Skip to content

Al-Qur'an Surat An-Nahl Ayat 83

An-Nahl Ayat ke-83 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

يَعْرِفُوْنَ نِعْمَتَ اللّٰهِ ثُمَّ يُنْكِرُوْنَهَا وَاَكْثَرُهُمُ الْكٰفِرُوْنَ ࣖ ( النحل : ٨٣)

yaʿrifūna
يَعْرِفُونَ
They recognize
mereka mengetahui
niʿ'mata
نِعْمَتَ
(the) Favor
nikmat
l-lahi
ٱللَّهِ
(of) Allah;
Allah
thumma
ثُمَّ
then
kemudian
yunkirūnahā
يُنكِرُونَهَا
they deny it
mereka mengingkarinya
wa-aktharuhumu
وَأَكْثَرُهُمُ
And most of them
dan kebanyakan mereka
l-kāfirūna
ٱلْكَٰفِرُونَ
(are) the disbelievers
orang-orang yang kafir

Transliterasi Latin:

Ya'rifụna ni'matallāhi ṡumma yungkirụnahā wa akṡaruhumul-kāfirụn (QS. 16:83)

English Sahih:

They recognize the favor of Allah; then they deny it. And most of them are disbelievers. (QS. [16]An-Nahl verse 83)

Arti / Terjemahan:

Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir. (QS. An-Nahl ayat 83)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Ketahuilah, wahai Nabi Muhammad, bahwa tuntunan yang kausampaikan kepada mereka sudah amat jelas. Mereka sendiri yang eng-gan mengikuti tuntunanmu itu. Mereka mengetahui bahwa semua nikmat yang mereka dapatkan bersumber dari Allah dan mereka mengakui itu hanya dengan lisan mereka, kemudian mereka mengingkarinya dengan sikap, tingkah laku, dan keyakinan mereka yang sesat. Dan kebanyakan mereka adalah orang yang ingkar kepada Allah atas segala nikmat-Nya dan abai terhadap tuntunan-Nya."

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah menjelaskan dalam ayat ini tentang kesombongan dan ketinggian hati kebanyakan manusia. Mereka mengetahui dengan gamblang bahwa benda-benda itu seperti batu, kayu, besi, dan lain-lain yang menjadi bahan bangunan tempat berteduh mereka, dan kapas, katun, bulu-bulu domba, dan kulit binatang lainnya menjadi bahan pakaian dan keperluan mereka sehari-hari, merupakan karunia yang datang dari Allah swt, bukan dari sembahan-sembahan mereka selain Allah, bahkan bukan pula dari usaha tangan mereka sendiri. Namun demikian, mereka mengingkari bahwa nikmat itu dari Allah swt, sehingga merasa tidak perlu berterima kasih, memanjatkan doa, menyembah, serta beribadah kepada Tuhan Yang Maha Pencipta dan Pemberi nikmat itu. Mereka memandang bahwa nikmat karunia itu berkat patung dan pujaan-pujaan selain Allah atau memandang sebagai hadiah alam semesta semata-mata, yang ada dengan sendirinya. Memang sesungguhnya kebanyakan manusia itu adalah orang-orang kafir yang menentang dan mendustakan wahyu yang disampaikan rasul. Mereka tidak mau beriman kepadanya walaupun mereka mengetahui kebenaran agama yang dibawanya, karena kesombongan dan ketinggian hati mereka.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Mereka mengetahui nikmat Allah) artinya mereka mengakui bahwa semua nikmat itu dari sisi-Nya (kemudian mereka mengingkarinya) karena ternyata mereka menyekutukan-Nya (dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir).

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka meng­ingkarinya.

Maksudnya, mereka mengetahui bahwa Allah-lah yang memberikan semuanya itu kepada mereka, dan Dialah yang mengaruniakannya kepada mereka. Tetapi sekalipun demikian, mereka mengingkari hal itu dan menyembah selain-Nya bersama Dia, dan mereka sandarkan pertolongan dan rezeki kepada selain-Nya.

...dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Zar'ah, telah menceritakan kepada kami Safwan, telah menceritakan kepada kami Al-Walid, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Yazid ibnu Jabir, dari Mujahid, bahwa seorang Arab Badui datang kepada Nabi Saw., lalu berbicara dengan Nabi Saw. Maka Nabi Saw. membacakan kepadanya firman-Nya berikut ini:

Dan Allah menjadikan bagi kalian rumah-rumah kalian sebagai tempat tinggal.
Maka orang Badui itu menjawab, "Ya." Lalu Rasulullah Saw. membaca­kan lagi firman-Nya: dan Dia menjadikan bagi kalian rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak. (An Nahl:80), hingga akhir ayat. Kemudian orang Badui itu menjawab, "Ya." Lalu Nabi Saw. membacakan lagi kepadanya ayat lain yang semuanya dia jawab dengan kalimat, "Ya." Hingga manakala Nabi Saw. membacakan firman-Nya: Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atas kalian agar kalian berserah diri (kepada-Nya). (An Nahl:81) Maka orang Badui itu berpaling pergi, dan Allah menurunkan firman-Nya: Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya. (An Nahl:83), hingga akhir ayat.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Berpalingnya orang-orang kafir dari Islam itu bukan disebabkan oleh ketidaktahuan mereka bahwa Allah adalah sumber segala karunia yang mereka nikmati. Mereka hanya meniru ulah para pendahulu yang ingkar dan enggan bersyukur. Begitulah kenyataannya, sehingga sebagian besar dari mereka adalah orang-orang yang ingkar.