Al-Qur'an Surat Yusuf Ayat 108
Yusuf Ayat ke-108 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
قُلْ هٰذِهٖ سَبِيْلِيْٓ اَدْعُوْٓا اِلَى اللّٰهِ ۗعَلٰى بَصِيْرَةٍ اَنَا۠ وَمَنِ اتَّبَعَنِيْ ۗوَسُبْحٰنَ اللّٰهِ وَمَآ اَنَا۠ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ ( يوسف : ١٠٨)
- qul
- قُلْ
- Say
- katakanlah
- hādhihi
- هَٰذِهِۦ
- "This
- ini
- sabīlī
- سَبِيلِىٓ
- (is) my way;
- jalanku
- adʿū
- أَدْعُوٓا۟
- I invite
- aku berseru
- ilā
- إِلَى
- to
- kepada
- l-lahi
- ٱللَّهِۚ
- Allah
- Allah
- ʿalā
- عَلَىٰ
- with
- atas
- baṣīratin
- بَصِيرَةٍ
- insight
- pandangan/hujjah yang nyata
- anā
- أَنَا۠
- I
- aku
- wamani
- وَمَنِ
- and whoever
- dan orang-orang
- ittabaʿanī
- ٱتَّبَعَنِىۖ
- follows me
- mengikutiku
- wasub'ḥāna
- وَسُبْحَٰنَ
- And Glory be
- Maha Suci
- l-lahi
- ٱللَّهِ
- (to) Allah
- Allah
- wamā
- وَمَآ
- and not
- dan tidaklah
- anā
- أَنَا۠
- I am
- aku
- mina
- مِنَ
- of
- dari/termasuk
- l-mush'rikīna
- ٱلْمُشْرِكِينَ
- the polytheists"
- orang-orang yang musyrik
Transliterasi Latin:
Qul hāżihī sabīlī ad'ū ilallāh, 'alā baṣīratin ana wa manittaba'anī, wa sub-ḥānallāhi wa mā ana minal-musyrikīn(QS. 12:108)
English Sahih:
Say, "This is my way; I invite to Allah with insight, I and those who follow me. And exalted is Allah; and I am not of those who associate others with Him." (QS. [12]Yusuf verse 108)
Arti / Terjemahan:
Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". (QS. Yusuf ayat 108)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah menjelaskan bahwa kebanyakan manusia berpaling dan tetap enggan menerima kebenaran tentang keesaan-Nya. Allah lalu berpesan kepada Rasulullah, "Katakanlah, wahai Muhammad, 'Inilah jalan yang Allah tunjukkan ke-pada-ku. Aku dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh yang mengikutiku mengajak kamu kepada Allah dengan yakin serta mengandung bukti-bukti yang mengetuk akal dan perasaan manusia. Mahasuci Allah dengan segala kesempurnaan-Nya, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik yang mempersekutukan Allah dengan yang lain.'"
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Pada ayat ini, Allah swt memerintahkan kepada Muhammad saw untuk memberitahu umatnya bahwa dakwah yang dijalankannya, yang bertujuan mengajak manusia mengesakan Allah swt dan mengikhlaskan ibadah hanya kepada-Nya, adalah menjadi tugas dan kewajibannya. Rasul memiliki keyakinan bahwa usahanya ini akan berhasil karena apa yang dikemukakan dan dilaksanakannya dilandasi dengan bukti-bukti dan hujjah yang nyata. Yang demikian itu menjadi tugas dan kewajiban bagi orang-orang yang mempercayai dan mengikutinya sehingga segala macam bentuk penghambaan kepada selain Allah bisa musnah dari permukaan bumi ini. Perhatikanlah firman Allah swt yang mengajarkan cara berdakwah kepada Rasul dan umatnya:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik. (an-Nahl/16: 125)
Pada potongan ayat berikutnya, Allah mengajarkan Muhammad saw untuk mensucikan-Nya dari tuduhan adanya sekutu dengan mengatakan Mahasuci Allah swt dari sangkaan bahwa Dia mempunyai sekutu dalam kekuasaan-Nya, dan ada yang wajib disembah selain Dia. Langit dan bumi serta segala isinya, bahkan semua yang ada, bertasbih menyucikan Allah dari hal yang demikian itu, firman Allah swt:
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia adalah Maha Penyantun, Maha Pengampun. (al-Isra/17: 44)
Ayat 108 ini ditutup dengan satu ketegasan bahwa Nabi Muhammad saw tidak termasuk orang-orang yang musyrik.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Katakanlah) kepada mereka ("Inilah jalanku) pengertian jalan di sini dijelaskan oleh firman berikutnya; yaitu: (aku mengajak kepada) agama (Allah dengan hujah yang nyata) hujah yang jelas lagi gamblang (yaitu aku dan orang-orang yang mengikutiku) orang-orang yang beriman kepadaku. Lafal man diathafkan kepada lafal ana yang berkedudukan menjadi mubtada daripada khabar yang disebutkan sebelumnya (Maha Suci Allah) kalimat ini dimaksud mensucikan Allah daripada semua jenis sekutu (dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.") kalimat ini termasuk ke dalam rangkaian keterangan daripada lafal sabiilii di atas.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Allah Swt. berfirman kepada Rasul-Nya untuk menyampaikan kepada manusia dan jin bahwa inilah jalan agamaku dan sunnahku, yaitu menyeru kepada persaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku menyeru kepada Allah dengan hujah yang nyata, keyakinan dan bukti akan kebenaran seruan ini. Seruan ini dilakukan pula oleh semua orang yang mengikuti jalanku atas dasar hujah yang nyata dan bukti yang jelas menurut rasio dan syara'.
Firman Allah Swt.:
Mahasuci Allah.
Artinya, aku menyucikan Allah, mengagungkan-Nya, dan membesarkanNya dari semua kemusyrikan, tandingan, persamaan, anak, orang tua, istri, pembantu atau penasihat. Mahasuci dan Mahatinggi Allah dari memiliki kesemuanya itu dengan ketinggian yang sebesar-besarnya.
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (Al-Isra:44)
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Ingatkanlah mereka, wahai Muhammad, tentang betapa tinggi dan mulianya tujuan dan tugasmu. Katakan kepada mereka, "Ini adalah jalanku. Aku mengajak manusia menuju jalan Allah dengan penuh keyakinan. Demikian pula orang-orang yang mengikuti jalanku dan mempercayai syariat yang aku bawa. Mereka pun mengajak kepada jalan Allah. Aku menyucikan Allah dari sifat-sifat yang tidak pantas disandang-Nya, dan aku bukan orang yang menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun."