Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Isra' Ayat 35

Al-Isra' Ayat ke-35 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَاَوْفُوا الْكَيْلَ اِذَا كِلْتُمْ وَزِنُوْا بِالْقِسْطَاسِ الْمُسْتَقِيْمِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ( الاسراۤء : ٣٥)

wa-awfū
وَأَوْفُوا۟
And give full
dan penuhilah
l-kayla
ٱلْكَيْلَ
[the] measure
takaran
idhā
إِذَا
when
apabila
kil'tum
كِلْتُمْ
you measure
kamu menakar
wazinū
وَزِنُوا۟
and weigh
dan timbanglah
bil-qis'ṭāsi
بِٱلْقِسْطَاسِ
with the balance
dengan adil/neraca
l-mus'taqīmi
ٱلْمُسْتَقِيمِۚ
the straight
lurus/benar
dhālika
ذَٰلِكَ
That
demikian itu
khayrun
خَيْرٌ
(is) good
lebih baik/utama
wa-aḥsanu
وَأَحْسَنُ
and best
dan lebih baik
tawīlan
تَأْوِيلًا
(in) result
kesudahan

Transliterasi Latin:

Wa auful-kaila iżā kiltum wazinụ bil-qisṭāsil-mustaqīm, żālika khairuw wa aḥsanu ta`wīlā (QS. 17:35)

English Sahih:

And give full measure when you measure, and weigh with an even [i.e., honest] balance. That is the best [way] and best in result. (QS. [17]Al-Isra verse 35)

Arti / Terjemahan:

Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. Al-Isra' ayat 35)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, jangan mengurangi takaran untuk orang atau melebihkannya untuk dirimu, dan timbanglah dengan timbangan yang benar sesuai dengan ukuran yang ditetapkan. Itulah yang lebih utama bagimu, karena dengan demikian orang akan percaya kepadamu dan tenteram dalam bermuamalah denganmu dan lebih baik akibatnya bagi kehidupan manusia pada umumnya di dunia dan bagi kehidupanmu di akhirat kelak.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Selanjutnya Allah memerintahkan kepada kaum Muslimin agar menyempurnakan takaran bila menakar barang dagangan. Maksudnya ialah pada waktu menakar barang hendaknya dilakukan dengan setepat-tepatnya dan secermat-cermatnya. Oleh karena itu, seseorang yang menakar barang dagangan yang akan diserahkan kepada orang lain sesudah dijual tidak boleh dikurangi takarannya karena merugikan orang lain. Demikian pula kalau seseorang menakar barang dagangan orang lain yang akan ia terima sesudah dibeli, tidak boleh dilebihkan, karena juga merugikan orang lain.
Allah swt juga memerintahkan kepada mereka agar menimbang barang dengan neraca (timbangan) yang benar dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Neraca yang benar ialah neraca yang dibuat seteliti mungkin, sehingga dapat memberikan kepercayaan kepada orang yang melakukan jual beli, dan tidak memungkinkan terjadinya penambahan dan pengurangan secara curang.
Allah swt mengancam orang-orang yang mengurangi takaran dan timbangan ini dengan ancaman keras. Allah swt berfirman:

Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)! (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dicukupkan, dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain), mereka mengurangi. (al-Muthaffifin/83: 1-3)

Di akhir ayat, Allah swt menjelaskan bahwa menakar atau menimbang barang dengan teliti lebih baik akibatnya bagi mereka karena di dunia mereka mendapat kepercayaan dari anggota masyarakat, dan di akhirat nanti akan mendapat pahala dari Allah dan keridaan-Nya, serta terhindar dari api neraka.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan sempurnakanlah takaran) penuhilah dengan tepat (apabila kalian menakar dan timbanglah dengan neraca yang benar) timbangan yang tepat (itulah yang lebih utama dan lebih baik akibatnya.)

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dan sempurnakanlah takaran apabila kalian menakar.

Yakni kalian tidak boleh melipat (mengurangi)nya. Ayat ini semakna de­ngan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

dan janganlah kalian kurangkan bagi manusia barang-barang takaran. (Al A'raf:85)

...dan timbanglah dengan neraca yang benar.

Qistas sewazan dengan lafaz qirtas (kertas), dapat dibaca qurtas. artinya timbangan. Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud dengan qistas menurut bahasa Romawi artinya neraca timbangan.

Firman Allah Swt.:

...yang benar.

Yaitu neraca yang tidak miring, tidak melenceng, dan tidak kacau (berge­tar).

Itulah yang lebih utama.

Maksudnya, lebih utama bagi kalian daiam kehidupan dunia dan akhirat. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:

...dan lebih baik akibatnya.

Yakni lebih baik akibatnya bagi kehidupan akhirat kalian.

Sa'id telah meriwayatkan dari Qatadah sehubungan dengan makna firman-Nya:

Itulah yang lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya.
Yakni lebih baik pahalanya dan lebih baik akibatnya.

Ibnu Abbas pernah berkata, "Hai para mawali (pelayan) sesungguhnya kalian diserahi dua perkara yang pernah mengakibatkan kebinasaan manusia di masa sebe­lum kalian, yaitu takaran dan timbangan ini."

Dan Qatadah pernah menga­takan, telah diceritakan kepada kami bahwa Nabi Saw. pernah bersabda:

Tidak sekali-kali seseorang mampu berbuat hal yang haram, lalu ia meninggalkannya yang tiada lain karena takut kepada Allah, kecuali Allah menggantikan baginya dengan segera di dunia ini sebelum akhiratnya sesuatu yang jauh lebih baik dari­pada hal yang haram itu.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Sempurnakanlah takaran jika kalian menakar untuk pembeli. Timbanglah dengan neraca yang adil. Sesungguhnya menepati takaran dan timbangan lebih baik bagi kalian di dunia. Sebab hal itu dapat membuat orang senang bermuamalah dengan kalian. Sesungguhnya kesudahan yang paling baik adalah di akhirat.