Skip to content

Al-Qur'an Surat Yunus Ayat 19

Yunus Ayat ke-19 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَمَا كَانَ النَّاسُ اِلَّآ اُمَّةً وَّاحِدَةً فَاخْتَلَفُوْاۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ فِيْمَا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ ( يونس : ١٩)

wamā
وَمَا
And not
dan tidak
kāna
كَانَ
was
ada
l-nāsu
ٱلنَّاسُ
the mankind
manusia
illā
إِلَّآ
but
kecuali
ummatan
أُمَّةً
a community
umat
wāḥidatan
وَٰحِدَةً
one
satu
fa-ikh'talafū
فَٱخْتَلَفُوا۟ۚ
then they differed
maka/lalu mereka berselisih
walawlā
وَلَوْلَا
And had (it) not been
dan jikalau tidak
kalimatun
كَلِمَةٌ
a word
kalimat/ketetapan
sabaqat
سَبَقَتْ
(that) preceded
terdahulu
min
مِن
from
dari
rabbika
رَّبِّكَ
your Lord
Tuhanmu
laquḍiya
لَقُضِىَ
surely, it (would) have been judged
pasti telah diputuskan
baynahum
بَيْنَهُمْ
between them
diantara mereka
fīmā
فِيمَا
concerning what
dalam/tentang apa
fīhi
فِيهِ
[therein]
didalamnya
yakhtalifūna
يَخْتَلِفُونَ
they differ
mereka perselisihkan

Transliterasi Latin:

Wa mā kānan-nāsu illā ummataw wāḥidatan fakhtalafụ, walau lā kalimatun sabaqat mir rabbika laquḍiya bainahum fīmā fīhi yakhtalifụn (QS. 10:19)

English Sahih:

And mankind was not but one community [united in religion], but [then] they differed. And if not for a word that preceded from your Lord, it would have been judged between them [immediately] concerning that over which they differ. (QS. [10]Yunus verse 19)

Arti / Terjemahan:

Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu. (QS. Yunus ayat 19)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Penyembahan terhadap selain Allah sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang musyrik adalah sebuah penyimpangan yang tidak dikenal pada awal kehidupan manusia, karena manusia diciptakan dalam keadaan fitrah. Ayat ini menegaskan bahwa dan manusia itu dahulunya hanyalah satu umat, mereka semuanya tunduk dan patuh kepada Allah, kemudian mereka terkena godaan setan sehingga berselisih, yakni ada yang tetap taat dan ada yang durhaka bahkan mereka terpecah menjadi kelompok-kelompok yang berbeda keyakinan. Kalau tidak karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu, bahwa perselisihan manusia di dunia itu akan diputuskan di akhirat, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka ketika di dunia ini, tentang apa yang mereka perselisihkan itu.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Yang dimaksud satu umat di sini ialah satu akidah, yaitu percaya kepada Allah Yang Maha Esa, karena manusia sejak dilahirkan ke dunia telah menganut kepercayaan tauhid, Allah telah mengambil kesaksian terhadap manusia, sejak mereka dikeluarkan dari sulbi, (lihat tafsir Surah al-Baqarah/2: 213 dan al-Araf/7: 172) sebagai fitrah kejadiannya, seperti sabda Nabi Muhammad saw:
Tiap anak yang lahir itu dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi atau Nasrani atau Majusi. (Riwayat Abi Yala, ath-thabrani dan al-Baihaqi dari al-Aswad bin Sari)
Pada mulanya, manusia hidup sederhana, dalam satu kesatuan, seakan-akan mereka satu keluarga. Akan tetapi, setelah mereka berkembang biak, terbentuklah suku-suku dan bangsa-bangsa yang berbeda-beda, baik dari sisi kepentingan maupun kemaslahatannya. Karena hawa nafsu, merekapun berselisih. Oleh karena itu, Allah mengutus kepada mereka para rasul yang menyampaikan petunjuk Allah, untuk menghilangkan perselisihan dan perbedaan pendapat di antara mereka. Para rasul itu membawa kitab yang berisi wahyu Allah. Kemudian manusia berselisih pula tentang kitab yang telah diturunkan Allah itu, sehingga terjadilah permusuhan dan pertarungan di antara mereka.
Sebagian mufasir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan "manusia" dalam ayat ini ialah orang Arab. Mereka dahulu adalah pengikut-pengikut agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim, agama yang mengakui keesaan Allah. Kemudian masuklah unsur syirik kepada kepercayaan mereka, sehingga sebagian mereka menyembah berhala di samping menyembah Allah dan sebagian masih tetap menganut agama Nabi Ibrahim. Terjadilah perselisihan antara kedua golongan itu.
Jika diperhatikan antara kedua pendapat ini maka tidak ada perbedaan pokok, karena pendapat pertama adalah sifatnya umum, meliputi seluruh manusia yang ada di dunia, sedangkan pendapat kedua adalah khusus untuk orang Arab saja, tetapi tidak menutup kemungkinan berlakunya untuk semua manusia.
Dengan peringatan yang sangat keras dengan menyatakan bahwa seandainya belum ditetapkan oleh Allah dahulu untuk memberikan balasan yang setimpal dan adil di akhirat, maka Allah akan segera membinasakan orang-orang yang berselisih itu di dunia ini. Mereka membawa perpecahan dan permusuhan, apalagi perselisihan mereka itu tentang Kitab Allah yang sebenarnya diturunkan untuk menghilangkan perselisihan.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Manusia dahulunya hanyalah satu umat) satu agama yaitu agama Islam, sejak dari zaman Nabi Adam sampai dengan zaman Nabi Nuh. Menurut pendapat yang lain dikatakan mulai dari zaman Nabi Ibrahim sampai dengan zamannya Amr bin Luhay (kemudian mereka berselisih) disebabkan sebagian daripada mereka tetap iman sedangkan sebagian yang lainnya kafir. (Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Rabbmu dahulu) dengan menangguhkan pembalasan hingga hari kiamat (pastilah diberi keputusan di antara mereka) yaitu di antara manusia di dunia (tentang apa yang mereka perselisihkan itu) dalam masalah agama, yaitu dengan mengazab orang-orang kafir.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhan kalian dahulu., hingga akhir ayat.

Yakni seandainya tidak ada ketetapan dari Allah sejak dahulu yang me­nyatakan bahwa Dia tidak akan mengazab seorang pun kecuali sesudah tegaknya hujah terhadap diri orang itu. Dan bahwa Dia telah menangguh­kan makhluk-Nya sampai dengan masa yang telah dipastikan. Seandainya kesemuanya itu tidak ada, niscaya Dia langsung memberikan keputusan di antara sesama mereka tentang apa yang mereka perselisihkan itu. lalu berbahagialah orang-orang yang beriman dan celakalah orang-orang yang kafir.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Pada awal penciptaannya, fitrah manusia itu satu. Kemudian Kami mengutus rasul-rasul kepada mereka untuk memberikan arahan dan petunjuk sesuai dengan wahyu Allah. Tabiat manusia yang berpotensi untuk menerima kebaikan dan keburukan adalah penyebab berkuasanya keburukan, hawa nafsu dan godaan setan kepada sebagian mereka. Oleh sebab itu, mereka berselisih satu sama lain. Kalau bukan karena ketetapan terdahulu dari Tuhanmu dengan menangguhkan perkara orang kafir itu denganmu, Muhammad, serta menangguhkan kebinasaan mereka sampai saat yang telah Dia tentukan, niscaya Dia akan mempercepat kebinasaan dan azab bagi mereka, oleh sebab perselisihan yang terjadi di antara mereka, sebagaimana yang terjadi pada umat-umat sebelum mereka.