Al-Qur'an Surat Yusuf Ayat 88
Yusuf Ayat ke-88 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
فَلَمَّا دَخَلُوْا عَلَيْهِ قَالُوْا يٰٓاَيُّهَا الْعَزِيْزُ مَسَّنَا وَاَهْلَنَا الضُّرُّ وَجِئْنَا بِبِضَاعَةٍ مُّزْجٰىةٍ فَاَوْفِ لَنَا الْكَيْلَ وَتَصَدَّقْ عَلَيْنَاۗ اِنَّ اللّٰهَ يَجْزِى الْمُتَصَدِّقِيْنَ ( يوسف : ٨٨)
- falammā
- فَلَمَّا
- So when
- maka ketika
- dakhalū
- دَخَلُوا۟
- they entered
- mereka masuk
- ʿalayhi
- عَلَيْهِ
- upon him
- kepadanya (Yusuf)
- qālū
- قَالُوا۟
- they said
- mereka berkata
- yāayyuhā
- يَٰٓأَيُّهَا
- "O Aziz!
- hai
- l-ʿazīzu
- ٱلْعَزِيزُ
- "O Aziz!
- Al Aziz/yang mulia
- massanā
- مَسَّنَا
- Has touched us
- telah menimpa kami
- wa-ahlanā
- وَأَهْلَنَا
- and our family
- dan keluarga kami
- l-ḍuru
- ٱلضُّرُّ
- the adversity
- kesengsaraan
- waji'nā
- وَجِئْنَا
- and we have come
- dan kami datang
- bibiḍāʿatin
- بِبِضَٰعَةٍ
- with goods
- dengan barang-barang
- muz'jātin
- مُّزْجَىٰةٍ
- (of) little value
- tak berharga
- fa-awfi
- فَأَوْفِ
- but pay (in) full
- maka sempurnakanlah
- lanā
- لَنَا
- to us
- untuk kami
- l-kayla
- ٱلْكَيْلَ
- the measure
- sukatan
- wataṣaddaq
- وَتَصَدَّقْ
- and be charitable
- dan bersedekahlah
- ʿalaynā
- عَلَيْنَآۖ
- to us
- atas/kepada kami
- inna
- إِنَّ
- Indeed
- sesungguhnya
- l-laha
- ٱللَّهَ
- Allah
- Allah
- yajzī
- يَجْزِى
- rewards
- memberi balasan
- l-mutaṣadiqīna
- ٱلْمُتَصَدِّقِينَ
- the charitable"
- orang-orang yang bersedekah
Transliterasi Latin:
Fa lammā dakhalụ 'alaihi qālụ yā ayyuhal-'azīzu massanā wa ahlanaḍ-ḍurru wa ji`nā bibiḍā'atim muzjātin fa aufi lanal-kaila wa taṣaddaq 'alainā, innallāha yajzil-mutaṣaddiqīn(QS. 12:88)
English Sahih:
So when they entered upon him [i.e., Joseph], they said, "O Azeez, adversity has touched us and our family, and we have come with goods poor in quality, but give us full measure and be charitable to us. Indeed, Allah rewards the charitable." (QS. [12]Yusuf verse 88)
Arti / Terjemahan:
Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata: "Hai Al Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga, maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah". (QS. Yusuf ayat 88)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Anak-anak Nabi Yakub lalu mempersiapkan diri untuk kembali berangkat ke Mesir. Keberangkatan mereka kali ini bukan semata untuk menyelidiki keberadaan Nabi Yusuf, melainkan juga untuk memperoleh bahan makanan karena saat itu cadangan makanan mereka sudah menipis. Maka setelah menempuh perjalanan yang melelahkan, sampailahga kami di Kanaan telah ditimpa kesengsaraan karena paceklik berkepanjangan dan kami datang membawa barang-barang yang tidak berhar mereka di Mesir, dan ketika mereka masuk ke tempat Nabi Yusuf, mereka berkata, "Wahai Al-Aziz yang mulia! Kami dan keluarga untuk ditukar dengan bahan makanan. Hanya itu yang kami miliki, maka kami bermohon, wahai Al-Aziz yang mulia, penuhilah jatah gandum untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami. Sesungguhnya Allah memberi balasan yang berlipat ganda kepada orang yang bersedekah."
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Dalam ayat ini diterangkan bahwa setelah saudara-saudara Yusuf menerima anjuran dari ayahnya untuk kembali ke Mesir, mereka lalu berangkat. Sesampainya di Mesir, mereka masuk ke istana Yusuf dengan segala kerendahan diri. Mereka ingin mengetahui kebenaran keyakinan ayahnya yang pernah mengatakan bahwa al-Aziz itu adalah Yusuf. Mereka berkata kepada al-Aziz bahwa mereka ditimpa musibah kelaparan sehingga mereka menjadi kurus dan lemah karena kekurangan makanan, sedangkan keluarga mereka tidak sedikit. Mereka mengadukan halnya itu kepada al-Aziz, dengan maksud untuk mengetahui keadaan Yusuf dan Bunyamin. Mereka juga mengemukakan bahwa mereka datang membawa dagangan yang jelek dan rendah mutunya, sehingga mungkin tidak ada pedagang yang mau menawarnya. Mereka berharap agar al-Aziz mau menolong mereka dengan menyempurnakan takaran dagangannya tanpa mempertimbangkan kejelekannya. Kekurangan yang harus mereka bayar kepadanya agar disedekahkan saja kepada mereka.
