS. Al-Isra' ayat 65)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
"Sesungguhnya terhadap hamba-hamba-Ku yang taat dan berbuat kebajikan menuruti perintah-Ku, engkau wahai Iblis, tidaklah dapat berkuasa atas mereka, engkau tidak dapat menyesatkan mereka walaupun engkau kerahkan segenap kemampuanmu untuk menggoda mereka. Dan cukuplah Tuhanmu sebagai penjaga bagi mereka sehingga engkau tidak dapat menyesatkannya."
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Selanjutnya Allah swt menjelaskan keterbatasan godaan Iblis terhadap keturunan Adam dengan menegaskan bahwa sebenarnya hamba-hamba Allah yang selalu menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, tidak akan terpengaruh oleh godaannya. Iblis tidak mempunyai kekuasaan untuk memaksa agar mereka tunduk di bawah tipu dayanya. Kemampuan Iblis hanyalah menggoda saja. Orang-orang yang dapat dipengaruhi ialah mereka yang tidak mempunyai iman yang kuat. Oleh karena itu, Allah swt menegaskan pada akhir ayat ini bahwa bagi mereka yang mempunyai iman yang kuat itu cukup berserah diri kepada Allah, dan meminta perlindungan kepada-Nya agar terlepas dari godaan dan tipu daya setan.
Dalam ayat ini, terdapat isyarat yang menunjukkan bahwa manusia pada dasarnya tidak mempunyai kekebalan terhadap godaan setan dan tidak mempunyai kontrol pribadi yang menyelamatkan dirinya dari kesesatan. Kekebalan dan kontrol pribadi itu hanyalah perlindungan dan limpahan rahmat Allah swt.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Sesungguhnya hamba-hamba-Ku) yang beriman (kamu tidak dapat berkuasa atas mereka) dengan kekuasaan dan kekuatanmu itu. (Dan cukuplah Rabbmu sebagai penjaga.") yang memelihara mereka yang beriman dari godaan dan rayuanmu.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka.
Ayat ini merupakan pemberitahuan dari Allah Swt. bahwa Dia mendukung hamba-hamba-Nya yang beriman dan memelihara mereka dari godaan setan melalui Penjagaan-Nya. Karena itulah dalam akhir ayat ini disebutkan oleh firman-Nya:
Dan cukuplah Tuhanmu sebagai penjaga.
Yakni Pemelihara, Pendukung, dan Penolong.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Qutaibah, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah, dari Musa ibnu Wardan, dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Sesungguhnya orang mukmin benar-benar dapat mengekang setan-setannya sebagaimana seseorang di antara kalian mengekang unta kendaraannya dalam perjalanan.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Sedangkan hamba-hamba-Ku yang ikhlas, kamu tidak akan dapat menyesatkan mereka karena mereka selalu bertawakal kepada Tuhannya. Dan cukuplah Allah menjadi tempat mereka meminta pertolongan agar selamat dari godaanmu."