Al-Qur'an Surat Al-Isra' Ayat 3
Al-Isra' Ayat ke-3 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
ذُرِّيَّةَ مَنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوْحٍۗ اِنَّهٗ كَانَ عَبْدًا شَكُوْرًا ( الاسراۤء : ٣)
- dhurriyyata
- ذُرِّيَّةَ
- Offsprings
- keturunan (anak cucu)
- man
- مَنْ
- (of one) who
- orang-orang
- ḥamalnā
- حَمَلْنَا
- We carried
- Kami bawa
- maʿa
- مَعَ
- with
- bersama
- nūḥin
- نُوحٍۚ
- Nuh
- Nuh
- innahu
- إِنَّهُۥ
- Indeed he
- sesungguhnya dia
- kāna
- كَانَ
- was
- adalah dia
- ʿabdan
- عَبْدًا
- a servant
- seorang hamba
- shakūran
- شَكُورًا
- grateful
- banyak bersyukur
Transliterasi Latin:
żurriyyata man ḥamalnā ma'a nụḥ, innahụ kāna 'abdan syakụrā(QS. 17:3)
English Sahih:
O descendants of those We carried [in the ship] with Noah. Indeed, he was a grateful servant. (QS. [17]Al-Isra verse 3)
Arti / Terjemahan:
(yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur. (QS. Al-Isra' ayat 3)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Wahai keturunan dari orang yang Kami bawa bersama Nuh, yaitu orang-orang yang diselamatkan Allah dari bencana banjir, jadikanlah nenek moyangmu, yaitu Nabi Nuh sebagai teladan bagimu, sesungguhnya dia adalah hamba Allah yang banyak bersyukur atas nikmat yang dianugerahkan Allah kepadanya. Maka bersyukurlah kamu sekalian atas nikmat diutusnya rasul kepadamu, sebagaimana mereka mensyukuri nikmat yang dianugerahkan Allah kepadanya."
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah swt menyebutkan juga nenek moyang mereka, yaitu orang-orang yang telah diselamatkan Allah bersama-sama Nuh a.s. dari topan. Mereka diselamatkan Allah dengan perantaraan wahyu-Nya kepada Nuh a.s. Nuh diperintahkan untuk membuat perahu, agar dia dan kaumnya yang setia terhindar dari azab Allah yang akan ditimpakan kepada kaumnya yang mengingkari kenabiannya. Hal ini mengandung peringatan bagi Bani Israil agar mengambil contoh dan pelajaran dari peristiwa itu, dan mengikuti jalan yang ditempuh oleh Nabi Nuh. Hal itu juga sebagai pelajaran bagi kaum Muslimin agar tetap memelihara tauhid seperti Nuh a.s. dan pengikut-pengikutnya, serta orang-orang yang mensyukuri nikmat Allah.
Sebagai penjelasan dari penafsiran tersebut, perlu dikemukakan beberapa hadis yang menjelaskan bahwa Nabi Nuh a.s. adalah nabi yang sangat mensyukuri nikmat Allah, sebagaimana tersebut dalam hadis:
Pertama:
Diriwayatkan Muadz bin Anas Al-Juhaniy bahwa Nabi Muhammad saw bersabda, "Sesungguhnya Allah menamakan Nuh sebagai hamba yang sangat mensyukuri nikmat Allah karena apabila telah datang waktu sore dan pagi hari, dia berkata, Mahasuci Allah ketika kamu berada di waktu sore dan di waktu Subuh dan bagi-Nyalah segala puji di langit dan bumi ketika berada di petang hari dan ketika kamu berada di waktu Zuhur." (Riwayat Ibnu Mardawaih)
Kedua:
Apabila Nabi Nuh telah mengenakan baju dan menyantap makanan dia memuji Allah swt. Maka dinamakanlah dia "hamba yang sangat mensyukuri nikmat Allah. (Riwayat Ibnu Jarir ath-thabari, al-Baihaqi, dan al-hakim dari Salman al-Farisi).
Demikianlah doa dan tasbih yang diucapkan oleh Nabi Nuh a.s. yang patut dicontoh dan diamalkan oleh kaum Muslimin.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Yaitu anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh) di dalam bahtera. (Sesungguhnya dia adalah hamba Allah yang banyak bersyukur) kepada Kami dan selalu memuji dalam semua sepak terjangnya.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
...anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh.
Bentuk lengkap ayat ialah, "Hai anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh." Di dalam kalimat ayat ini terkandung makna yang mengingatkan akan nikmat dan karunia Allah. Dengan kata lain, ayat ini seakan-akan mengatakan, "Hai keturunan orang-orang yang Kami selamatkan dan Kami bawa bersama-sama Nuh di dalam bahtera, tirulah jejak bapak kalian!"
Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.
Dengan kata lain, ingatlah kalian semua akan nikmat-Ku kepada kalian, yaitu Kami telah mengutus Nabi Muhammad Saw. kepada kalian.
Di dalam hadis dan asar dari ulama Salaf disebutkan bahwa Nabi Nuh a.s. selalu memuji kepada Allah bila makan, minum, berpakaian, dan dalam semua perbuatannya. Karena itulah maka ia dijuluki sebagai hamba Allah yang banyak bersyukur.
Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Abdul Aziz, telah menceritakan kepada kami Abu Na'im, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Abu Husain, dari Abdullah ibnu Sinan, dari Sa'd ibnu Mas'ud As-Saqafi yang mengatakan, "Sesungguhnya Nabi Nuh mendapat julukan seorang hamba yang banyak bersyukur, tiada lain karena bila hendak makan atau minum ia selalu memuji kepada Allah."
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah, telah menceritakan kepada kami Zakaria ibnu Abu Zaidah, dari Sa'id ibnu Abu Burdah, dari Anas ibnu Malik r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Sesungguhnya Allah benar-benar rida kepada seorang hamba manakala ia makan sesuap atau minum seteguh tidak pernah lupa mengucapkan pujian kepada Allah atas nikmat itu.
Malik telah meriwayatkan dari Zaid ibnu Aslam, bahwa Nabi Saw. selalu memuji kepada Allah dalam semua keadaan.
Imam Bukhari dalam bab ini telah meriwayatkan hadis Abu Zar'ah, dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw. yang telah bersabda, "Aku adalah pemuka anak Adam kelak di hari kiamat," hingga akhir hadis. Di dalam hadis ini disebutkan bahwa lalu mereka datang kepada Nabi Nuh dan meminta, "Hai Nuh, sesungguhnya engkau adalah rasul yang mula-mula diutus Allah untuk penduduk bumi, dan Allah telah memberimu nama julukan seorang hamba yang banyak bersyukur. Maka mohonkanlah syafaat bagi kami kepada Tuhanmu," hingga akhir hadis.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Hai Banû Isrâ'îl, kalian adalah keturunan orang-orang ikhlas yang berada dalam bahtera bersama Nûh setelah mereka beriman dan Kami selamatkan dari ketenggelaman. Jadikanlah Nûh sebagai teladan kalian sebagaimana orang-orang sebelum kalian. Sesungguhnya ia adalah hamba yang banyak bersyukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya."