Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Qari'ah Ayat 11

Al-Qari'ah Ayat ke-11 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

نَارٌ حَامِيَةٌ ࣖ ( القارعة : ١١)

nārun
نَارٌ
A Fire
api
ḥāmiyatun
حَامِيَةٌۢ
intensely hot
sangat panas

Transliterasi Latin:

Nārun ḥāmiyah (QS. 101:11)

English Sahih:

It is a Fire, intensely hot. (QS. [101]Al-Qari'ah verse 11)

Arti / Terjemahan:

(Yaitu) api yang sangat panas. (QS. Al-Qari'ah ayat 11)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Neraka Hawiyah itu adalah api yang sangat panas dan menjadikan apa saja yang masuk ke dalamnya hancur lebur dan leleh.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat ini, Allah menjelaskan arti kata hawiyah dalam bentuk pertanyaan, yaitu: apakah neraka Hawiyah itu dan dari apa ia dijadikan? Neraka Hawiyah adalah api yang menyala-nyala yang sangat panas di mana orang-orang yang berdosa dijerumuskan ke dalamnya untuk menerima balasan atas kejahatan dan kemungkaran yang mereka lakukan. Ayat ini menggambarkan jika semua api di seluruh dunia dikumpulkan dan dipersatukan, tidak akan dapat menyamai panasnya api neraka Hawiyah.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

Neraka Haawiyah itu adalah (api yang sangat panas) yang panasnya luar biasa; huruf Ha yang terdapat pada lafal Hiyah adalah Ha Sakat, baik dalam keadaan Washal ataupun Waqaf tetap dibaca. Tetapi menurut suatu qiraat tidak dibaca bila dalam keadaan Washal.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt:

(Yaitu) api yang sangat panas. (Al-Qari'ah: 11)

Yakni sangat panas lagi sangat kuat nyala dan gejolak apinya.

Abu Mus'ab telah meriwayatkan dari Malik, dari Abuz Zanad, dari Al-A'raj, dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Saw. pernah bersabda: Api Bani Adam yang biasa kalian nyalakan merupakan satu bagian dari tujuh puluh bagian api neraka Jahanam. Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, itu pun sudah mencukupi kebutuhan." Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya api neraka itu lebih unggul di atasnya dengan enam puluh sembilan bagian.

Imam Bukhari meriwayatkannya dari Ismail ibnu Abu Uwais, dari Malik. Dan Imam Muslim meriwayatkannya dari Qutaibah, dari Al-Mugirah ibnu Abdur Rahman ibnu Abuz Zanad dengan sanad yang sama. Dan pada sebagian lafaznya disebutkan: Sesungguhnya api neraka itu lebih unggul daripada api dunia dengan enam puluh sembilan kali lipatnya, yang masing-masing bagian sama panasnya sama dengan panas api dunia.

Imam Ahmad mengatakan. telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Muhammad ibnu Abu Ziyad; ia pernah mendengar Abu Hurairah mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abul Qasim alias Nabi Saw. bersabda: Api Bani Adam yang biasa kalian nyalakan merupakan suatu bagian dari tujuh puluh bagian api neraka Jahanam. Lalu seorang lelaki berkata, "Sesungguhnya satu bagian itu pun benar-benar sudah cukup." Maka Nabi Saw. bersabda: Sesungguhnya api neraka Jahanam itu lebih panas daripada api dunia dengan enam puluh sembilan kali kelipatannya, bagian demi bagiannya.

Hadis diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan cara munfarid melalui jalur ini, tetapi dengan syarat Muslim.

Imam Ahmad telah meriwayatkan pula bahwa telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Abuz Zanad, dari Al-A'raj, dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw. Dan juga Amr, dari Yahya ibnu Ja'dah: Sesungguhnya api kalian ini merupakan satu bagian dari tujuh puluh bagian api neraka Jahanam. Ia telah dicelupkan ke dalam laut sebanyak dua kali; seandainya tidak demikian, niscaya Allah tidak akan menjadikan padanya suatu manfaatpun bagi seseorang.

Ini dengan syarat Sahihain, tetapi mereka tidak ada yang mengetengahkannya dari jalur ini.

Imam Muslim telah meriwayatkan di dalam kitab sahihnya melalui suatu jalur.

Al-Bazzar meriwayatkannya melalui hadis Abdullah ibnu Mas'ud dan Abu Sa'id Al-Khudri:

Api kalian ini merupakan suatu bagian dari tujuh puluh bagian.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Qutaibah, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz ibnu Muhammad Ad-Darawardi, dari Sahl, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Api ini merupakan suatu bagian dari seratus bagian api neraka Jahanam.

Imam Ahmad meriwayatkannya secara munfarid dari jalur ini, tetapi harus dengan syarat Muslim pula.

Abul Qasim Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Amr Al-Khallal, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnul Munzir Al-Hizami, telah menceritakan kepada kami Ma'an ibnu Isa Al-Qazzaz, dari Malik, dari pamannya Abu Suhail, dari ayahnya, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Tahukah kalian bagaimana perumpamaan api kalian ini bila dibandingkan dengan api neraka Jahanam. Sesungguhnya api neraka Jahanam itu lebih hitam asapnya daripada api kalian ini dengan tujuh puluh kali lipatnya.

Abu Mus'ab telah meriwayatkannya dari Malik, tetapi ia tidak me-rafa '-kannya.

Imam Turmuzi dan Imam Ibnu Majah telah meriwayatkan:

dari Abbas Ad-Dauri, dari Yahya ibnu Bukair, telah menceritakan kepada kami Syarik, dari Asim, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah yang meiigatakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Api neraka dinyalakan selama seribu tahun hingga memerah, kemudian dinyalakan lagi selama seribu tahun hingga memutih, kemudian dinyalakan lagi selama seribu tahun hingga menghitam, maka api neraka itu hitam lagi gelap.

Hadis ini telah diriwayatkan pula melalui Anas dan Umar ibnul Khattab. Dan telah disebutkan di dalam hadis yang ada pada Imam Ahmad:

melalui jalur Abu Usman An-Nahdi, dari Anas, dari Abu Nadrah Al-Ma'badi, dari Abu Sa'id dan Ajlan maula Al-Musyma'il, dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Sesungguhnya ahli neraka yang paling ringan azabnya ialah seseorang yang mengenakan sepasang terompah, yang otaknya mendidih karenanya.

Di dalam kitab Sahihain disebutkan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:

Neraka mengadu kepada Tuhannya, untuk itu ia berkata, "Ya Tuhanku, sebagian dariku memakan sebagian yang lainnya, " maka diberi izin baginya untuk mengeluarkan dua kali hembusan napasnya; sekali di musim dingin dan yang sekali lagi di musim panas. Maka yang sangat dingin yang kamu jumpai di musim dingin bersumber darinya. Dan panas yang amat terik yang kamu jumpai di musim panas, bersumber dari panasnya.

Di dalam kitab Sahihain disebutkan:

Apabila panas sangat terik, maka tunggulah sampai panasnya menurun dan jangan salat dahulu, karena sesungguhnya panas yang memuncak itu merupakan embusan dari neraka Jahanam.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Yaitu api yang sangat panas, yang tingkat kepanasannya tidak akan pernah dicapai jenis api yang lain, walaupun menyala-nyala dengan diisi bahan bakar.