Skip to content

Al-Qur'an Surat An-Nahl Ayat 104

An-Nahl Ayat ke-104 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اِنَّ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِۙ لَا يَهْدِيْهِمُ اللّٰهُ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ( النحل : ١٠٤)

inna
إِنَّ
Indeed
sesungguhnya
alladhīna
ٱلَّذِينَ
those who
orang-orang yang
لَا
(do) not
tidak
yu'minūna
يُؤْمِنُونَ
believe
beriman
biāyāti
بِـَٔايَٰتِ
in the Verses
kepada ayat-ayat
l-lahi
ٱللَّهِ
(of) Allah
Allah
لَا
not
tidak
yahdīhimu
يَهْدِيهِمُ
Allah will guide them
memberi petunjuk mereka
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah will guide them
Allah
walahum
وَلَهُمْ
and for them
dan bagi mereka
ʿadhābun
عَذَابٌ
(is) a punishment
azab
alīmun
أَلِيمٌ
painful
yang pedih

Transliterasi Latin:

Innallażīna lā yu`minụna bi`āyātillāhi lā yahdīhimullāhu wa lahum 'ażābun alīm (QS. 16:104)

English Sahih:

Indeed, those who do not believe in the verses of Allah – Allah will not guide them, and for them is a painful punishment. (QS. [16]An-Nahl verse 104)

Arti / Terjemahan:

Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (Al Quran), Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih. (QS. An-Nahl ayat 104)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Usai menceritakan keingkaran kaum kafir atas ayat-ayat yang Rasulullah sampaikan, Allah lalu menyebut azab bagi mereka, "Sesungguhnya orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, yaitu Al-Qur'an dan tanda-tanda kebesaran-Nya di alam semesta, Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka menuju keimanan dan mengamalkan tuntunan-Nya, padahal Dia telah menganugerahi mereka potensi iman dan menjelaskan kepada mereka ayat-ayat itu melalui rasul-Nya. Dan akibat keingkaran mereka itu mereka akan mendapat azab yang pedih jika tidak bertobat.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat ini, Allah swt menegaskan bahwa tanpa iman kepada Allah swt dan Al-Qur'an sebagai wahyu-Nya, seseorang tidak akan mendapat petunjuk kepada kebenaran hakiki yang melepaskan dia dari azab. Orang-orang yang mengatakan bahwa Al-Qur'an itu buatan manusia atau dongeng-dongeng zaman kuno, tentu jauh dari hidayah Allah, dan tidak akan dapat menemukan jalan kebenaran.
Al-Qur'an yang seharusnya menjadi penuntun ditinggalkannya, sehingga mereka menjadi sesat. Oleh karena itu, mereka mudah terjerumus ke dalam kejahatan sehingga jiwanya menjadi kotor dan tertutup oleh noda-noda dosa. Mereka itu pasti sengsara dan tersiksa di dunia dan di akhirat.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih) azab yang menyakitkan.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. menyebutkan bahwa Dia tidak akan memberi petunjuk kepada orang yang berpaling dari mengingat-Nya dan berpura-pura tidak tahu terhadap apa yang Dia turunkan kepada Rasul-Nya, serta tidak ada niat dalam dirinya untuk beriman kepada apa yang disampaikan oleh Rasul-Nya dari sisi-Nya. Manusia yang berkarakter seperti ini tidak akan diberi petunjuk oleh Allah untuk beriman kepada ayat-ayat-Nya dan apa yang disampaikan oleh rasul-rasul-Nya di dunia. Dan bagi mereka di akhirat nanti ada azab'yang pedih lagi sangat menyakitkan.

Kemudian Allah Swt. menyebutkan bahwa Rasulullah Saw. bukanlah orang yang mengada-ada, bukan pula pendusta, bahkan sebaliknya hanyalah makhluk yang jahatlah yang berani membuat kedustaan terhadap Allah dan Rasul-Nya. Mereka adalah:

...orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah.

dari kalangan orang-orang kafir dan orang-orang ateis yang terkenal kedustaannya di kalangan manusia. Utusan Allah —yaitu Nabi Muhammad Saw.— adalah orang yang paling benar, paling bertakwa, serta paling sempurna ilmu, pengamalan, iman, dan keyakinannya. Dia terkenal dengan kejujurannya di kalangan kaumnya. Tiada seorang pun yang meragukan hal ini dari kalangan mereka, sehingga mereka memberinya julukan di antara sesama mereka dengan panggilan "Al-Amin".

Ketika Heraklius, Raja Romawi, bertanya kepada Abu Sufyan tentang sifat yang dimiliki oleh Rasulullah Saw., yaitu antara lain Heraklius mengatakan, "Apakah kalian pernah menuduhnya sebagai pendusta sebelum dia mempermaklumatkan seruannya?" Abu Sufyan menjawab, "Tidak pernah." Maka Heraklius berkata, "Tidaklah logis bila dia meninggalkan kedustaan terhadap manusia, lalu ia pergi dan berbuat kedustaan terhadap Allah Swt."

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Sesungguhnya orang-orang yang tidak mau tunduk pada ayat-ayat Allah yang mereka tidak mampu membuat tandingannya dan bersikeras mengingkari ayat-ayatnya, tidak akan diberi petunjuk oleh Allah. Dan di akhirat mereka akan mendapatkan siksa karena membangkang dan ingkar.