Skip to content

Al-Qur'an Surat An-Nahl Ayat 74

An-Nahl Ayat ke-74 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

فَلَا تَضْرِبُوْا لِلّٰهِ الْاَمْثَالَ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ( النحل : ٧٤)

falā
فَلَا
So (do) not
maka jangan
taḍribū
تَضْرِبُوا۟
put forth
kamu buat/adakan
lillahi
لِلَّهِ
for Allah
bagi Allah
l-amthāla
ٱلْأَمْثَالَۚ
the similitude
perumpamaan (sekutu-sekutu)
inna
إِنَّ
Indeed
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
Allah
yaʿlamu
يَعْلَمُ
knows
mengetahui
wa-antum
وَأَنتُمْ
and you
dan kalian
لَا
(do) not
tidak
taʿlamūna
تَعْلَمُونَ
know
(kalian) mengetahui

Transliterasi Latin:

Fa lā taḍribụ lillāhil-amṡāl, innallāha ya'lamu wa antum lā ta'lamụn (QS. 16:74)

English Sahih:

So do not assert similarities to Allah. Indeed, Allah knows and you do not know. (QS. [16]An-Nahl verse 74)

Arti / Terjemahan:

Maka janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah. Sesungguhnya Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. An-Nahl ayat 74)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Maka janganlah kamu, wahai manusia, mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah dengan menyembah dan mempertuhankan apa pun selain Dia serta menisbatkan sifat-sifat buruk kepada-Nya. Sungguh, Allah mengetahui segala sesuatu, sedang kamu tidak mengetahui kecuali yang telah Allah ajarkan kepada kamu. Karena itu, berbuatlah sesuai arahan Allah sebab hal itu tentu baik bagi kehidupanmu.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah melarang hamba-Nya menyamakan sifat-sifat Allah dengan makhluk-Nya, karena sifat-sifat Allah itu tidak dapat disamai dan ditandingi. Untuk memperkuat pengertian ayat ini, dapat dikemukakan sebuah riwayat dari Ibnu Mundzir dan Abi Hatim dari Ibnu 'Abbas bahwa dia berkata mengenai arti ayat itu bahwa Allah berfirman, "Makanya jangan kamu beranggapan adanya tuhan-tuhan lain selain Aku, karena sesungguhnya tidak ada tuhan selain Aku."
Kemudian Allah swt menegaskan bahwa Allah Maha Mengetahui segala yang ada di langit dan di bumi. Dia mengetahui kejahatan yang dilakukan oleh makhluk-Nya dan Dia pulalah yang berkuasa untuk menghukum mereka dengan siksaan yang pedih. Mereka tidak mengetahui sedikit pun siksaan apa yang harus mereka rasakan.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Maka janganlah kalian menjadikan bagi Allah tandingan-tandingan) artinya janganlah kalian menjadikan bagi Allah persamaan-persamaan yang kalian sekutukan mereka dengan-Nya. (Sesungguhnya Allah mengetahui) bahwa tiada tandingan bagi-Nya (sedangkan kalian tidak mengetahui) hal tersebut.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. berfirman menceritakan perihal orang-orang musyrik yang menyembah selain Allah bersama-Nya, padahal Allah-lah yang memberi­kan nikmat. Pemberi karunia. Yang Menciptakan. Yang memberi rezeki, hanya Dia semata, tiada sekutu bagi-Nya. Tetapi selain dari itu mereka menyembah selain Allah, yaitu berhala-berhala, sekutu-sekutu, dan tandingan-tandingan yang tidak memiliki rezeki barang sedikit pun bagi mereka dari langit dan bumi. Dengan kata lain, sekutu-sekutu itu tidak dapat menurunkan hujan dan tidak dapat menumbuhkan tanam-tanaman dan pohon-pohonan. Dan sembahan-sembahan itu tidaklah memiliki hal tersebut bagi diri mereka. Dengan kata lain, tiadalah bagi mereka hal tersebut dan mereka tidak akan mampu melakukannya walaupun mereka memiliki kehendak. Karena itulah Allah Swt. berfirman:

Maka janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah.

Dengan kata lain, janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu, tandingan-tandingan, dan penyerupaan-penyerupaan bagi-Nya.

Sesungguhnya Allah mengetahui, sedangkan kalian tidak mengetahui.

Yakni sesungguhnya Allah mengetahui dan menyaksikan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia sendiri, sedangkan kalian —karena kebodohan kalian sendiri— mempersekutukan-Nya dengan yang lain.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Seandainya kalian telah meyakini bahwa tuhan-tuhan selain Allah itu tidak akan dapat mendatangkan maslahat apa pun, maka hendaknya kalian tidak menyamakan mereka dengan Allah. Dengan menggunakan analogi-analogi palsu, kalian berusaha membenarkan tindakan kalian menyembah tuhan-tuhan itu. Sesungguhnya Allah mengetahui perbuatan kalian yang keliru dan akan membalasnya, sementara kalian dalam kealpaan dan ketidaksadaran akan masa depan kalian yang buruk.