Allah membalas budi baik seseorang yang suka bersedekah dan Dia pulalah yang akan mengganti segala apa yang telah disedekahkan dan diinfakkan itu, sebagaimana firman-Nya:
Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya, dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik. (Saba/34: 39)
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Maka ketika mereka masuk ke tempat Yusuf mereka berkata, "Hai Al-Aziz! Kami dan keluarga kami ditimpa kesengsaraan) yakni kelaparan (dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga) artinya barang-barang yang buruk; setiap orang yang melihatnya pasti akan menolaknya karena mutunya sangat rendah sekali. Disebutkan bahwa barang-barang tersebut berupa dirham-dirham palsu atau barang-barang lainnya (maka sempurnakanlah) genapkanlah (sukatan untuk kami dan bersedekahlah kepada kami) bertoleransilah terhadap kami sekali pun barang-barang kami rendah mutunya (sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah.") artinya Allah memberi mereka pahala. Akhirnya Nabi Yusuf merasa belas kasihan kepada mereka timbullah rasa sayangnya. Kemudian Nabi Yusuf berbicara secara terus terang terhadap mereka untuk menyingkapkan tabir antara dirinya dan mereka.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf.
Bentuk lengkapnya adalah seperti berikut: Bahwa lalu mereka berangkat dan masuk ke negeri Mesir, kemudian masuk ke tempat Yusuf.
Mereka berkata, "Hai Al-Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan.”
Yakni musim kering, paceklik, dan minimnya bahan makanan pokok.
...dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga.
Maksudnya, kami membawa barang yang tak berharga sebagai penukaran dari sukatan yang kami kehendaki. Demikianlah menurut pendapat Mujahid, Al-Hasan, dan lain-lainnya.
Menurut Ibnu Abbas, makna muzjatin ialah barang-barang bekas yang tidak berharga lagi, seperti baju bekas, tali, dan lain-lainnya.
Menurut riwayat lain yang bersumberkan darinya, dirham yang buruk yang nilai tukarnya kurang dari aslinya.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Qatadah dan As-Saddi.
Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa yang dimaksud adalah uang dirham yang sudah cacat.
Abu Saleh mengatakan, yang dimaksud adalah buah sanubar dan biji hijau.
Ad-Dahhak mengatakan, yang dimaksud adalah barang-barang yang sudah tak laku lagi untuk dijadikan alat pertukaran.
Abu Saleh mengatakan bahwa mereka datang dengan membawa biji Al-Batm yang berwarna hijau dan buah sanubar. Orang yang memiliki barang yang tak berharga ini ditolak karena nilai barangnya sudah tidak ada lagi.
Firman Allah Swt. menceritakan tentang ucapan mereka:
...maka sempurnakanlah sukatan untuk kami
Yakni berikanlah kepada kami dengan harga yang tak berarti ini sukatan seperti yang pernah engkau berikan kepada kami sebelumnya. Menurut qiraat ibnu Mas'ud disebutkan fa-auqir rikabana watasaddaq alaina, yakni penuhilah muatan kami dan bersedekahlah kepada kami. Ibnu Juraij mengatakan bahwa bersedekahlah kepada kami dengan mengembalikan saudara kami kepada kami.
Sa'id ibnu Jubair dan As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
...dan bersedekahlah kepada kami.
Mereka mengatakan, bersedekahlah kepada kami dengan menerima barang yang tak berharga ini dan memaafkannya.
Sufyan ibnu Uyaynah pernah ditanya, "Apakah sedekah pernah diharamkan atas seseorang dari kalangan para nabi sebelum Nabi Muhammad Saw.?" Maka Sufyan ibnu Uyaynah menjawab, "Tidakkah engkau pernah mendengar firman-Nya:
...maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah.
Demikianlah menurut riwayat Ibnu Jarir, dari Al-Haris, dari Al-Qasim, dari Sufyan ibnu Uyaynah.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Haris, telah menceritakan kepada kami Al-Qasim, telah menceritakan kepada kami Marwan ibnu Mu'awiyah, dari Usman ibnul Aswad, bahwa ia pernah mendengar Mujahid ketika ditanya, "Apakah makruh bila seseorang mengatakan dalam doanya, 'Ya Allah, bersedekahlah kepadaku'?" Mujahid menjawab, "Ya, sesungguhnya sedekah itu hanyalah bagi orang yang mencari pahala (sedangkan Allah tidak memerlukannya)."
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Saudara-saudara Yûsuf itu kemudian melaksanakan perintah ayahnya dan pergi ke Mesir. Ketika tampak penguasa kerajaan yang dari kejauhan mirip Yûsuf, mereka pun berusaha menyamar agar dapat bertemu dengan penguasa Mesir itu. Ketika menghadap sang penguasa itu mereka berkata, "Paduka, kami sekeluarga tertimpa musibah kelaparan yang menyebabkan jiwa dan raga kami sakit. Kami dahulu pernah datang kepada paduka dengan membawa sedikit barang, tapi kemudian barang itu dikembalikan kepada kami karena berjumlah sedikit dan tak berharga, serta tidak seimbang dengan apa yang kami harapkan dari paduka. Karena kami mengharap paduka untuk tidak mengurangi dan tidak melebihkan timbangan, maka penuhilah timbangan kami. Jadikanlah yang lebih dari hak yang kami terima sebagai sedekah. Sesungguhnya Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah dengan pahala yang lebih baik."