Skip to content

Al-Qur'an Surat Yunus Ayat 23

Yunus Ayat ke-23 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

فَلَمَّآ اَنْجٰىهُمْ اِذَا هُمْ يَبْغُوْنَ فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗيٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّمَا بَغْيُكُمْ عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ مَّتَاعَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۖ ثُمَّ اِلَيْنَا مَرْجِعُكُمْ فَنُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ( يونس : ٢٣)

falammā
فَلَمَّآ
But when
maka setelah
anjāhum
أَنجَىٰهُمْ
He saved them
Kami selamatkan mereka
idhā
إِذَا
behold!
tiba-tiba
hum
هُمْ
They
mereka
yabghūna
يَبْغُونَ
rebel
mereka melampaui batas/membuat kezaliman
فِى
in
di
l-arḍi
ٱلْأَرْضِ
the earth
bumi
bighayri
بِغَيْرِ
without
dengan tidak/tanpa
l-ḥaqi
ٱلْحَقِّۗ
[the] right
benar/hak
yāayyuhā
يَٰٓأَيُّهَا
O mankind!
hai
l-nāsu
ٱلنَّاسُ
O mankind!
manusia
innamā
إِنَّمَا
Only
sesungguhnya hanyalah
baghyukum
بَغْيُكُمْ
your rebellion
pelampauan batasmu/kezalimanmu
ʿalā
عَلَىٰٓ
(is) against
atas
anfusikum
أَنفُسِكُمۖ
yourselves
diri kalian sendiri
matāʿa
مَّتَٰعَ
(the) enjoyment
kesenangan
l-ḥayati
ٱلْحَيَوٰةِ
(of) the life
kehidupan
l-dun'yā
ٱلدُّنْيَاۖ
(of) the world
dunia
thumma
ثُمَّ
Then
kemudian
ilaynā
إِلَيْنَا
to Us
kepada Kami
marjiʿukum
مَرْجِعُكُمْ
(is) your return
tempat kembalimu
fanunabbi-ukum
فَنُنَبِّئُكُم
and We will inform you
maka/lalu Kami jelaskan kepadamu
bimā
بِمَا
of what
dengan/tentang apa
kuntum
كُنتُمْ
you used (to)
kalian adalah
taʿmalūna
تَعْمَلُونَ
do
kamu kerjakan

Transliterasi Latin:

Fa lammā anjāhum iżā hum yabgụna fil-arḍi bigairil-ḥaqq, yā ayyuhan-nāsu innamā bagyukum 'alā anfusikum matā'al-ḥayātid-dun-yā ṡumma ilainā marji'ukum fa nunabbi`ukum bimā kuntum ta'malụn (QS. 10:23)

English Sahih:

But when He saves them, at once they commit injustice upon the earth without right. O mankind, your injustice is only against yourselves, [being merely] the enjoyment of worldly life. Then to Us is your return, and We will inform you of what you used to do. (QS. [10]Yunus verse 23)

Arti / Terjemahan:

Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia, sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri; (hasil kezalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi, kemudian kepada Kami-lah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Yunus ayat 23)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Manusia pada umumnya memang suka berbasa basi, bahkan pada situasi kritis sering mengobral janji akan berbuat baik dan berakhlak terpuji, tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka, malah mereka mengulangi berbuat kezaliman, yakni mempersekutukan Allah dan melaksanakan kedurhakaan lainnya di bumi tanpa alasan yang benar. Kezaliman mereka sungguh melampaui batas, karena itu Allah mengingatkan, Wahai manusia! Sesungguhnya kezalimanmu bahayanya akan menimpa dirimu sendiri; kenikmatan yang kamu rasakan itu hanya kenikmatan hidup duniawi yang bersifat sementara, selanjutnya kepada Kamilah kembalimu setelah kematian menjemputmu, kelak di akhirat akan Kami kabarkan kepadamu hukuman atas segala apa yang telah kamu kerjakan selama hidup di dunia.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Setelah Allah melepaskan mereka dari malapetaka itu dan mereka merasa senang dan hilang segala kekhawatirannya, mereka lupa kepada Yang Maha Penyelamat dan Pemberi Karunia, bahkan mereka durhaka kepada-Nya dan kembali berbuat kebinasaan di muka bumi dengan melakukan kezaliman dan kekacauan di antara manusia.
Demikianlah Allah melukiskan watak dan tabiat manusia. Mereka ingat dan merendahkan diri kepada Allah bila mendapat kesengsaraan dan bila malapetaka itu telah lenyap, mereka lupa bahkan kembali mendurhakai Allah.
Watak dan tabiat yang dilukiskan di atas menunjukkan kelemahan manusia, karena itu hendaklah manusia insaf dan sadar atas kelemahan itu. Janganlah kelemahan itu membawa mereka kepada malapetaka yang lebih besar. Sikap congkak dan perbuatan zalim itu, seandainya merupakan suatu kesenangan baginya, maka itu adalah kesenangan sementara, selama hidup di dunia, sedang kesenangan dan kebahagiaan yang kekal ialah kesenangan dan kebahagiaan yang ditimbulkan oleh kepatuhan kepada Allah dalam keadaan bagaimanapun, baik dalam keadaan senang dan sengsara, suka dan duka, dalam keadaan rugi dan beruntung dan sebagainya. Kesenangan dan kebahagiaan yang demikian akan dirasakan selama hidup di dunia, lebih-lebih di akhirat nanti.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Maha setelah Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kelaliman di muka bumi tanpa alasan yang benar) mereka melakukan kemusyrikan. (Hai manusia, sesungguhnya perbuatan kelewat batas kalian) perbuatan kelaliman kalian (akan menimpa diri kalian sendiri) karena sesungguhnya yang menanggung dosanya adalah diri kalian sendiri (hal itu hanyalah kenikmatan duniawi) kalian bersenang-senang dengannya dalam waktu yang sedikit. (Kemudian kepada Kamilah kembali kalian) sesudah mati (lalu Kami kabarkan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan) maka Kami membalas kalian berdasarkannya. Menurut suatu qiraat lafal mataa'un dibaca nashab sehingga menjadi mataa'an, artinya kalian bersenang-senang.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Maka setelah Allah menyelamatkan mereka.

Yaitu dari keadaan bahaya tersebut.

...tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar.

seakan-akan tidak pernah terjadi apa pun terhadap diri mereka, seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. (Yunus:12)

Firman Allah Swt.:

Hai manusia, sesungguhnya (bencana) kezaliman kalian akan menimpa diri kalian sendiri.

Artinya, sesungguhnya yang merasakan bencana kezaliman kalian ini hanyalah diri kalian sendiri, dan kalian tidak dapat menimpakan bahaya apa pun terhadap seseorang selain diri kalian, seperti apa yang disebutkan di dalam sebuah hadis:

Tiada suatu dosa pun yang lebih layak untuk disegerakan oleh Allah siksaan terhadap pelakunya di dunia ini di samping siksaan yang disiapkan oleh Allah untuknya kelak di hari akhirat selain dari perbuatan bagyu (zina) dan memutuskan hubungan silaturahmi.

Firman Allah Swt.:

...(hasil kezaliman) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi.

Artinya, sesungguhnya yang kalian peroleh hanyalah kesenangan dalam kehidupan dunia yang rendah lagi hina itu.

kemudian kepada Kami-lah kalian kembali.

Yakni hanya kepada Kami-lah kalian akan dikembalikan.

...lalu Kami kabarkan kepada kalian.

Yakni kemudian Kami katakan kepada kalian semua amal perbuatan kalian, lalu Kami akan membalaskannya kepada kalian secara penuh. Maka barang siapa yang menjumpai kebaikan dalam amal perbuatannya, hendaklah ia memuji Allah: dan barang siapa yang menjumpai amal perbuatannya kebalikan dari itu. maka janganlah ia mencela kecuali hanya kepada dirinya sendiri.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Lalu, ketika Dia menolong mereka dari kebinasaan yang hampir menimpa, mereka mengingkari janji dan kembali dengan cepat kepada kejahatan sebagaimana keadaan mereka semula. Wahai manusia yang mengingkari janji, sesungguhnya dampak buruk dari kejahatan dan kezaliman kalian akan kembali kepada kalian sendiri. Dan sesungguhnya kenikmatan yang kalian rasakan di dunia adalah kenikmatan duniawi yang fana. Kemudian kepada Allahlah, pada akhirnya, tempat kembali kalian. Dia akan memberikan balasan dari segala perbuatan yang telah kalian lakukan di dunia.