Skip to content

Al-Qur'an Surat An-Nahl Ayat 4

An-Nahl Ayat ke-4 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ نُّطْفَةٍ فَاِذَا هُوَ خَصِيْمٌ مُّبِيْنٌ ( النحل : ٤)

khalaqa
خَلَقَ
He created
Dia menciptakan
l-insāna
ٱلْإِنسَٰنَ
the human kind
manusia
min
مِن
from
dari
nuṭ'fatin
نُّطْفَةٍ
a minute quantity of semen
air mani
fa-idhā
فَإِذَا
then behold
maka tiba-tiba
huwa
هُوَ
he
ia
khaṣīmun
خَصِيمٌ
(is) an opponent
pembantah
mubīnun
مُّبِينٌ
clear
nyata

Transliterasi Latin:

Khalaqal-insāna min nuṭfatin fa iżā huwa khaṣīmum mubīn (QS. 16:4)

English Sahih:

He created man from a sperm-drop; then at once he is a clear adversary. (QS. [16]An-Nahl verse 4)

Arti / Terjemahan:

Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata. (QS. An-Nahl ayat 4)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dia Yang Mahaesa dan Mahakuasa itu juga telah menciptakan manusia dari setetes mani yang secara lahiriah tampak remeh, tidak berarti, dan tidak berdaya, ternyata dia berubah menjadi manusia yang kuat dan tangguh, bahkan dia berubah menjadi pembantah yang nyata tentang Tuhan dan hakikat dirinya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Kemudian dalam ayat ini, Allah menjelaskan proses kejadian diri manusia bahwa Dia menciptakannya dari nuthfah. Dalam ayat yang lain dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari air yang lemah. Kejadian itu melalui proses perkembangan. Di dalam kandungan, mani berubah menjadi 'alaqah (sesuatu yang menggantung di dinding rahim), kemudian menjadi gumpalan daging. Setelah mengalami jangka waktu 4 bulan mulai terwujud janin yang sempurna, dan setelah 9 bulan kejadian, bayi itu dikeluarkan dari kandungan ibunya ke alam dunia. Setelah itu, bayi masih memerlukan bantuan dan perawatan ibunya untuk disusui, dirawat, dan dididik sampai dewasa dan dapat berpikir secara sempurna.
Manusia yang mengalami proses penciptaan yang rumit dan bertahap, dari makhluk yang lemah menjadi yang perkasa ini, tiba-tiba mengingkari keesaan penciptanya dan terjadinya hari kebangkitan, serta memusuhi para rasul Allah, padahal ia diciptakan hanya sebagai hamba. Manusia bahkan melupakan asal kejadiannya bahwa ia diciptakan dari setetes air yang tidak mempunyai kemampuan sedikit pun. Mereka berkata dengan terus-terang, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah:

Dan tentu mereka akan mengatakan (pula), "Hidup hanyalah di dunia ini, dan kita tidak akan dibangkitkan." (al-An'am/6: 29)

Mereka juga mengingkari kebangkitan kembali manusia setelah mati dan menjadi tulang-belulang. Firman Allah:

¦Dia berkata, "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?" (Yasin/36: 78)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dia telah menciptakan manusia dari mani) mulai dari mani hingga menjadi manusia yang kuat lagi kekar (tiba-tiba ia menjadi pembantah) sangat memusuhi (yang nyata) lalu Allah menjelaskan tentang bantahan manusia itu yang tidak mempercayai adanya hari berbangkit, yaitu melalui firman-Nya yang lain: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh." (Q.S. Yasin 78)

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Tafsir ayat ini tidak diterangkan secara terpisah pada kitab aslinya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Setiap manusia diciptakan dari bahan cair, yaitu sperma. Tetapi kemudian manusia itu berubah menjadi seorang yang sangat membantah hakikat dirinya sendiri, tangguh menghadapi lawan dan kuat argumentasinya.