Skip to content

Al-Qur'an Surat An-Nahl Ayat 21

An-Nahl Ayat ke-21 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اَمْوَاتٌ غَيْرُ اَحْيَاۤءٍ ۗوَمَا يَشْعُرُوْنَۙ اَيَّانَ يُبْعَثُوْنَ ࣖ ( النحل : ٢١)

amwātun
أَمْوَٰتٌ
(They are) dead
mati
ghayru
غَيْرُ
not alive
tidak
aḥyāin
أَحْيَآءٍۖ
not alive
hidup
wamā
وَمَا
And not
dan tidak
yashʿurūna
يَشْعُرُونَ
they perceive
mereka merasa/mengerti
ayyāna
أَيَّانَ
when
kapan
yub'ʿathūna
يُبْعَثُونَ
they will be resurrected
mereka dibangkitkan

Transliterasi Latin:

Amwātun gairu aḥyā`, wa mā yasy'urụna ayyāna yub'aṡụn (QS. 16:21)

English Sahih:

They are [in fact] dead, not alive, and they do not perceive when they will be resurrected. (QS. [16]An-Nahl verse 21)

Arti / Terjemahan:

(Berhala-berhala itu) benda mati tidak hidup, dan berhala-berhala tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan. (QS. An-Nahl ayat 21)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Berhala-berhala itu hanyalah benda mati, tidak hidup. Mereka tidak dapat mengetahui, merasa, tumbuh, bahkan untuk sekadar bergeser sendiri. Dan berhala-berhala itu juga tidak dapat mengetahui sedikit pun kapankah penyembahnya akan dibangkitkan.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah swt lalu menjelaskan bahwa berhala-berhala itu adalah benda mati. Berhala itu tidak dapat memikirkan bagaimana seharusnya mengabulkan doa-doa yang mereka minta. Allah swt menegaskan bahwa patung-patung itu bukanlah benda hidup yang dapat memberikan pengaruh, baik bagi dirinya maupun di luar dirinya. Berhala itu, baik disembah ataupun tidak, tidak akan memberikan faedah apa punjuga dan tidak akan pula menyebabkan kemudaratan.
Di akhir ayat, Allah swt menegaskan bahwa berhala-berhala itu tidak akan mengetahui dan merasakan bila penyembah-penyembahnya kelak dibangkitkan. Hanya Allah, pencipta jagat raya dan isinya saja yang mengetahuinya, sedang patung-patung itu tidak akan mengetahui apa-apa karena hanya merupakan benda-benda mati.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Berhala-berhala itu benda mati) tidak ada rohnya; lafal ini menjadi khabar yang kedua (tidak hidup) berkedudukan menjadi taukid atau pengukuh (dan mereka tidak mengetahui) berhala-berhala tersebut tidak mengetahui (bilakah) menunjukkan makna waktu (mereka akan dibangkitkan) yang dimaksud adalah makhluk semuanya; maka jika keadaannya demikian mengapa berhala-berhala itu mereka sembah? Kalau demikian berarti tiada tuhan melainkan hanya Yang Maha Pencipta, Yang Maha Hidup dan Yang Maha Mengetahui semua yang gaib.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. menyebutkan bahwa Dia mengetahui semua yang terkandung di dalam hati dan semua rahasia, sebagaimana Dia mengetahui hal-hal yang lahir (nyata). Di hari kiamat kelak Dia akan memberikan balasan­Nya kepada setiap orang sesuai dengan amal perbuatannya. Jika amal perbuatannya baik, maka balasannya baik, tetapi jika amal perbuatannya buruk, maka balasannya buruk pula.

Selanjutnya Dia menyebutkan bahwa berhala-berhala yang mereka seru selain Allah tidak dapat membuat sesuatu apa pun, sedangkan mereka sendiri dibuat oleh manusia, seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya menyitir kata-kata kekasih-Nya Nabi Ibrahim a.s., yaitu:

Apakah kalian menyembah patung-patung yang kalian pahat itu? Padahal Allah-lah yang menciptakan kalian dan apa yang kalian perbuat itu? (Ash Shaaffat:95-96)

Firman Allah Swt.:

(Berhala-berhala itu) benda mati, tidak hidup.

Artinya, benda-benda mati tidak bernyawa, maka tidak dapat mendengar, tidak dapat melihat, dan tidak berakal.

...dan berhala-berhala itu tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.

Berhala-berhala itu tidak mengetahui bilakah hari kiamat terjadi. Maka bagaimanakah dapat diharapkan darinya manfaat atau pahala atau balasan? Sesungguhnya yang dapat diharapkan manfaat, pahala, dan balasannya hanyalah Tuhan yang mengetahui segala sesuatu, Dialah Yang mencipta­kan segala sesuatu.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Berhala-berhala itu adalah benda-benda mati yang tidak memiliki indera perasa, tidak dapat bergerak dan tidak mengetahui kapan hari kiamat dan kebangkitan para pemujanya terjadi. Maka tidaklah pantas bagi kalian setelah ini, hai orang-orang yang berakal, kalau kalian mengira bahwa patung-patung itu akan membawa manfaat bagi kalian, lalu kalian menyekutukan Allah.