Skip to content

Al-Qur'an Surat Yunus Ayat 44

Yunus Ayat ke-44 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَظْلِمُ النَّاسَ شَيْـًٔا وَّلٰكِنَّ النَّاسَ اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ ( يونس : ٤٤)

inna
إِنَّ
Indeed
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
Allah
لَا
(does) not
tidak
yaẓlimu
يَظْلِمُ
wrong
menganiaya
l-nāsa
ٱلنَّاسَ
the people
manusia
shayan
شَيْـًٔا
(in) anything
sesuatu/sedikitpun
walākinna
وَلَٰكِنَّ
but
akan tetapi
l-nāsa
ٱلنَّاسَ
the people
manusia
anfusahum
أَنفُسَهُمْ
wrong themselves
diri mereka sendiri
yaẓlimūna
يَظْلِمُونَ
wrong themselves
mereka menganiaya

Transliterasi Latin:

Innallāha lā yaẓlimun-nāsa syai`aw wa lākinnan-nāsa anfusahum yaẓlimụn (QS. 10:44)

English Sahih:

Indeed, Allah does not wrong the people at all, but it is the people who are wronging themselves. (QS. [10]Yunus verse 44)

Arti / Terjemahan:

Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri. (QS. Yunus ayat 44)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Sesungguhnya Allah tidak menzalimi manusia sedikit pun, karena Dia sudah memberikan petunjuk menuju jalan kebenaran dan melarang ke jalan kesesatan serta memberi kebebasan kepada manusia untuk menentukan pilihan, tetapi manusia itulah yang menzalimi dirinya sendiri dengan berbuat kejahatan dan mengabaikan kebenaran.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Kemudian Allah menandaskan kepada kaum Muslimin, bahwa Dia tidak akan menganiaya hambanya dan tidak akan mengurangi daya indera dan semua alat yang dimiliki manusia untuk memperoleh petunjuk, agar mereka sampai kepada kebenaran dan dapat mempedomani petunjuk itu sehingga dapat melaksanakannya untuk mencapai segala sesuatu yang bermanfaat bagi mereka, asalkan manusia itu sendiri mau mempergunakan pancainderanya sebaik-baiknya. Kalau terjadi sebaliknya, merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. Karena mereka diberi mata dan telinga, tetapi tidak mau memahami petunjuk Allah berarti merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. Karena mereka tidak mau mendengar, dan diberi hati tetapi tidak mau mengerti, maka sepantasnyalah apabila mereka disiksa sebab menganiaya diri mereka sendiri. Allah telah menurunkan utusan untuk membimbing mereka kepada kehidupan yang bahagia di dunia dan di akhirat, tetapi mereka tidak mau mendengar dan tidak mau menaatinya, maka apabila mereka tersesat di dunia dan di akhirat kelak dijatuhi siksaan yang berat, maka yang menganiaya mereka itu tiada lain adalah diri mereka sendiri.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Sesungguhnya Allah tidak berbuat lalim kepada manusia sedikit pun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat lalim kepada diri mereka sendiri).

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. menyebutkan bahwa Dia tidaklah menganiaya seorang pun, sekalipun dia telah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, membuat melihat orang yang tadinya buta, membuka mata yang tadinya terkatup, membuka telinga yang tadinya tuli, membuka hati yang tadinya tertutup rapat, dan membuat orang yang selain mereka sesat dari jalan keimanan. Karena Dia adalah Penguasa Yang Maha Mengatur segala sesuatu yang ada di dalam kerajaan­Nya, sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya. Dialah Tuhan yang tidak ada seorang pun meminta pertanggungjawaban-Nya dari apa yang telah dtperbuat-Nya, sedangkan mereka pasti dimintai pertanggung­jawabannya. Demikian itu berkat ilmu-Nya, kebijaksanaan-Nya, dan keadilan-Nya. Karena itulah dalam firman berikutnya disebutkan:

Sesungguhnya Allah tidak berbuat aniaya kepada manusia sedikit pun, tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri.

Di dalam sebuah hadis dari Abu Zar, dari Nabi Saw., dalam hadis qudsi yang diriwayatkan oleh Nabi Saw. dari Tuhannya disebutkan:

Hai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan perbuatan aniaya atas diri-Ku, dan Aku menjadikannya haram pula di antara kalian. Maka janganlah kalian saling berbuat aniaya.

Dan pada akhir hadis Qudsi ini disebutkan:

Hai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya ini adalah hasil amal per­buatan kalian yang Aku catatkan untuk kalian, kemudian Aku membalaskannya kepada kalian secara penuh Maka barang siapa yang menjumpai kebaikan (pada catatan amal perbuatannya), hendaklah ia memuji kepada Allah, dan barang siapa yang menjumpai(nya) selain dari itu, maka janganlah ia mencela kecuali dirinya sendiri.

Hadis ini secara panjang lebar diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Sesungguhnya Allah Swt. akan memberikan balasan bagi manusia sesuai dengan perbuatan mereka dengan adil. Dia tidak menzalimi seorang pun dari mereka, tetapi manusialah yang menzalimi diri mereka sendiri dengan memilih kekufuran daripada keimanan.